29 February 2024

342 42 5
                                    

Aku merasa butuh waktu begitu lama untukku benar-benar menyambut hari ulangtahunku. Setelah setiap tahunnya aku tidak menyukai orang mengucapkan ulangtahun padaku pada sembarang tanggal setiap tahunnya, tahun 2024 ini tanggal yang tepat bagiku menerima ucapan selamat ulang tahun pun tiba.

Aku menoleh ke samping, menatap wajah tampan yang membuatku kagum setiap kali aku menatapnya. Senyuman muncul dengan sendirinya, tanpa aku sadari, kedua sudut bibirku terangkat. Aku memutuskan untuk lebih dahulu bangun, pergi ke toilet di lantai bawah, sebelum turun ke lantai bawah, aku membawa langkah kakiku menuju ke kamar anak bulu kesayanganku. Ketika pintu kamar aku buka, aku mendapatinya tengah tidur melingkar.

"Sayang," aku memanggil pelan.

"Nyaa..." ia mengeong pelan sebagai jawaban.

Dengan hati-hati aku menggendongnya, "nyaaa!" ia mengeong kesal, tapi tak ada yang bisa menghentikanku untuk menciumi dan menghisap sari-sari kehidupannya. Aku mencium lehernya berkali-kali sembari menggendongnya seraya turun menuju ke lantai bawah rumah. Ia dengan pasrah membiarkanku mengusik tidur paginya.

Aku pergi ke ruang cuci di mana ada wastafel untuk mencuci wajah dan menggosok gigi. Sambil menggendong anak buluku, aku menggosok gigi sesekali pergi ke ruang tamu, duduk di sofa sembari membelai punggungnya, dengan nyaman ia tidur di atas pangkuanku.

Kemudian tidak berselang lama, aku melihat Suamiku turun ke lantai bawah, sambil menguap ia berjalan turun, wajahnya terlihat masih mengantuk.

"Paghi" sapaku dengan sikat gigi masih di dalam mulutku.

"Pagi..." sapanya balik dengan suara beratnya, ia menghampiriku, menggendong anak bulu kami dan kini ia ganti berbaring, kepalanya di pangkuanku. "Hari ini kau kerja, kan?" tanyanya, ia meletakkan anak bulu kami di atas dadanya. Anak bulu kami mengeong lembut, aku tahu ia amat mencintai Ayahnya dibandingkan Papinya.

Aku menganggukkan kepalaku, jawabanku membuatnya bangun dari berbaring.

"Akan aku siapkan bekal makan siangmu."

Aku beranjak dari sofa, kembali ke wastafel untuk kumur dan mencuci muka. Setelah mencuci muka, aku kembali ke lantai atas, menuju ke kamar untuk berganti setelan jas kerja. Sebelum berganti pakaian, aku mengambil tisu basah seka badan, menyeka badanku bersih nyaman baru berganti ke pakaian kerja.

"Aneh... kenapa ia tidak mengatakan apa-apa untukku?" pikirku seraya mengancingkan kancing pergelangan tangan kemeja. "Jangan bilang ia lupa lagi."

Aku mengambil jasku, memakai jasku dan membawa diriku berdiri di cermin full body, memastikan penampilanku tidak memalukanku.

"Kau mau onigiri untuk sarapan??" suara Suamiku terdengar, ia bertanya dari lantai bawah.

"Satu kepal! Dengan wakame ikan teri!" balasku.

"Oke!"

Aku menghela napas, semalam salah seorang teman dari situs menulis yang mana aku mengunggah tulisanku, mengirimkan pesan selamat ulang tahun. Ia bilang ia ingin jadi yang pertama dan benar ia jadi yang pertama. Ia bilang, suamiku akan jadi yang pertama, aku mengernyitkan alisku, jadi yang pertama apanya, alih-alih yang pertama, ia mungkin lupa bahwa hari ini hari ulangtahun orang yang paling ia cintai!

Aku mengambil ponselku dari meja lampu di samping tempat tidur, melihat sudah banyak pesan selamat ulangtahun masuk dari keluargaku dan teman-teman kampusku juga rekan kerjaku, senyuman muncul di wajahku. Ternyata memang menyenangkan ulangtahun pada tanggal yang tepat.

Aku kembali turun ke bawah, melihat sekepal onigiri dan sup miso telah tersedia di meja makan.

"Terima kasih," ucapku saat aku duduk di kursi meja makan.

Stand by YouTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon