05. Vampire

2.5K 363 89
                                    

Warning, 2k word's!


Di suatu malam yang ramai, penuh dengan suara raungan hewan-hewan buas. Angin berhembus sedikit lebih kencang, sedangkan bulan bersinar sangat terang.

"Dilarang memasuki hutan terlarang?"

Seorang lelaki bertubuh tinggi membaca plang yang berada dijalan sebelum memasuki hutan belantara. Dia adalah seorang detektif yang akan mengusut kasus orang-orang hilang dihutan ini, Harris Caine.

Sebenarnya masuk akal jika mereka yang hilang telah diterkam oleh binatang buas, tetapi setelah tim SAR melakukan investigasi lebih lanjut, tak ada satupun tanda-tanda atau jejak cabikan, tulang belulang, serta darah manusia disekitar dalam hutan.

Itulah alasan kedatangan Harris kemari, dimalam hari. Sebab jarak yang jauh dari perkotaan, terlalu memakan waktu dijalan sehingga ia sampai saat langit sudah menggelap.

"Ga ada pilihan lain kan? Jadi ayo kita mulai." Gumamnya meyakinkan diri sendiri. Dengan berbekal satu buah pistol dan senter, Harris tak perlu khawatir jika bertemu hewan buas.

Saat mulai berjalan menyusuri jalan setapak, semuanya tampak berjalan lancar. Hanya perlu memastikan beberapa sudut hutan, curiga apabila semua ini adalah kasus pembunuhan secara berencana dan menjadikan hutan ini sebagai pengakhiran nyawa korban.

Harris berjalan sambil menggenggam pistol serta senternya. Perasaannya tidak enak, suara riuh binatang buas kini tak lagi terdengar. Itu membuatnya sedikit was-was. Ia melihat kearah sekitar dan benar saja, tiba-tiba ada seekor serigala yang melompat kearahnya, namun dengan cepat Harris menghindar lalu menembaknya.

Dor!
Dor!
Dor!

Hanya tiga kali tembakan, serigala itu sudah tak lagi bernyawa. Harris kembali bernafas lega, pikirnya hampir saja mati.

Namun ternyata rasa lega itu tak bertahan lama. Hewan lainnya seperti harimau, serigala, hingga anjing hutan mulai mendekatinya. Harris jelas terkepung dan tak bisa menembak semuanya karna jumlahnya yang banyak. Jadi ia memutuskan untuk menembak asal pada masing-masing hewan tersebut dan berlari sekencang-kencangnya.

Suasana semakin gelap dan mencekam, begitu juga dengan Harris yang terus berlari tak tentu arah. Dengan sisa-sisa kesadarannya, ia melihat sebuah mansion mewah ditengah hutan tersebut. Aneh, batinnya. Tapi karna tidak ada pilihan lain, Harris akhirnya berlari kearah mansion tersebut dan masuk tanpa izin. Semua dia lakukan agar tidak menjadi santapan hewan liar yang mengejarnya.

"Hah, telat sedikit udah tinggal nama." Akhirnya Harris kembali bernafas lega didalam sebuah mansion yang gelap.

Setelah tersadar kembali sepenuhnya, Harris kembali bertanya-tanya, bagaimana bisa ada mansion mewah ditengah hutan seperti ini.

"Siapa?"

Harris terkejut dengan suara samar entah darimana, segera ia menyalakan senternya dan melihat sekeliling.

"Siapa disana?" Ucap Harris dengan suara lantang.

Bagai angin yang berhembus kencang dibelakang punggungnya, bisikan halus terdengar tepat disebelah telinga kanan Harris. "Manusia ternyata."

"AAAH!" Semakin terkejut saat suara itu benar-benar dekat ditelinga nya, membuat Harris reflek berbalik. Namun tak ada sesuatu yang ia lihat sampai lampu dalam mansion itu tiba-tiba menyala.

"Kenapa kaget?"

Suara itu, Harris kembali berbalik dan melihat sosok pria berambut ungu gelap dengan tinggi yang melebihi tingginya sendiri. Jika dibandingkan, tinggi Harris hanya mencapai bahu pria tersebut.

OUR UNIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang