"Wah... Kau keren sekali Nan," puji Jasmine.

"Yang sopan , kamu adalah tunangan nya Jasmine ," protes sang papa.

"Iya pap...."

"Apakah kita perlu merayakan nya , sayang???" Tanya Jasmine kepada Arnanda sambil berakting.

"Kenapa tidak , ssssaaayyyyaaannnggg," jawab Arnanda yang berakting juga namun terlihat menjengkelkan.

Arnanda dan Jasmine langsung saja berpamitan untuk kekuar terlebih dahulu karna mereka akan makan di luar. Elio , Leonard dan sang papa yang melihat tingkah dari adik nyabdab Arnanda hanya menggelengkan kepala nya tak menyangka jika mereka akan satu frekuensi yaitu sama sama menjengkelkan.

Jasmine dan Arnanda ternyata pergi ke restoran ramen, Jasmine yang melihat restoran tersebut tampak nya teringat bagaimana diri nya makan di restoran tersebut dan satu meja dengan Alvaro yang masih bersikap dingin kepada nya.

"Kenapa diam? Kau tidak suka tempat nya??" Tanya Arnanda.

"No , ini adalah restoran ramen favorit ku , tapi banyak sekali kenangan itu di sini," jawab Jasmine.

"Benar kata orang , jangan pernah berhubungan dengan seseorang yang belum selesai dengan masa lalu nya atau kau yang akan merasa sakit," gumam Arnanda dalam hati nya yang melihat Jasmine lagi lagi harus teringat akan Alvaro.

Masa lalu terus saja menghampiri Jasmine karna diri Jasmine sendiri tak ingin membuang semua nya kemana mana.

"Kau teringat dia yang ada di masa lalu mu?" Tanya Arnanda.

"Heem , maaf Nand," jawab Jasmine.

"It's okay , ayo kita cari table yang kosong," ujar Arnanda.

"Kau adalah orang yang rela menerima seseorang yang tidak mencintai mu lagi Nand, mimpi apa aku ini sampai bisa mendapatkan mu.. apa yang telah aku perbuat sampai menemukan orang setegar diri mu. Maafkan aku Nand karna tidak bisa menerima mu," gumam Jasmine dalam hati nya.

Jasmine dan Arnanda pun duduk di satu tempat , mereka memesan menu atas rekomendasi dari sang waiters.

~£~

"Urus semua nya sampai selesai, saya tidak mau ada kesalahan sekecil apa pun."

"Baik tuan , kami akan mengusahakan nya."

Dengan langkah jenjang nya , dan raut wajah datar nya memikat para hati wanita yang sedang ada di airport, siapa saja tampak nya langsung terpikat.

"Hai kakak," sapa seorang wanita yang telah menunggu nya.

"Hai Lau , tumben sekali kau memanggil ku seperti itu," ujar Alvaro kepada Laura.

Yap! Benar sekali jika itu adalah Alvaro yang baru saja pulang dari luar negeri, dan Laura tentu saja menyambut kedatangan Alvaro di airport untuk menambahkan kesan jika dia adalah sepupu yang baik. Seperti itu lah Laura , diri nya akan sangat bergantung kepada Alvaro dan akan berusaha untuk membuat Alvaro mau terus membantu nya.

"Kau kakak ku Varo , masa iya aku tidak boleh memanggil mu seperti itu," ujar Laura.

Alvaro yang mendengar hal tersebut langsung saja menempatkan tangan nya di pundak Laura dengan posisi merangkul nya. Semua orang yang melihat interaksi mereka berdua langsung merasa iri dan jatuh hati pada Alvaro karna begitu hangat dengan orang terdekat nya.

"Alvaro , Laura...." Panggil seorang wanita yang saat ini sudah berada di depan Alvaro dan Laura.

Alvaro yang melihat wajah wanita tersebut langsung berubah raut wajah nya , diri nya tak menyangka jika diri nya akan bertemu dengan wanita tersebut. Sedangkan Laura hanya diam menatap wanita tersebut dengan sinis.

HEI!! OM DUDA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang