2

308 31 1
                                    

Happy Reading


Malam hari itu Shani berniat ingin pulang kerumahnya menggunakan motor sport kesayangannya setelah berkunjung ke apartement feni , walaupun Shani nyatanya adalah seorang gadis tapi ia lebih memilh terlihat manly di banding feminim .

Saat ini Shani sedang masuk di area rumahnya, dan kedatangannya itu langsung di sambut sangat ramah oleh pelayan yang berdiri di halaman rumah mewah Shani yang terkesan modern dan antik.

"Selamat datang tuan, anda di suruh duduk di ruang tamu katanya ada sesuatu yang penting kata nona naomi " jelas pelayanan tersebut deng hormat dan patuh

"Emang ada urusan apa? " tanya Shani

" alangkah baiknya anda masuk terlebih dahulu , karena nyonya besar tidak mengizinkan saya untuk memberi tau non" Ucapnya, Shani pun menyeriyit bingung lalu segera masuk di ambang pintu yang sudah terbuka lebar

"Hmmm, oke terimakasih" ucap shani lalu segera memasuki rumah besar tersebut

"Akhirnya datang juga kamu shani, kemana aja kok lama? " tanya sang ayah yang baru saja melihat kehadiran shani

"Habis main ke apartement temen pa" jawab shani , tapi tiba-tiba Pandangannya shani teralihkan kepada sosok gadis yang sedang terduduk manis di sofa di samping mamanya , shani pun bingung bahkan sudah lama ia tak menemui gadis teman kelas smanya dulu, kenapa sekarang tiba-tiba ada di rumah shani.

"Duduk shan" ucap naoimi, shani pun segera berjalan dan duduk di kursi yang memang di sediakan untuk 1 orang.

"Bukannya lo..? " ucap shani tapi kata katanya terpotong oleh mamanya

"Iya ini temen kamu dulu, viny teman salah 1 gadis yang pernah akrab dengan kamu kan dulu? Bahkan kamu aja pernah nyelamatin viny pas pingsan si sekolah, mama mau ngasih tau kamu .. " ucap mama yang sengaja tidak di lanjutkan

"Ngasih tau apa ma?" tanya shani heran, gadis yang hampir pernah menerobos hati shani, ingat kata kuncinya hampir. Pasalnya gadis tersebut sudah menolong shani berkali kali bahkan saat dia tengah di rundung karena berita palsu yang diedarkan itu lah yang menbuat shani sedikit membuka hatinya, tapi tetap saja belum berarti shani menyukainya, shani bukanlah tipikal orang yang mudah jatuh hati .

"Mama sama papa ada niatan, jodohin kamu sama dia, karena papa mau kamu selesai kuliah langsung nikah! " jelas papanya

Shani tentu saja sontak kaget matanya membulat tak Terima , bagaimana bisa orang tuanya menjodohkannya dengan gadis yang sudah lama Shani tidak pernah bertemu sebenarnya apa yang orang tua mereka pikirkan? Semudah itu kah mereka menjodohkan anak mereka , bahkan Shani sudah menutup kembali hatinya, sekarang ia tidak mencintai siapa siapa lagi , lagian dari dulu Shani memang membuka perasaan dengan viny tapi hanya sebatas teman, memang apa yang bisa di harapkan dari seorang Shani?

"Tapi pa bahkan Shani aja udah lama nggak ketemu sama dia? Kok main jodoh jodohan sih! " tolak Shani kesal

"Buka hati kamu Shani! Belajar mencintai orang lain, kami udah sepakat lagian kamu dulu sedekat itu dengan viny" ujar sang ayah

"Tapi aku masih kuliah pa! Jangan gila pliss pa, papa nggak mikir masih banyak hal yang harus aku lakuin! " ujar Shani kesal

"Shani, kenapa kamu nggak Terima tawaran ini? Lagian dulu kamu pernah suka kan? " ucap sang mama

"DIH! Suka sebagai teman! Aku nggak pernah sekali pun ngangep viny pacar atau apalah itu lagian itu udah lama banget"

" u-udah te kalo Shaninya nggak mau jangan di paksa, lagian ini karena keinginan orang tua ku kan, aku juga nggak enak" ucap viny yang mulai membuka suara

Arranged marriage [greshan]Where stories live. Discover now