03

352 36 1
                                    

Di pantai yang indah namun asing bagi Yujin, kedua sisi tangannya dipeluk hangat oleh Seungwoo dan Eunbi, yang telah menjadi sumber kebahagiaan dan semangat hidupnya selama ini.

Mereka bertiga berjalan perlahan-lahan menyusuri pesisir pantai, sementara ombak yang lembut sesekali mencium kaki mereka dengan lembut. Senyum-senyum bahagia dan tawa riang mengisi udara, menciptakan suasana kebersamaan yang abadi.

Namun senyum Yujin memudar saat genggaman hangat Ayah dan Ibu terlepas dari tangannya. Meskipun mereka tidak berjalan jauh, Yujin merasa seakan-akan Seungwoo dan Eunbi semakin menjauh darinya.

"Ayah! Ibu! Tunggu Yujin!" seru Yujin dengan suara kecil, sambil berlari kecil mencoba mengejar punggung Seungwoo dan Eunbi yang semakin menjauh.

Dengan panik, Yujin terus mengejar mereka, hingga cahaya yang terang menyilaukan matanya, membuatnya terhenti secara tiba-tiba.

•••

"Jangan pergi!"

Hanbin, yang sedang duduk di samping brankar milik Yujin, terperanjat ketika Yujin tiba-tiba terbangun dari tidurnya dengan berteriak seperti itu.

"Dokter, cepat!" Hanbin memanggil dokter dengan cepat saat melihat Yujin terengah-engah dengan keringat di pelipisnya, matanya kosong dan bingung.

Yujin menoleh, melihat wajah khawatir dari Hanbin yang duduk di sampingnya, "Hanbin-ssaem?"

"Syukurlah, kau sudah sadar," kata Hanbin dengan lega, lalu memanggil dokter dan perawat untuk segera memeriksa keadaan Yujin.

Dokter dan perawat tiba segera setelahnya, memeriksa Yujin dengan cermat. Yujin tetap diam dan pasif saat diperiksa.

"Keadaannya sudah stabil, dan kondisi tubuhnya cukup baik karena luka-lukanya tidak terlalu parah. Namun, mungkin ada sedikit trauma yang bisa dialami jika terlalu memikirkan tentang kecelakaan malam itu," jelas dokter dengan tenang kepada Hanbin di luar ruangan.

Hanbin menghela nafas lega, "Syukurlah."

"Dia bisa pulang besok atau lusa," tambah dokter.

"Terima kasih banyak, Dokter." ujar Hanbin dengan rasa syukur yang mendalam.

Hanbin merasa lega karena Yujin akan segera pulih dan kembali ke rumahnya dengan selamat.

Hanbin kembali masuk ke ruangan Yujin, disambut dengan tatapan penuh pertanyaan dari Yujin yang memancarkan rasa khawatir yang mendalam.

"Yujin..." Hanbin mencoba memulai pembicaraan, tetapi Yujin langsung menyela dengan pertanyaannya, "Ayah dan Ibuku... Mereka ada di mana? Mereka baik-baik saja kan?"

Hanbin merasakan getaran rasa sakit yang menyelimuti hatinya saat mendengar pertanyaan tersebut. Dia tahu bahwa Yujin pasti akan bertanya tentang kedua orang tua itu sejak pertama kali Yujin sadar. Hanbin bingung harus menjawab bagaimana pada Yujin. Dia ingin melindungi Yujin dari rasa sakit yang lebih dalam, tetapi dia juga tidak ingin memberitahu Yujin tentang kematian kedua orang tuanya.

Dengan senyum lembut, Hanbin mendekati brankar Yujin dan menuntunnya untuk kembali berbaring, lalu menarik selimut dengan lembut untuk menenangkan Yujin. Dia membelai halus rambut Yujin, berusaha memberikan perasaan tenang pada Yujin.

"Besok, ketika kau sudah pulang dari rumah sakit, Ssaem akan mengantarkanmu, ya?" ujarnya dengan penuh kehati-hatian, mencoba menawarkan sedikit kepastian pada Yujin.

Querencia 2 | Binhao ♡ Ft. Han YujinDove le storie prendono vita. Scoprilo ora