02. Penjaga Hati ¹

2.7K 282 12
                                    


Tring!
Tring!

Bel berbunyi dua kali, menandakan bahwa pelajaran akan segera dimulai. Para siswa siswi mulai masuk ke kelas masing-masing dan pelajaran pun dimulai setelah guru datang.

Gerbang sekolah mulai ditutup oleh satpam yang menjaga, sebelum seseorang datang dengan motor hitamnya.

"Pak! Jangan dulu ditutup, saya mau masuk." Ucap pemuda yang mengendarai motor tersebut.

Gerbang kembali dibuka oleh satpam dan pemuda itupun segera masuk dan menuju kearah parkiran. Melepas helm dan sarung tangan nya, dia segera bergegas untuk pergi ke kelas.

"Mikael Ariondra. Kamu telat 15 menit, lari keliling lapangan 10 kali." Ucap seorang gadis dengan pin OSIS pada jas almamaternya.

Sialan, gerutunya dalam hati. "Cuma telat 15 menit doang kali." Sang pemilik nama bersuara. Mikael Ariondra, atau kerap disapa Arion itu menatap malas kearah gadis tersebut.

"Lari keliling lapangan atau saya laporin kamu ke guru BK?"

Arion berdecak kesal lalu pergi kearah lapangan, diikuti oleh gadis tersebut. Menaruh tas dipinggir lapangan dan melepas jas sekolahnya, kemudian mulai berlari mengelilingi lapangan hingga 10 putaran.

"Kalau udah selesai, langsung balik ke kelas." Ucap gadis itu dan pergi meninggalkan Arion yang sedang berlari.

Tak ada jawaban, Arion hanya fokus berlari agar hukumannya cepat selesai. Setelah itu dia pergi mengambil tas dan jasnya, lalu berjalan meninggalkan lapangan.

Sedangkan dilain sisi, seseorang memperhatikan Arion dari balik jendela kelas lantai dua. Orang tersebut hanya menggeleng pelan sambil kembali fokus pada pelajaran. Sepertinya, Arion memang langganan dapat hukuman.

•••


Tring!

Bel istirahat pertama berbunyi, para siswa siswi bergegas ke kantin atau hanya sekedar menikmati waktu istirahat. Suasana yang semulanya sepi, kini menjadi ramai kembali.

"Ris, mau langsung ke UKS?"

"Iya, duluan ya." Ucap pemuda bernama lengkap Harristama Camelion. Dia adalah seorangeorang anggota PMR, jadi saat istirahat Harris akan berdiam di ruang UKS untuk berjaga.

Sesudah mengatakan hal itu, Harris mulai berjalan pergi ke ruang UKS. Sesekali membalas sapaan beberapa adik kelasnya, karna dia cukup populer dengan sifat ramahnya.

Pintu UKS dibuka, sunyi seperti biasa. Harris kembali menutup pintunya dan berjalan kearah meja khusus penjaga UKS untuk mengisi daftar hadir.

Setelah itu dia mulai merapikan beberapa obat-obatan dan menulis beberapa keperluan UKS yang habis.

Namun pandangannya tertuju pada tirai yang menutupi salah satu kasur di pojok ruangan. Sebab tirai yang lainnya terbuka, jadi Harris memutuskan untuk membukanya. Tanpa berpikir ada seseorang, ia mulai berjalan kearah tirai lalu membukanya.

"Loh? Ada orang?" Harris dikejutkan oleh seseorang yang tengah tertidur di kasur UKS dengan lengan yang menutupi wajahnya. Kaya kenal, pikirnya.

"Hallo? Permisi?"

Pemuda itu mulai bangun dari tidurnya sebab tepukan pelan dibahunya. Perlahan dia duduk dan menetralkan pengelihatannya, lalu menoleh ke samping. Ternyata itu kakak kelas kesayangannya.

"Ohh Arion ya? Kamu sakit?" Tanya Harris sambil sedikit memiringkan kepalanya.

Arion melihat kearah Harris dan terkekeh kecil, menggelengkan kepala sebelum menjawab. "Bolos kak."

