- Prolog -

15 3 1
                                    

Aris mahtara adalah seorang assassin/agen mata-mata yang tergabung dalam pasukan rahasia resmi bernama 'Armedial', yang di pimpin langsung oleh 'Revalion of stars'.

'Revalion' adalah wujud evolusi sempurna dari makhluk hidup dan memiliki kekuatan rahasianya sendiri-sendiri yang memimpin setidak nya satu atau bahkan lebih galaksi. Salah satu nya adalah
'Revalion of stars' yang memimpin galaxy 'Hexilon 009', galaksi dimana aris tinggal di planet 'Jovanna' bersama 3 rekan tim nya di satu gedung apartemen yang sama.

Aris yang baru saja tersentak bangun dari tidur nya terduduk di pinggiran kasur sambil memegang dahi dengan satu tangan sambil melihat kosong ke dinding kamar nya itu.

"Mimpi apa.. aku barusan?.. bisa-bisa nya aku terbangun hanya karena mimpi aneh... tapi aku gak bisa bohong kalau mimpi tadi memang terasa seperti nyata.." gumam ku pelan dengan napas yang sedikit terengah-engah seperti sehabis mimpi buruk yang sangat buruk.

"(Sudah lah, sebaik nya tidak usah terlalu ku pikirkan, nanti normal sendiri..)." pikir ku sambil beranjak keluar kamar dan pergi membasuh muka di wastafel kamar mandi sebelum pergi ke ruang tamu.

Sesampainya di ruang tamu, aku tidak menemukan satu orang pun disana dan ini membuat ku berpikir..

"(jam berapa sekarang?, bahkan helix pun belum bangun..)."

wajar saja aku tidak tahu jam berapa ini, karena aku tidak sempat melihat jam di kamar ku tadi.

Aku masih berdiri di depan pintu masuk ruang tamu dan melihat ke sekitar ruangan, lalu pandangan ku seketika tertuju pada jam analog digital yang menyala di gelapnya ruang tamu di atas rak televisi.

Setelah ku perhatikan dengan seksama, jam menunjukan pukul 04:05 am.

"(Oh.., jam empat.. eh.. jam empat?!, yang benar aja masih sepagi ini?... argh.. malah sekarang aku nggak bisa tidur kembali lagi... handphone ku juga lupa di isi sejak misi terakhir kemarin..)."

aku pun menghela napas sejenak, lalu berjalan menuju jendela kaca ruang tamu yang besarnya hampir sebesar satu sisi dinding ruangan.

Saat ku buka tirai jendela lebar-lebar, cahaya bulan yang masih terang benderang masuk menyinari ruangan melalui kaca-kaca jendela dengan cahaya redup bulan memenuhi ruang tamu.


"(Pemandangan kota ini selalu indah mau berapa kali pun ku lihat)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"(Pemandangan kota ini selalu indah mau berapa kali pun ku lihat)." lampu-lampu gedung kota yang masih menyala terang di bawah langit malam yang di penuhi lautan bintang dan beberapa bulan memang sudah menjadi pemandangan sehari-hari bagi aris.

Sesaat aku sedang menatap keluar jendela, aku mendengar suara seseorang memanggil ku dengan gaya bicara yang sedikit dingin namun ramah, dan aku tahu persis suara siapa itu.

"Aris?.. kamu bangun lebih awal hari ini, apa ada sesuatu yang mengubah pikiran mu?." Helix berdiri di pintu masuk ruang tamu sambil memegang handphone di tangan nya, lalu duduk di sofa ruang tamu.

"Oh, ya.. cuman kebetulan bangun aja gak lebih.." aku menjawab dengan santai sambil menyender sedikit pada kaca jendela.
"Kamu sendiri?." Aku bertanya balik sambil melihat ia terduduk di sofa sedang menatap ke layar handphone nya.

"Aku memang kadang bangun sekitar jam segini, jadi ini sudah jadi hal biasa bagi ku bangun pagi seperti ini." Helix menjawab  sambil melihat handphone nya terduduk di sofa ruang tamu.

Setelah beberapa menit saling berdiam diri dengan kesibukan nya sendiri-sendiri, aris pun kembali bertanya kepada helix.

"Hei lix, apa hari ini ada misi baru lagi?." Aku bertanya sambil masih menyender pada jendela kaca ruang tamu.
Helix pun menghela napas pendek lalu mengalihkan pandangan dari handphonenya dan melihat ke arah aris berdiri.

"Oh, kamu gak baca pesan yang ku bagikan tadi malam?."

"Soal itu... iya aku gak baca, handphone ku lupa ku isi sejak misi terakhir kemarin..." aku mencari alasan dengan sedikit ragu-ragu kalau helix akan mengetahuinya.

Helix menghela napas lalu memberi tahu ulang aris tentang pesan yang ia kirim.

"Oke jadi, ya.. kita punya misi baru lagi hari ini, tapi misi kali ini bisa ku bilang tidak terlalu berat seperti sebelum nya. Misi kali ini hanya misi penyelidikan di planet  'Arulina'."

The Fallen Of The StarWhere stories live. Discover now