CINTA

1.2K 117 6
                                    

  || Cinta itu ribet!, karena kita harus pertahankan itu. Apalagi kalo second coise, dan cinta gak bisa di paksa!! ||

[Deviana sa'ba arabella]

●●●

Bruk

"Lu bolos ya fan?" Tuduh Devi pada afan.

Ternyata yang di tabrak afan adalah Devi, seperti biasa Devi menjalankan tugasnya berkeliling di sekolah untuk melihat kelakuan siswa² js.

Js / jaya sakti high school.

"Eh ada Bu ketu" ucap adryan yang cengengesan.

"Hallo Bu ketu!!" Sapa seru Nuzar.

"Bu ketu kok kesini ada apa Bu?" Tanya Dava.

Halah mereka semua hanya mengindari ocehan Devi, sedangkan afan hanya bertatap malas dengan temannya. Jelas! Malas, ia yang di tuduh, padahal ia tidak bolos.

"Kalian bertiga mau bolos? Hah?" Ucap Devi yang sudah tak tahan amarah lagi.

"Ya iya dong, sekolah tanpa bolos tuh hampa bagiku!!" Ucap Nuzar sambil mengangkat tangan ke atas.

Ucapan Nuzar membuat Adryan dan Dava kaget, jelas! Kaget karena ia bicara seperti itu tidak tau tempat dan dengan siapa ia bicara.

"Lu beg0 ya? Sekarang lu lagi ngomong sama Devi nj1ng!!" Pekik Dava sambil menyenggol bahu Nuzar.

"Punya temen terlalu jujur susah ya!!" Gumam Adryan.

Amarah Devi semakin meningkat akibat ucapan Nuzar, tak ada pilihan lain selain menghukum mereka dengan kejam.

"Oh mau bolos? Boleh silahkan keluar, KELUAR DARI SEKOLAH INI!!" Ucap Devi sambil menegaskan kata *KELUAR DARI SEKOLAH INI*.

"LU BERTIGA GW HUKUM!!" Tegas Devi.

Mereka semua langsung merasakan panas dingin saat Devi mempertegas *keluar dari sekolah ini*, bahkan Dava dan Adryan ingin pingsan mendengar ucapan Devi. Pertama kalinya mereka mendengar suara kejam Devi dan pertama kalinya juga mereka di hukum.

"Kejam betul Bu ketu" bisik dava di telinga Nuzar.

"Oh gini rasanya di hukum" bisik Adryan.

"Gw sih udah biasa ya" ucap Nuzar bangga.

Devi memejamkan mata sejenak dan membukanya kembali dengan tatapan tajam.

"kalian hormat tiang bendera sampai jam istirahat ke 2" tegas Devi dan ingin segera pergi.

Devi teringat sesuatu yang ia lupa, ia memutar badannya ke arah awal.

"Sini ikut gw!" Ucap Devi sambil menarik tangan afan.

Afan pun di bawa pergi oleh Devi, 3 teman afan hanya diam tak berkutik dan segera turun kebawah untuk menjalankan hukuman.

••••

"Kenapa susah banget sih di bilangin, kan gw bilang sama lu jangan bolos. Berubah fan! Kapan sih lu jadi cowok baik baik?" Omel Devi pada afan.

"Emang lu peduli apa sama gw?" Ucapan afan membuat Devi diam.

"Bukanya kita saling benci? Bukanya lu yang gak mau sama gw? Jadi buat apa gw berubah? Apa Karna lu cinta sama gw?" Lanjutnya dengan tegas.

"Walaupun gw gak cinta sama lu, gw bakal berusaha buat cinta sama lu dan anggap lu sebagai suami seutuhnya!!" Ucap Devi yang mata nya berkaca kaca.

"Berusaha? Lu masih berusaha? Gw ini udah mulai cinta sama lu Dev, apa lu gak ngerasain apa yang gw rasain?. Rasa benci itu hilang saat gw ngerawat lu sakit!!" Tegas afan.

Degh

Lagi lagi penuturan afan membuat Devi diam dan tak bisa bicara, seketika bib1rnya terasa di bungkam, dan akhirnya Devi angkat bicara.

