Setelah acara pesta itu berakhir kini Wang Yibo dan Sean sedang dalam perjalanan untuk pulang.

Namun di tengah jalan mobil mereka di hadang oleh beberapa mobil di depannya.

"ge Siapa mereka?" tanya Sean.

"gege juga tidak tau sayang" jawab Wang Yibo.

"hai kalian cepat keluar" teriak pria berbadan besar itu.

"kau tunggu disini ya biar gege yang keluar" ucap Wang Yibo.

"tidak ge, aku ikut" balas Sean.

"tapi sayang"

"ge,,kita hadapi mereka bersama"

Mau tidak mau Wang Yibo membiarkan Sean juga ikut keluar.

"siapa kalian? Untuk apa kalian menghadang kami?" seru Wang Yibo.

"maaf Tuan Muda Wang, kami hanya berurusan dengan bocah itu, bukan dengan anda" ucap pemimpin penjahat itu.

"kau berani menyakiti calon istri ku maka ucap selamat tinggal pada dunia ini" ucap Wang Yibo, menekan kata 'calon istri'.

Membuat mereka semua tersentak kaget, namun karena sudah terlanjur mereka semua tetap pada pendirian mereka. Hingga berakhirlah mereka semua baku hantam.

Wang Yibo di buat terpana oleh aksi brutal kekasihnya dalam membabat habis para penjahat itu.

"ge awas di belakangmu" teriak Sean.

Brruukk...

Wang Yibo yg lengah pun harus menerima hantaman keras di kepalanya hingga ia langsung tumbang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Wang Yibo yg lengah pun harus menerima hantaman keras di kepalanya hingga ia langsung tumbang.

"gege,,,"teriak Sean melihat kekasih hatinya ambruk kena hantam balok yang lumayan besar itu.

Mata Sean berubah merah yang menandakan dirinya sangat marah. Dengan membabi buta Sean menghajar mereka semua hingga tewas. Sean sudah kehilangan kendalinya ia terus mengamuk sejadi-jadinya, meski para penjahat itu sudah habis tewas. Namun Sean tetap menghajar mereka semua bergantian.

"Bu-bunny" panggil lemah Yibo.

Barulah Sean berhenti dan menghampiri kekasihnya.

"gege,,,ge bangun,,ge jangan tinggalin Sean" raung Sean memeluk tubuh kekasihnya.

"sa-yang ge-ge ti-dak apa-apa" ucap lemah Wang Yibo sebelum pingsan.

"gege...."jerit Sean.

Dengan tangan gemetar Sean merogoh ponselnya di dalam saku celananya.

"hallo,,Sean kau dim-...."

"ma,,,tolongin gege, gege mati ma" potong Sean.

"apa,,apa maksudmu? Siapa yang mati?" tanya Lusi.

"Yi-Yibo ge ma" tangis Sean tersendu-sendu.

"tenanglah sayang, sekarang sebutkan di mana lokasimu?"

"di jalan xx"

setia menantimu (yizhan)Where stories live. Discover now