Menghela nafas pelan lalu menanggapi pernyataan adik kelasnya itu. "Udah masuk terlambat, kena hukuman, bolos di UKS lagi."

"Sengaja." Balasnya.

"Biar apa?"

"Biar ketemu kak Harris."

Alisnya mengerut, bingung dengan ucapan Arion. "Kalau ketemu aku kenapa emang?" Tanyanya penasaran.

"Gapapa, kangen aja." Jawabannya membuat Harris terkekeh. Arion yang melihat pemandangan itupun tersenyum hangat, kakak kelasnya sangat manis.

"Kamu aneh, udah sana balik ke kelas." Harris memutuskan untuk kembali duduk dimeja penjaga dan menulis obat apa saja yang habis.

"Iya iyaa. tapi ngomong-ngomong, kamu ingat namaku?" Tanya Arion sambil menggendong tas dan menggenggam jasnya. Karna Arion tahu betul jika Harris hanya pernah bertemu dengannya sekali saat MPLS dulu, mereka jarang berpapasan tapi Arion selalu memperhatikan Harris dari jauh.

"Kamu itu sering keluar masuk BK kan? Aku sampai ikut hafal gara-gara temen OSIS ku ngomongin kamu terus." Fokusnya tetap pada data obat-obatan. "Sebaliknya, kamu tau nama aku darimana?" Sambil menoleh kearah Arion yang kini sedang memperhatikannya.

"Kamu beneran nanya? Siapa sih yang ga kenal Harristama Camelion di sekolah ini?"

Arion berjalan menuju pintu UKS dan membukanya. Namun sebelum sempat benar-benar pergi, dia kembali menoleh pada Harris yang juga melihat kearahnya sambil tertawa kecil.

Senyumnya mengembang. "Duluan ya kak." Setelah itu, Arion benar-benar pergi dari ruang UKS. Meninggalkan Harris yang mulai kembali melakukan tugasnya sebagai anggota PMR.

•••

"Kirain ga masuk, kemana aja lo?" Baru saja tiba di kelas, dua orang yang merupakan temannya itu langsung menghampiri Arion yang kini duduk. di bangkunya.

"Abis ketemu calon pacar." Balasnya sambil senyum-senyum tidak jelas.

"Dih? Ngayal bener bocah." Krowden Thornz, tertawa kencang mendengar perkataan temannya yaitu Keivindra Al-Zaki.

"Sirik aja lo bonus." Arion hanya menanggapinya dengan santai, lalu kembali berbicara. "Dia inget nama gua."

"Kak Harris inget nama lo?" Krow kembali bertanya, sedangkan Zaki duduk dimeja sebelah. Mereka sudah tau tentang perasaan Arion pada kakak kelasnya yang bernama Harris. Dari awal masuk sekolah ini, Arion mengaku bahwa ia cinta pada pandangan pertama.

"Iya, lucu banget dia astaga."

"Lebay. Emang kak Harris tuh lucu, manis, ramah juga, ga kaya lo ini." Zaki kembali berbicara yang membuat Arion ingin mendorongnya sekarang juga.

"Bener, satu sekolah bisa geger kali kalau kak Harris pacaran sama berandalan yang suka keluar masuk BK kaya inisial Ariondra." Tambah Krow, memanas-manasi suasana.

"Halah lo semua itu iri, bilang aja gua ini badboy paling top seantero sekolah." Arion jelas tak mau kalah, namun malah kelewat narsis.

"Najisin jangan? Jak tampung muntahan gue, mau muntah ini."

"Sumpah, gapapa gua?"

"Stop drama anjing." Berakhir dengan percakapan dramatis hingga istirahat selesai. Dengan Zaki sebagai penengah, walaupun dia juga ikut sama gilanya.

–Bersambung–

Nama-nama disini aku ganti untuk kebutuhan cerita, supaya lebih masuk ke konsep anak sekolah. Tidak 100% diubah, jadi mohon untuk tidak salah paham yaa.

OUR UNIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang