part : 17

3 0 0
                                    

Part : 17

Semua orang yang sebelumnya berkumpul di aula, kini sudah beranjak pergi meninggalkan ruangan megah itu. Sebagian besar dari mereka keluar ruangan dengan wajah kecewa lantaran gagal masuk final, dan ada yang berwajah berseri-seri karena masuk final.

"Bapak bangga sama kalian berdua bisa menjawab semua pertanyaan tadi. Karena kalau dipikir-pikir itu pertanyaan yang sulit dan susah sekali. Pertanyaan itu sangat berbeda dengan yang selama ini bapak ajarkan, bahkan ada banyak sekolahan yang enggan menjawab pertanyaan sama sekali. Iya gak? "

"Jujur, bapak tahun ini tidak tahu kalau soal tahun ini dimodifikasi sedemikian, bedanya seperti sekarang. Bapak kira semua soalnya sama persis seperti tahun kemarin, ternyata bapak salah" ucapan itu terdengar lirih, ya pak asep menyesal karena tidak mengajarkan mereka ke materi yang lebih jauh. Materi mereka sudah jauh namun masih bisa di bilang setengah nya. Dan untungnya Aurel serta Christian bisa menjawabnya dengan benar.

Ucapan pak asep membuat langkah kaki Aurel berhenti serta menghadapi kearah pak asep, diikuti juga dengan guru matematika, christian juga yang lainnya yang turut mengernyit karena aurel menghentikan langkah nya.

"Bapak jangan ngomong kek gitu dong, bapak udah ngajarin kami dengan baik pak,Aurel jadi gak enak" ucapnya

"Betul kata Aurel pak, bapak gausah ngomong kayak gitu. Bapak udah ngajarin kita dengan sangat baik" ucap Christian menimpali

Pak asep terkekeh mendengarnya"hahaha iya iya bapak gak akan bilang kayak gitu deh, bapak mau terimakasih sama kalian berdua karena sudah membanggakan sekolah kita, walaupun ini belum apa-apa di hari esok, tetap semangat dan terus belajar lagi Christian Aurel. "

"Baik Pak! " ucap mereka

"Yasudah kalau begitu, kalian istirahat sekarang, persiapkan semua nya untuk besok. Kalau gitu bapak pamit untuk pergi, assalamualaikum" ujar pak asep berpamitan pada mereka semua.

"Yaudah kalian pergi ke asrama kalian masing-masing, istirahat jangan begadang. " ucap mama aurel

"Oke ma" ujar aurel

"Sudah-sudah sekarang kamu dan Christian harus istirahat. Om yakin kamu dan Christian juga capek " ucap papa Christian

"Hehhe iya om, kalau gitu Aurel izin ke asrama ya semua" ujarnya berpamitan

"Iya, kamu istirahat saja" ucap papa aurel

"Semangat anak mama yang cantik" ujar mama aurel sembari mencium pucuk kepala aurel dengan sayang

Mereka pun berpisah. Ya, Christian dan Aurel yang menuju ke asrama mereka masing-masing dan para orangtua juga menuju ke hotel. Ya mereka memutuskan untuk menginap di hotel.

  
                              ...

Sesampainya aurel di kamar asrama, aurel segera duduk di sofa yang terletak dipinggir jendela. Ia termenung mengamati banyaknya orang yang berlalu lalang hendak keluar masuk lobby asrama. Kemungkinan, Orang-orang yang keluar lobby adalah perwakilan sekolah yang kalah dan kembali ketempat asal mereka.

𝘿𝙧𝙩𝙩𝙩... 𝘿𝙧𝙩𝙩𝙩...

Atensi Aurel teralihkan ketika ponselnya yang berada diatas nakas berbunyi. Aurel beranjak dari duduknya dan menyambar benda pipih kesayangan nya.

"Ashel? "Gumam Aurel mengernyit kan keningnya setelah melihat layar ponsel yang menampilkan nama Ashel

Jarinya menggeser ikon hijau yang tertera di ponselnya dan setelah itu " halo"sapa Aurel

"OMG AUREL GUE KANGEN LO, GIMANA SEMUA NYA LANCAR KAGAK SAMA AYANG TIAN" teriakan itu memekakkan telinganya, Aurel menjauhkan ponsel nya pada kupingnya. Ya, yang teriak itu adalah ashel yang super duper tidak sopan

CHRISTIANWo Geschichten leben. Entdecke jetzt