02

250 29 1
                                    

Musim panas sepuluh tahun yang lalu, Yujin menjalani kehidupannya di panti seperti biasanya, dengan kenangan tentang pertemuan singkatnya dengan Zhang Hao terus menghiasi pikirannya.

Meskipun telah berlalu beberapa bulan sejak pertemuan terakhir mereka, Yujin masih mengharapkan kehadiran Zhang Hao, yang akan menyambutnya dengan senyumnya yang indah. Dua boneka kelinci yang diberikan Zhang Hao menjadi sumber penghiburan baginya, yang Yujin rawat dengan penuh kasih, sebagai pengganti kehadiran Zhang Hao yang membuatnya merasa dihargai.

Meskipun sebelumnya Yujin tidak pernah berharap untuk diadopsi oleh orang lain, keberadaan Zhang Hao telah membawa sedikit harapan dalam hatinya bahwa suatu hari nanti, mungkin saja Zhang Hao akan membawanya pulang ke rumahnya.

"Han Yujin," panggil Suyeon, sosok Mama panti yang lembut, pada pria manis yang tengah asyik bermain dengan boneka kelincinya.

Yujin mendongak, berkedip, kemudian menatap Suyeon dengan pandangan penuh tanya. "Ada yang ingin bertemu dengan Yujin hari ini. Ayo? Mama akan menemanimu," ujarnya sambil mengulurkan tangannya pada Yujin.

Setuju dengan undangan tersebut, Yujin mengangguk lalu meraih tangan Suyeon. Mereka berjalan bergandengan tangan menuju ruangan Suyeon dengan suasana yang tenang. Di dalam hatinya, Yujin terus berharap bahwa orang yang ingin bertemu dengannya adalah Zhang Hao.

Namun harapan tersebut sirna saat melihat bukanlah Zhang Hao yang ada di ruangan Suyeon, melainkan seorang pasangan muda yang menyambutnya dengan senyuman hangat.

"Perkenalkan, dia Han Seungwoo dan Park Eunbi. Mereka akan menjadi orang tua Yujin mulai saat ini," ujar Suyeon dengan rasa senang yang tak terbendung.

Seungwoo dan Eunbi tersenyum manis, melambaikan tangan pada Yujin yang sedang malu-malu menutupi sebagian wajahnya dengan boneka kelinci dalam pelukannya.

Yujin kemudian mengingat kedua orang tersebut. Mereka sebelumnya sering mengunjungi panti, dan Yujin ingat bahwa mereka berdua selalu memperhatikannya, meskipun Yujin tidak terlalu meresponsnya dengan serius.

Seungwoo dan Eunbi memulai perkenalan manis pada Yujin, mencoba menciptakan suasana yang nyaman dan akrab.

"Selamat siang, Yujin. Kami sangat senang bisa bertemu denganmu," kata Seungwoo dengan suara hangat.

Eunbi tersenyum lembut, "Benar sekali, Yujin. Kami sudah lama menanti-nantikan kesempatan untuk menjadi keluargamu."

Yujin mengangkat kepalanya dengan perasaan campuran antara rasa kebingungan dan harapan yang baru tumbuh. "T-terima kasih," ucapnya dengan sedikit gemetar.

Seungwoo dan Eunbi tersenyum penuh pengertian, mencoba menghilangkan ketegangan dalam suasana. "Tidak perlu gugup, Yujin. Kami ingin kamu merasa nyaman bersama kami," ujar Eunbi dengan lembut.

Seungwoo menambahkan, "Kami ingin menjadi keluargamu dan memberikanmu kasih sayang serta perhatian yang kamu butuhkan."

Yujin mengangguk, mencoba menenangkan dirinya sendiri. "Aku... Aku akan mencoba untuk menjadi anak yang baik bagi kalian," ucapnya dengan suara yang agak lirih.

Seungwoo dan Eunbi tersenyum penuh kasih, "Kami yakin kamu akan menjadi anak yang luar biasa, Yujin. Kami sudah lama menantikan momen ini."

Seungwoo dan Eunbi memulai perkenalan mereka dengan Yujin dengan penuh kehangatan. Mereka menyuruh Yujin untuk memanggil mereka Ayah dan Ibu, dengan harapan bisa membentuk ikatan keluarga yang kokoh.

"Dari sekarang, kamu bisa memanggil kami Ayah dan Ibu, ya, Yujin?" ucap Seungwoo dengan lembut, sambil tersenyum menguatkan.

Yujin, meski awalnya sedikit ragu, tersenyum kecil. "Ayah... Ibu..." gumamnya perlahan, mencoba melafalkan kata-kata itu dengan penuh perasaan.

Querencia 2 | Binhao ♡ Ft. Han YujinWhere stories live. Discover now