|05|

58 13 8
                                    


guys, Cheryl is Chiquita from Babymonster. Sorry i haven't edited the photo





𐙚˙⋆.˚ ᡣ





Suara dentingan sendok yang beradu dengan piring memenuhi suasana meja makan yang diisi oleh empat orang ini.

Semua orang tampak menikmati makanannya dengan khidmat. Tapi tidak dengan gadis yang duduk berhadapan dengan Maminya. Dan dia adalah Zee. Meyzee Athaya.

Anak itu tampak beberapa kali membuka mulutnya, ingin berbicara, tapi ragu.

Dan ternyata, seseorang menyadari itu.

"Mi, kakak kenapa kayak ikan gitu deh mulutnya buka tutup mulu."

Mendengar ia disamakan dengan ikan, Zee emosi dan langsung memelototi Cheryl si adik perempuannya.

"Kenapa sih, Kak?" Kali ini Maminya bersuara.

Mengumpulkan keberanian, Meyzee membuang nafas sekali sebelum berbicara. "Mami bisa gak sih stop nyuruh Shaka buat jagain Zee? Aku gak enak Mi. Dia kayak gak nyaman gitu."

Percayalah, ini adalah upayanya untuk menjauh dari cowok itu. Shangkara Alastar.

Kemarin, setelah sampai di kamarnya, setelah mandi dan berganti pakaian, Meyzee langsung nyungsruk di atas kasur. Memukuli kepalanya sambil merutuki sikapnya yang kalo dipikir-pikir terlihat annoying.

'Tolol banget!!! Kok gue jatohnya malah kayak ngemis minta di baikin sih???' makinya pada diri sendiri.

Makanya karena malu, ia berusaha untuk menjauh dari cowok itu.

"Jelas gak nyaman, orang kamu judesin mulu."

Bukan Maminya, malah Cheryl yang menyaut. Dan kali ini, Zee lebih memilih beraksi dengan cara menginjak kaki adiknya yang berada di bawah meja. Membuatnya mengaduh lebay.

"Pi, kaki aku masa diinjek sama Kakak sih???" adunya pada sang Papi yang nampak kalem.

Serius deh, diantara semua penghuni rumah ini, Papinya adalah orang paling kalem. Zee bahkan sampai heran, kok bisa laki-laki sekalem Papi mau sama Maminya yang cerewet abis? Eh.

"Kamu diem dulu makanya," saut Papi santai. Tampak sekali ia terbiasa dengan berisiknya perselisihan adik kakak ini.

Dan mendengar ucapan ayahnya, sontak membuat Meyzee besar kepala karena merasa dibela. Ia menjukurkan lidahnya, meledek adiknya yang kini mendengkus sambil melahap nasi dengan kesal.

"Ah masa? Perasaan Shaka biasa aja."

Meyzee menoleh pada Maminya. "Tapi akunya yang gak enak Mi. Ngerepotin dia mulu. Dianter jemput lah, dianterin ke kelas lah, terus pas istirahat dia harus beliin makanan buat aku gara-gara kantinnya ada di bawah. Aku gak enak—"

"—Lhoo?" Mami menyela dengan raut bingung. "Mami gak ada nyuruh Shaka buat beliin makanan kamu kok?"

Kening Meyzee berkerut tipis. "Tapi sejak awal dia tuh selalu beliin aku makanan kalo istirahat. Aku kira itu juga salah satu permintaan Mami???"

"Enggak juga ah. Masa Mami minta tolong sampe segitunya sih. Mami malah cuma minta tolong jagain kamu doang, kayak minta tolong temenin kamu ke naik kelas. Soalnya kamu pasti lama naik tangganya, takutnya ngalangin jalan, ntar kesenggol anak-anak lain."

"Hah? Iya kah?"

Mami hanya mengangguk santai.

Meyzee termenung, kemudian terperanjat saat seseorang menepuk pundaknya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 12 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Make The Change | bluescentWhere stories live. Discover now