Bab 1 : Personil antar Jurusan

40 14 21
                                    

"Nama gue Edzhar Aryan Zafar, orang-orang biasa panggil gue Edzhar. Gue salah satu mahasiswa Abimanyu, fakultas Seni pertunjukan, lebih tepatnya jurusan musik. Keseharian gue di kampus yaitu ngegabut di studio musik ketika gak ada kelas. Sampai suatu hari, gue kepikiran buat bikin, Band. Ya, kalian gak salah denger, Band yang gue maksud itu, bikin cewe-cewe di kampus klepek-klepek sama Band gue. Hahaha, agak gila, sih, kedengerennya, tapi itu tujuan gue bikin Band ini. Salah satunya, bikin nama Band gue melejit di kampus."

Edzhar menempelkan sebuah brosur di mading kampusnya, brosur itu berisi pendaftaran Band, bernama Shining Star. Setiap hari setelah menempelkan brosur itu, ia menunggunya di studio musik. Namun, tak ada seorang pun yang datang untuk mendaftar, hingga akhirnya. Seorang laki-laki melangkah masuk ke dalam ruang musik, membawa selembar kertas.

Edzhar terlihat senang dan menaruh harapan lebih pada laki-laki itu, ia berdiri menghadap laki-laki yang kini berdiri tepat di depan bangkunya. "Lo ke sini, mau daftar Band, ya?" Dengan senyum yang lebar, Edzhar menyambut kedatangannya.

Laki-laki itu tak membalas senyuman Edzhar. "Nih, brosur lo, ambil. Gak usah ngotor-ngotorin pintu di depan, lagi pula gak akan ada yang daftar, jadi gak usah buang-buang waktu lo di sini. Mending, lo pergi, karena gue mau pake ruangan ini."

Dengan berat hati, Edzhar meninggalkan studio musik. Ia menundukkan kepalanya sambil berjalan keluar, menutup pintu dengan pelan, tanpa melihat ke arah lain. Tanpa ia sadari, seseorang berdiri tepat di hadapannya sambil menggenggam secarik kertas. Edzhar mengangkat kepalanya, tanpa menaruh harapan apa pun.

"Emm, gue boleh join, band lo gak?" Edzhar mengukir senyum di bibirnya. Setelah beberapa hari, akhirnya ada seseorang yang tertarik untuk bergabung dengan Band yang akan ia buat.

"Apa bakat yang lo punya?"

Edzhar terpukau ketika laki-laki itu menunjukkan bakatnya dalam bermain drum, setiap pukulan berhasil membuatnya melongok.

Edzhar bangkit, ketika laki-laki itu berhenti memainkan drum. Ia bertepuk tangan, tak menyangka bisa menemukan personil sekeren ini. "Nama lo siapa tadi?"

"Rassya Mahendra."

"Oke, Rassya. Lo, gue terima masuk Band ini. Semoga kita bisa akur, ya." Edzhar menghampiri laki-laki itu, menjulurkan tangannya.

Rassya tersenyum kesenangan, ia tak menyangka bisa bergabung dalam Band, walaupun ia bukan anak Fakultas Seni Pertunjukan.

***

Keesokan harinya, Rassya dan Edzhar berkumpul di studio musik, menunggu beberapa orang yang datang untuk bergabung dengan Band mereka. "Kita nunggu berapa orang lagi, Zhar?" Rassya bangkit dari bangku, ia terlihat bosan karena menunggu seseorang yang tak pasti.

"3 orang lagi." Jawaban Edzhar berhasil membuat Rassya tercengang, ia tak menyangka bahwa ia adalah personil pertama yang bergabung dengan Band ini.

"Gue pikir, udah ada orang yang daftar sebelum gue."

Edzhar terdiam, ia tak mau Rassya berpikir bahwa seleksi Band ini mudah, karena tak ada seseorang pun yang tertarik untuk bergabung. "Udah ada, cuma, ya, gak ada yang bagus, gue tuh carinya orang-orang yang berbakat, kayak lo."

Rassya hanya mengangguk mendengar jawaban Edzhar, ia berpikir positif, dan tak pernah menyangka bahwa laki-laki itu membohonginya.

Setelah beberapa saat, seseorang membuka pintu studio musik. Menarik kedua orang itu untuk menoleh ke arah pintu, seorang laki-laki berparas tinggi, dengan badan sedikit gemuk, melangkah masuk. "Gue mau join Band ini, masih bisa?"

Panggung Pertunjukan [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora