Bab 3 : Pertemuan Pertama

15 1 0
                                    

Kiw kiw!!!
Aku balik lagi nih!
Kasih tepuk tangan dulu lah 👏🏻👏🏻
Gimana puasanya?
Nggak ada yang mokel kan??
Jangan lupa Vote dan Komen!!
Follow juga wattpad aku ya..
Happy reading

*****

Sore ini, Olivia duduk termenung di balkon kamarnya. Ia mendengarkan lagu Silent Cry, salah satu lagu favorit dari artis favoritnya. Selain menyukai buku, ia juga menyukai musik. Hal yang belum pernah diketahui orang lain, bahkan Zella yang notabene adalah sahabat sejak kecilnya adalah bahwa Olivia sangat menyukai K-Pop. Namun, bukan Olivia namanya yang suka menutupi seluruh kehidupannya. 

Duduk termenung sambil mendengarkan musik merupakan hal "lumrah" yang selalu dilakukan oleh Olivia. Hidup di keluarga yang cukup keras membuat Olivia menjadi introvert sejak kecil. Dahulu, jarang yang ingin berteman dengannya, lantaran sifat nya yang pendiam. Tetapi, berbeda dengan Zella, dia orang pertama yang mau berteman dengannya. Oleh sebab itu, Olivia sangat menyayangi bahkan menganggap Zella adalah saudaranya.

Sejak kecil, Olivia selalu dituntut nilai oleh Sentosa - Ayahnya. Ini yang membuat Olivia menjadi tertekan, bahkan stres akibat tuntutan itu. Selain itu, ia sering dibanding - bandingkan dengan abangnya - Revan Aksandra Argantara.

Jika ada orang lain yang bertanya kepada Olivia "siapa orang yang membuatmu betah dirumah?" Maka Olivia akan menjawab tegas "Abangku!" Dan, jika ia bertanya lagi " siapa cinta pertamamu?" Olivia juga akan menjawab hal yang sama, yaitu "Abangku."

Apakah Olivia menyayangi Ayahnya? Tentu, itu adalah hal lumrah. Semua anak perempuan pasti menyayangi ayahnya. Namun, cinta pertama Olivia bukan Sentosa, melainkan Revan, Abang yang sangat menyayanginya, walaupun mereka sering dibanding - bandingkan.

Revan adalah kehidupan Olivia. Orang pertama yang akan menolongnya jika ia sedang bermasalah dengan sang ayah. Orang pertama yang akan melindunginya. Disaat ibunya tidak berani menolong dari kekerasan sang ayah, tapi, Revan dengan cekatan menolongnya, melindunginya. Itu yang membuat Olivia tidak bisa membenci Revan, walau kehidupan mereka sangat berbeda. Revan juga orang pertama yang menyambutnya ketika ia pulang sekolah, dan itu yang membuat Olivia semangat untuk pulang.

Namun sekarang, mereka berdua terpisah oleh jarak. Saat ini, Revan sedang berkuliah di Seoul National University. Hal ini yang membuat Olivia menjadi sedih, serta kesepian. Awalnya, mereka masih sering berkomunikasi, namun sejak Revan sibuk, mereka sudah jarang komunikasi.

"Abang lagi ngapain ya?" Gumam Olivia, rasa rindu kepada sang Abang membuatnya sering kepikiran untuk menghubunginya, namun ia tau, Revan pasti sibuk.

Tapi, sekarang Olivia sudah sangat sangat merindukan Abangnya, ia mengeluarkan handphonenya, lalu menghubungi Revan. Awalnya, ia pikir, Revan sedang sibuk, sehingga lama mengangkat panggilan telepon nya, tapi ternyata ia salah.

" Halo....." ucap Olivia pelan, berharap yang menjawab ada Revan, bukan temannya.

"Halo dek, ini Abang, kamu kenapa nelpon?" Sahut Revan dari seberang sana.

" Nggak ada, cuman kangen doang kok, Abang apa kabar? Baik kan? Livia ganggu Abang ya?" Tanya Olivia.

"Nggak kok, kamu nggak ganggu Abang. Alhamdulillah, Abang baik disini, kamu gimana?" Tanya Revan.

About You [ And ] Me : This Is Our Story Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon