tentang adopsi Felysia

1.1K 11 0
                                    

"Kalau ada keluarga yang mau mengadopsi anak berumur 15 tahun, Bu Ida bisa merekomendasikan aku, ya."
"Kamu... berubah pikiran?" tanya Bu Ida terkejut. "Aku ngga mau ngerepotin ibu lebih lama lagi. Sebentar lai Fely lulus SMA, dan ibu selalu berharap Aku untuk lanjut kuliah, kan? Sedangkan Aku takut, kau Aku nggak bisa dapet beasiswa untuk lanjut kuliah. Sekarang, tujuan Aku cuma mau bikin ibu bahagia dengan wujudin keinginan ibu. Semoga aja masih ada keluarga yang maubadopsi dan biayain Aku sekolah sampai sarjana."
Entah harus senang atau sedih mendengar ucapan itu, tetapi saat ini yang bu Ida lakukan hanya memeluk Felysia sambil menangis. "Ibu sangat menyayangi kamu dan anak anak yang lain,Fel.ibu akan berjang untuk menyekolahkan kalian setinggi mungkin. Kalau taruhanya harus kehilangan kamu, lebih baik nggak usah, Fel. Ibu masih bisa membiayai kamu dan yang lain."
Felysia menggeleng pelan. "Mulai sekarang, Ibu cuma harus fokus sama adik adik yang lain. Sekarang biar aku nentuin masa depan aku sendiri, ya?Meskipun suatu saat nanti akan ada keluarga yang mengadopsi, aku nggak akan pernah lupain Ibu. Ibu tetap orang tua aku sampai kapan pun."
Bu Ida terisak pelan, lalu memeluk Felysia lebih erat sembari mengecup puncak kepalanya. " Terimakasih sudah kuat dan bertahan sampai detik ini, ya. Nak. Sekali lagi, selamat bertambah usia yang ke-15 tahun. Semoga di umur kamu sekarang dan seterusnya kamu selalu diberkati Tuhan dan selalu diberikan kebahagiaan yang tidak pernah ternilai."
"Amin.Terimakasih,Bu.Terimakasih sudah mau merawat aku sampai sebesar ini, Bu Ida yang baik."
Saat Felysia dan Bu Ida masih betah berprlukan, para anak panti mulai mempertahatilan dan berbondong-bondong mendekat pada keduanya untuk ikut memeluk satu sama lain."

private bodyguardWhere stories live. Discover now