"VARO!!!!" Teriak Laura tiba tiba dari arah kitchen.

Alvaro yang mendengar teriakkan dari Laura langsung saja berlari dari ruangan kerja nya menuju kitchen.

Dengan terkejut melihat keadaan Kaura sekarang Alvaro langsung saja panik , Alvaro langsung saja mematikan kompor yang mmaaih  meyala  tersebut dan langsung mengambil tutup wajan lalu menutup wajan yang memuncratkan  minyak  tersebut.

"Kau ini bagaimana sih  , hah?! Jika kau terkena cipratan minyak panas kau bisa terluka Lau!!" Seru Alvaro yang memarahi Laura.

"Maafkan aku , aku hanya ingin memasak untuk mu karna pasti kau belum makan kan? Tolong maafkan aku," ujar Laura merasa bersalah.

"Kau bisa saja memesan makanan dari luar Lau , saat ini pikiran ku sedang tidak baik.. jadi jangan menambahkan rasa khawatir kepada ku , oke?"

"Oke , i'm sorry...."

"It's okay, tapi tidak boleh di ulang...."

Laura yang mendengar peringatan keras dari Alvaro langsung saja menganggukkan kepala nya paham.

Alvaro pun langsung saja pergi dari kitchen begitu pula dengan Laura yang meninggalkan area kitchen mengikuti langkah Alvaro.

"Varo...."

"Hmmm??"

"Kau sedang memikirkan mantan mu?" Tanya Laura.

"Mantan yang mana Lau? Jasmine atau istri ku??" Tanya Alvaro.

"Mantan istri mu," jawab Laura.

"Tidak Lau , aku tidak memikirkan nya tapi aku memikirkan Jasmine yang tadi sangat ketakutan," ujar Alvaro.

"Apakah kau begitu mencintai nya?"

"Semenjak aku bercerai dengan istri ku , aku sangat trauma dan tak ingin jatuh cinta lagi.. tapi pas aku bertemu dengan Jasmine itu rasa nya beda banget , aku sontak langsung merasa kalo aku udah jatuh cinta sama dia , Jasmine yang buat aku merasa jatuh cinta lagi , Jasmine yang merubah aku sedikit demi sedikit.. maka nya aku terus memikirkan Jasmine," jawab Alvaro.

Laura yang tahu bagaimana perasaan Alvaro saat ini langsung saja menepuk pundak Alvaro. "Kau tenang saja semua nya akan berubah."

Alvaro yang tak mengerti apa yang di maksud dengan perkataan Laura hanya bisa terdiam menatap Laura dengan wajah bertanya tanya nya.

~£~

Malam hari......

Arnanda saat ini sudah berada di penthouse nya , Arnanda masih saja terbayang bayang Jasmine yang sangat ketakutan tadi dan masih terbayang bayang bagaimana Jasmine memeluk tubuh Alvaro yang telah menyelamatkan nya.

Secangkir kopi di tangan nya menemani malam Arnanda yang begitu dingin. Arnanda seketika teringat dengan perkataan Laura kepada nya saat di taman bermain.

Flashback on.....

"Sudah berapa lama kau mengenal nona Jasmine tuan?" Tanya Laura yang masih menunggu permen kapas nya.

"Aku mengenal nya dari dulu , karna aku adalah teman dari kakak nya Jasmine yakni Elio , dulu kata nya Jasmine menyukai ku.. dan sekarang tak di sangka aku dan diri nya malah bertunangan dan aku begitu mencintai nya," jawab Arnanda.

"Wah.. hebat sekali nona Jasmine karna perasaan nya belum berubah kepada mu tuan," ujar Laura dengan sengaja.

Arnanda lalu tertawa kecil saat mendengar perkataan Laura. "Kau salah nona, jika aku boleh jujur.. Jasmine bertunangan dengan ku karna suatu alasan."

"Alasan?"

"Iya alasan, karna di hati nya sudah tidak ada cinta pertama nya.. yang ada di hati nya hanyalah seseorang yang telah melepaskan nya," jawab Arnanda.

Laura yang ternyata berhasil memancing omongan Arnanda mengarah ke persoalan Jasmine langsung saja menganggukkan kepala nya paham apa yang harus ia lakukan selanjut nya.

"Apa kau tahu siapa orang itu?" Tanya Lauras mengetes Arnanda.

Arnanda hanya menggelengkan kepala nya sebagai tanda jawaban jika diri nya 'tidak tahu' siapa yang Jasmine cintai.

"Mendekat lah , aku akan memberitahumu sesuatu," ujar Laura.

Arnanda yang seperti nya tampak penasaran langsung saja mendekat, Laura yang melihat Arnanda mendekat langsung saja berbicara dengan cara sedikit berbisik kepada Arnanda.

"Alvaro," ujar Laura sembari sedikit berbisik.

Deg!

Terkejut, sakit , tak menyangka semua nya terasa saat mendengar nama 'Alvaro' di sebutkan oleh Laura. Arnanda tak menyangka jika Alvaro lah yang Jasmine cintai , hati Arnanda seketika langsung terasa sakit karna mengetahui siapa yang Jasmine cintai , bahkan Arnanda pun tak bisa menandingi orang tersebut.

Flashback off......

Semua perkataan Laura masih saja terngiang ngiang di dalam tekingan Arnanda, Arnanda masih tak menyangka jika seseorang yang Jasmine cintai dan sudah membuat luka di hati nya adalah Alvaro.

Arnanda yang mendengar cerita dari Laura saat mereka sedang menunggu permen kapas mereka langsung saja merasa jika diri nya memang tidak ada apa apa nya di bandingkan dengan Alvaro. Arnanda ingin berbuat egois saat mendengar hal tersebut namun apa lah daya jika diri nya berbuat seperti itu , diri nya akan tetap merasa sakit karna perasaan Jasmine sudah berubah pada nya.

"Bagaimana selanjut nya tuhan?? Aku begitu mencintai nya akan tetapi di sisi lain dia mencintai seseorang yang bahkan aku saja tidak sebanding dengan nya," keluh Arnanda.

Drama apa ini tuhan yang kau berikan kepada Arnanda?? Semua nya ternyata masih saja masih tak di percayai oleh Arnanda, dari sekian banyak nya plot twist yang terjadi.. hanya plot twist tentang Jasmine dan Alvaro lah yang begitu membuat Arnanda tampak nya agak syok.

Arnanda langsung saja mengambil handphone nya dan mencari kontak yang pasti diri nya akan tahu apa yang sebenar nya diri nya tak tahu.

"Halo Nand," ujar orang di sebrang telepon.

"Bisakah kau datang ke penthouse ku?" Tanya Arnanda.

"Seperti nya serius??"

"Iya ini serius," jawab Arnanda.

"Baiklah kau tunggu aku datang."

"Sebaik nya kau cepatlah Elio."

Tut... Tut....

Sambungan telepon pun langsung terputus , ternyata yang di hubungi oleh Arnanda adalah Elio.

Arnanda yang sangat tidak sabaran harus tahu semua fakta nya saat itu juga dari mulut Elio langsung.

^•^

TBC....

Hallo guys jangan lupa Vote and koment nya ya ;)

HEI!! OM DUDA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang