"Loh ada ulangan harian ya, ku pikir kelas kita minggu depan," sahut Kaela.

Zeta menggeleng, "Minggu depan apanya, kelas kita aja yang terakhir ulangan harian," balas Zeta.

Kaela mengangguk, "Aku lupa kalo ulangan bahasa urutan kelasnya di acak," ucapnya.

Percakapan mereka pun teri mengalir sepanjang jalan hingga akhirnya mereka sampai di sekolah, Hololive High School (HHS) adalah sekolah di mana Kaela, Zeta, dan Kobo menuntut ilmu.

Kaela segera memarkirkan mobilnya di parkiran khusus mobil murid, setelah parkir keduanya segera turun bersamaan.

Beberapa pasang mata melihat ke arah mereka, wajar saja keduanya cukup terkenal di HHS karena keunikan masing masing.

Kaela Kovalskia gadis cantik dari keluarga kaya yang cukup terkenal di publik, dia pintar, kalem, sabar dan juga baik. Tapi jangan salah kesabaran dan ke-kalem-an Kaela bisa saja hilang jika bersama dua temannya.

Vestia Zeta cewek imut, pintar, sedikit ceroboh, memiliki suara lembut, dan selalu berperilaku anggun namun di balik itu Zeta juga cukup jahil seperti kedua temannya. Pekerjaan keluarganya masih terlibat dengan hukum sang ibu adalah detektif sedangkan sang ayah adalah kepala polisi.

Keduanya berjalan ke parkiran motor menghampiri teman mereka yang sedang duduk di atas motornya sambil memakan sebungkus roti dan juga meminum susu kotak.

Satu lagi teman Kaela dan Zeta yang terkenal di HHS. Kobo Kanaeru gadis yang suka di kira anak SMP karena tubuhnya yang kecil, namun tubuh kecilnya malah memberikan kesan lucu padanya, dia juga pintar, terlihat kalem jika sendirian namun bar bar jika dengan kedua temannya, Kobo pandai bernyanyi, dan juga dirinya di kenal karena kenakalannya yang suka sekali mengerjai teman satu angkatannya maupun kakak kelasnya.

"Loh Bo, ngapain di sini?" Tanya Kaela, "Katanya kamu mau ngerjain tugas bahasa," lanjutnya.

Kobo turun dari motornya dan mendekati dua sahabat nya, "Baru inget kalau ternyata tugas ku udah selesai di kerjain," jawabnya santai.

Kaela hanya ber oh singkat, "Yaudah yuk ke kelas," ajak nya.

Ketiganya pun berjalan beriringan melewati koridor kelas 10, mereka memang tidak sekelas semua karena Kobo berada di 10 MIPA 3 sedangkan Kaela dan Zeta di 10 MIPA 2 jadi kelas mereka hanya bersebelahan.

Setelah sampai di deretan kelas mereka, mereka 'pun memasuki kelas masing masing. Berbeda dengan Kaela dan Zeta yang langsung duduk anteng setelah sampai di meja 'nya, Kobo hanya meletakan tas saja di bangkunya lalu mengambil topi setelah 'nya kembali keluar menuju kelas kedua temannya hanya untuk menghabiskan waktu pagi sebelum bel masuk berbunyi.

Ketiganya hanya saling mendiamkan karena fokus pada ponsel masing masing, "Hari ini upacara nya lama gak ya," gumam Zeta tiba tiba membuat kedua temannya menoleh.

Kaela mengangkat kedua bahunya acuh karena memang tidak tau, sementara Kobo hanya tersenyum.

"Tenang kalau kelamaan nanti aku yang urus," ucap Kobo dengan suara pelan.

Kedua temannya saling memandang, "Kami mendukungmu kawan," ucap Kaela dan Zeta bersamaan sambil memberikan masing masing satu jempol kepada Kobo.

Beberapa menit kemudian tepat di pukul 07.00 Bel berbunyi dan mereka pun akhirnya menuju lapangan dan berbaris sesuai kelas masing masing.

Upacara di mulai sesuai susunan yang ada, detik berlalu menjadi menit. Matahari mulai menyengat walaupun ini masih pukul 07.23, kepala sekolah pun masih memberikan amanah yang begitu panjang sepanjang rel kereta api.

Merasa lelah berdiri di tengah panas yang menyengat akhirnya Kobo mengangkat tangannya ke arah langit -tubuh kecilnya yang berada di barisan tengah membuatnya tidak terlihat walau sedang mengangkat tangan- tak lama rintik hujan mulai turun dan beberapa detik kemudian hujan deras langsung mengguyur HHS dan sekitarnya.

Seluruh siswa dan guru segera berlari menepi menghindari hujan agar tidak kebasahan. Upacara pun terpaksa di hentikan karena cuaca yang tiba tiba berubah.

"Perhatian kepada siswa/siswi Hololive High School segera masuk ke kelas masing masing dan menunggu guru yang mengajar, di karena 'kan cuaca yang tiba tiba berubah maka upacara tidak di lanjutkan. Sekian terima kasih."

Pengumuman itu berhenti dan di sambut oleh sorakan bahagia dari beberapa siswa siswi yang merasa terselamatkan oleh hujan sehingga mereka tidak perlu panas panas 'an lagi di lapangan.

Kobo, Kaela, dan Zeta hanya tertawa kecil sambil berjalan menuju kelas bersama. "Gimana berhasil kan," ucap Kobo sombong.

Kedua temannya merangkul Kobo dari kanan-kiri karena memang Kobo memang berada di tengah, "Kerja bagus Kobo," ucap keduanya bersamaan.

Mereka pun berjalan bersama sambil sesekali bercanda, sampainya di deretan kelas mereka akhirnya Kobo pun berpisah dan masuk ke kelasnya sendiri, sementara Kaela dan Zeta masuk ke kelas bersama.

🔨☔📜TBC📜☔🔨

"Jadi pahlawan tuh harus menggunakan kekuatannya dengan bijak, contohnya menurunkan hujan di saat upacara hari senin dan menyelamatkan murid sekolah dari panas matahari yang menyengat."
☔☔☔
-Kobo Kanaeru si pawang hujan

Hero!? (HoloHero Fanfic)Where stories live. Discover now