Bitterlove

567 48 41
                                    

Bitterlove.
Original by : Ardhito Pramono.
Cover by     : Zayyan 💖

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Iya, guys. Member Xodiac yang masuk di cerita ini baru enam orang. Kurang tiga orang lagi. Nanti seiring berjalannya cerita, yang tiga orang lagi bakal masuk, kok. Sabar ya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Leo menahan perasaan di hatinya. "Hyung, jujur, aku masih berharap padamu." Kemudian, Leo memegang tangan Hyunsik. "Hyung, sebenarnya... aku kurang apa? Apa yang kurang dariku? Sehingga kau tidak mau menerima ku? Bukankah kau sayang padaku, hyung?"

"Leo, tidak ada yang kurang darimu. Kau sempurna, Leo. Dan aku memang menyayangi mu. Tapi... cinta tidak bisa dipaksakan. Kau tau?"

Perasaan kecewa lagi-lagi dirasakan Leo. "Hyung, apa aku masih punya kesempatan?"

Hyunsik paham, maksud Leo adalah kesempatan untuk Leo berusaha mendapatkan hatinya. Hyunsik membelai kepala Leo dengan lembut. "Leo, walaupun aku menganggap mu sebagai adik, aku tetap menyayangi mu. Rasa sayang ku terhadap mu tetap ada, Leo. Itu yang penting."

Mata Leo berkaca-kaca. Perlahan-lahan ia mundur menjauhi Hyunsik. Lalu berbalik, dan berjalan keluar dari ruang latihan.



Leo tidak ingin seorang pun melihat saat dirinya menangis. Karena itu, Leo hanya bisa memasuki salah satu bilik toilet, menguncinya dari dalam, lalu duduk dan menangis disana.

Leo malu pada dirinya sendiri. "Ouyin, kenapa kamu cengeng banget sih? Jadi cowok jangan lemah, Ouyin! Cuma karena cintamu ditolak, kau menangis seperti ini? Memalukan," batin Leo memarahi dirinya sendiri.



Seluruh bagian ruangan toilet itu didesain dengan mewah. Empat unit wastafel berjajar dengan desain yang rapi. Didepan wastafel juga terdapat cermin yang panjang dan lebar.

Xodiac Punya CeritaWhere stories live. Discover now