"Cinta gak bisa di paksa fan!!, ada saat nya gw cinta sama lu. Maaf udah buat lu gak enak, makasih udah cinta sama gw. Gw harap gw juga gitu" ucap Devi meneteskan air mata, dan segera pergi dari sana.

Devi meninggalkan afan dari tempat itu, afan merasa bersalah sudah berbicara tegas pada Devi.

"Apa gw salah ya?" Lirihnya.

~~~

Devi duduk di kursi koridor sekolah, dan menangis sejadi jadinya. Devi merasa dirinya adalah orang jahat, yang gak bisa mencintai seseorang dengan tulus.

"Bunda... Devi jahat ya? Devi gak pantes di cintai Bun..." Tangis Devi.

"Kenapa aku harus nikah sama afan Bun...., dia orang yang aku benci tapi kenapa dia malah cinta sama aku...." Lanjutnya dengan meneteskan air mata berkali kali.

"Devi kangen pelukan bunda...., Devi jahat Bun... Devi jahat!!" ucapnya sambil menutup telinga nya.

Saat Devi sedang menangis ada Noel yang berjalan di koridor, seketika perjalanan nya terhenti saat ia melihat Devi menangis di kursi.

"Dev? Kenapa?" Tanya Noel.

Devi menghapus air matanya "gapapa cuma kelilipan aja"

"Udah gak usah bohong, orang gw liat lu lagi nangis" ucap Noel, dan duduk di samping Devi.

"Oh iya Dev, gw denger denger bunda lu meninggal ya?" Ucapnya sambil menatap wajah Devi.

"Iya!, yaudah kalo gitu gw duluan ya, tugas gw blm selesai!!" Ucap Devi yang hendak berdiri.

Noel mengangguk, dan Devi pergi dari kursi koridor itu.

••••

"Yok pulang" ucap afan yang bersender di pintu kelas Devi.

"Gw pulang naik taksi, lu duluan aja!" Ucap Devi yang pergi dari hadapan afan.

Devi berjalan sangat cepat hingga membuat afan sulit untuk mengejar nya, Devi berhenti di koridor.

"Fan! Udah mendingan lu pulang duluan aja" ucap Devi tanpa menghadap ke arah afan.

Afan berlari dan berdiri di hadapan Devi.

"Gw gak mau pulang!, kalo lu gak ikut gw!" Ucap afan serius.

"Gak pantes gw pulang bareng lu!" Celetus Devi sambil memalingkan wajahnya.

"Kata siapa lu gak pantes?, udah ayok ikut!" Ucap afan segera menarik tangan Devi.

~~~

"Kenapa lu cinta sama gw?" Tanya Devi tiba tiba.

afan yang sedang fokus menyetir pun teralihkan dengan ucapan Devi.

"Mungkin... Gw mulai sayang sama lu" ucap afan yang kembali fokus.

Degh

Sayang? Apakah benci itu membuat afan jadi cinta? Atau hanya permintaan Alma?. Pertanyaan yang bertubi tubi di benak Devi.

"Tapi gw gak cinta sama lu!, rasa benci itu masih ada!" Ucap Devi sambil

Afan memberhentikan motor nya, dan menoleh kearah Devi.

"Hilangin rasa benci lu! Dan coba buat cinta sama gw!" Tegas afan sambil memegang bahu devi.

"Gw bilang cinta gak bisa di paksa fan!" Tegas Devi dan menepis tangan afan.

"Gw bakal tunggu, lu cinta sama gw!" Ucap afan tegas.

"Kenapa sih lu kebelet banget, gw cinta sama lu?" Ucap Devi heran.

"Ingat gak Dev status kita apa?, kita ini pasutri!. Sampai kapan kita jalanin hubungan hidup dan mati tanpa cinta?, pernikahan itu bukan mainan Dev!, jangan sampai kita sia-siakan waktu ini!" Ucap afan dengan tegas.

Degh.

Lagi lagi ucapan afan berkeliling di kepala Devi, dan membuat Devi bingung. Apakah ia harus cinta atau tidak?

"SAMPAI GW CINTA SAMA LU!!" Jawab Devi tegas.

✪✪✪

Woy lah nyesek jdi afan yang cintanya bertepuk sebelah tangan.
Fan kita sama!!

Lanjut??

BAD BOY AFAN Kde žijí příběhy. Začni objevovat