BAB 1

733 36 0
                                    

Pukul 19.30 WIB.

"OMOOOO!" Ashel berteriak gemas di depan TV ruang tengah saat menonton adegan lucu di drama Korea yang ia sedang ikuti. "Neomu joaaaa."

Sambil bergoyang-goyang dan berguling malu dengan wajah merah sebab menonton adegan lucu di tayangan TV.

adiknya, Greesel, yang sedari tadi ikut menonton dari meja makan didekat ruang tenggah, ikut tertawa karena dua hal. Satu, karena memang adegannya lucu dan mengemaskan. Dua, karena reaksi Ashel yang selalu heboh terlalu atusias kalau sedang menonton drama korea.
Keduanya menonton dari jarak yang berbeda, reaksi yang berbeda, dan dengan camilan yang berbeda pula. Ashel menonton dengan popcron, Greesel menonton dengan kotak besar es krim yang baru diambilnya dari kulkas.
Greesel sebenarnya tidak berniat menonton bersama Ashel karena ia bukan penyuka drama Korea. Namun, karena sedang mengambil es krim di dalam kulkas dan tak sengaja melihat drama yang sedang Ashel tonton, ia jadi semakin penasaran dengan alurnya. Jadilah ia pun ikut menonton.

Dua puluh menit berlalu sejak Ashel berteriak karena gemas, kini, adegan layar kaca itu berubah menjadi suram.

Pemeran utama perempuan yang subuk dengan kehidupannya menjadi selebrita, lengah dengan kehidupan keluarganya sampai lupa tentang kesehatan ibunya. adegan di mana Sang ibu menjadi kritis dan tak sadar kan diri hingga pemeran utama menyesalinya, membuat Ashel menangis histeris.

Ashel memang bergitu. Setiap bereaksi akan selalu menunjukan antusiasme.

Jika senang akan terlalu girang, jika sedih akan selalu sedih. Tipikal perasa yang sering terbawa suasana.

Ia menangis tersedu-sedu hingga membuat Mamanya (anin ) keluar dari kamar untuk memastikan penyebab Ashel menangis dengan wajah terkejut.

"Ada apa, sih?"

"HUAAAAAA." Tangisanya semakin kencang ketika melihat Mamanya keluar dari kamar, membuat Ashel teringat adegan barusan yang masih bersangkutan dengan ibu. " Mama jangan sakit juga, ya."

"Kamu tuh, kenapa?" anin menggelengkan kepalanya binggung melihat Ashel yang untuk kesekian kalinya bereaksi "berlebihan.""ibunya Han segye sakit kritis terus kayaknya mau mening-HUAAA." Ashel tak sanggup menyelesaikan kalimatnya dan menutupu kepala dengan bantal sangking sedihnya. "Kas- ian ibuny-a, kas-ian Han Se-gye. Mau peluk Han Segye." Ia mengusap air matanya dengan lengan yang sudah basah mengelap air mata.

Greesel di belakangnya sempat berkaca- kaca jadi batal menangis karena melihat Kakaknya menangis jejeritan seakan dia yang mengalami. Greesel malah jadi tertawa kecil dibuatnya.

"Han Segye itu siapa?" anin bertanya dengan suara agak kencang agar tak kalah dengan suara Ashel menangis.

"itu.... yang cewek." Ia-masih sambil terisak dan wajah bengkak-menunjukan perempuan di layar TV. "Dia tuh, selebriti papan atas ceritanya. Tapi dia kena....apa, sih... Kayak kena kutukan gitu jadi bisa berubah wujud walau aslinya cuma satu orang. Terus dia ketemu sama direktur perusahaan pesawat yang mau kerja sam dia. Namanya Seo Dojae yang itu." Ashel menunjuk karakter laki lakinya dan malah keblabasan menceritakan alur ceritanya walau tak ditanya."Tapi... karena Han Segye jadi artis sukses, dia sibuk samapai ibunya sakit dia gak sad-HUAAAAA."

ia lanjut menangis.
"Astaga, Ashel... kirain kenapa." anin menyengit heran. "Adik kamu nonton biasa aja, kenapa sih, selalu bereaksi berlebihan gitu?"

"Sedih.."

"udah ah, jangan gitu." anin Berbalik arah dan kembali berjalan menuju kamarnya.

Adzana shaliha alifyaa.

Ini cuma fiksi cuii..
Jangan di bawa serius..
Em...
Yaudah lanjut..
 
Ig nya admin : bbiinforu

list by ashelWhere stories live. Discover now