BAB 12

194 19 2
                                    

Sebenarnya, bukan hanya  satu atau dua kali Ashel tinggal di rumah hanya bersama Greesel seorang.
Hanya saja, Greesel itu rewel. Suka ngomel dan sulit diberitahu. Mangkanya Ashel paling malas kalau tinggal di rumah bersama Greesel seorang.

  Ashel yang baru saja pulang kuliah, dengan buru-buru pergi ke kamarnya yang berada di lantai dua.
Menaruh ransel yang berisi keperluannya selama kuliah tadi. Dan segera mengeluarkan leptop untuk bertemu dengan realita menyedihkan. (Iya, realita. Mengejar deadline).

Apa itu ganti baju? Mengejar deadline nomer satu.
Ashel bahkan belum sempat melepas kaus kakinya dan sudah duduk mengetik di atas kursi selama, empat  jam.
  
   Sudah pukul 1 sekarang.
Paper lebih mengerikan daripada hantu manapun. Tengkuknya sudah dingin karena merasa takut. Namun sekali lagi ia tegaskan, PAPER LEBIB MENGERIKAN DARI HANTU MANAP-Ashel yang sedang meyakinkan dirinya untuk lanjut mengerjakan tugasnya terhenti kala mendengar suara lonceng berbunyi dari antah berantah.

  Sebenarnya itu adalah lonceng yang baru dipasang papanya di dalam rumah untuk melacak kapan mio- kucing Greesel- keluar dari kandang, tapi memang dasar Ashel terlalu banyak menonton film hantu.
Paper cuma kertas! Bisa nunggu! Daripada gue harus ngompol karena liat sosok yang gak seharusnya.

  Ashel melompat ke atas kasur dan berlindung di baliknya membuka ponsel dan mencari teman untuk berbincang sebentar sampai ia berhenti takut. Jangan tanyakan Greesel, ia sedang keluar dan entah jam berapa pulangnya.

  Ia menggulir seluruh kontak temannya dan mengecek siapa yang sedang online.
  Namun.....
Tidak ada. Tidak ada yang online.
Gadis itu langsung meringis saat teringat teman-temannya memang sibuk masing-masing malam ini.
Khatrina pergi dengan gita-pacar khatrina. Marsha notbar anime sama Khatrina nggak jadi pergi, dan Indah selalu sudah tidur lebih cepat dari yang lain.
  
   Tidak ada satipun orang dalam room chat  ashel yang bisa dihubungi untuk menemaninya berbincang malam ini. Tak ada satupun dari mereka yang menunjukkan tanda-tanda keaktifan.

  Kecuali satu nama.
Adel.

Laki-laki yang baru 120 menit yang lalu mengirimkan pesan teks menagih balas budinya atas bantuan yang kemarin. Yang sejak 120 menit yang lalu pula Ashel abaikan karena dia tidak mau.
  Hanya dia satu-satunya orang yang aktifdan menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

  Ashel mengigit bibir bawahnya, gugup sekaligus malu jika harus meminta bantuan lagi sebab beberapa waktu yang lalu ia mengabaikannya. Namun selain itu siapa lagi?, Ashel tak begitu banyak berbagi pesan dengan orang lain, tidak mungkin ia tiba-tiba mengirimkan pesan ke teman acak pukul satu lagi hanya untuk menemaninya.
   Sangat menggangu, seharusnya.

Ini cuma fiksi cuii..
Jangan di bawa serius..
Em...
Yaudah lanjut..

Ig nya admin : bbiinforu

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 06 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

list by ashelWhere stories live. Discover now