☘-2

582 78 1
                                    

"Tugas karangan bahasa Inggris harap di kumpulkan minggu depan, buatlah minimal 100 kata"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tugas karangan bahasa Inggris harap di kumpulkan minggu depan, buatlah minimal 100 kata"

"Tema-nya tentang impian atau cita-cita kalian" ucap pak noame.

Setelah pak noame keluar kelas usai jam pelajarannya selesai. (M/n) meminum teh yang ia buat dan menyesapnya perlahan, dia te tetap tenang karena untuk tugas dari pak noame dia sudah punya plan untuk menyelesaikannya.

"Upi, sho, (m/n). mau nanya, kalian kalau udah lulus sekolah, udah lulus sekolah, mau jadi apa?" tanya amu

"Aku? Kalau kamu tanya aku, aku mau jadi selebgram" jawab upi sambil menunjuk dirinya sendiri

"atau kutubers"

"Bikin konten terus jadi terkenal~"

"Dapat endorse, banyak duit, banyak followers, terus dapet sugar daddy~ ehe" jawab upi dengan halusnya yang setinggi langit

(M/n) menggelengkan kepalanya saat mendengar jawaban upi, amu hanya diam sedangkan sho tertawa dengan santainya.

"Hahaha" tawa sho

"Oi! Lu ketawa!? Maksud Lu apa ngetawain gua!" bentak upi yang mencengkram kerah baju sho. Sho hanya diam dan memberikan jari tengahnya ke arah upi sambil memeletkan lidahnya. Sungguh ramah bukan?

Upi terus berteriak ke arah sho karena tidak Terima impian nya diketawain olehnya.

(M/n) hanya diam dan meminta popcorn amu lalu meminum teh nya. 'Rasanya sedikit enak ternyata kalau popcorn dan teh di campur' batinnya

Pemuda itu terlihat menikmati teh dan popcorn nya namun ketenangannya segera terhenti saat mendengar seruan upi dan amu.

"Hahaha! Bilang aja malu! Impian gua lebih keren!" ejek upi

Sho melirik upi dengan wajah datarnya. "Baiklah, jika kalian sebegitu ingin tau impianku" ujarnya. Amu dan upi yang mendengar itu menjadi bersemangat.

"Impianku adalah..."

”Tidak mati sendirian. Aku akan menjadi pilot atau masinis.”

”Dan kalian berdua akan ku seret untuk duduk di kursi VIP, jadi kalian akan meledak bersamaku” ujar sho dengan wajah psikopat sambil menunjuk ke arah amu dan upi.

Amu dan upi bersembunyi di belakang (m/n) yang memasang wajah bingung saat melihat kedua temannya berada di belakangnya.

"Dasar psikopat...." ucap upi dengan suara yang bergetar ketakutan dan menatap sho dengan horor.

"Kan sudah kubilang aku enggak punya impian" ucap sho

"Eh tunggu! Kenapa (m/n) tidak diajak!!" seru upi.

"Untuk apa? (M/n) tidak perlu ikut" jawab sho

"Dasar bucin!!" bentak upi

"Biarin, daripada lu jomblo" sho membalas dengan santainya. Upi yang mendengar itu tidak Terima dan mencengkram kerah baju sho lagi.

(M/n) menyeka sisa teh dari bibir dan dagunya dengan sapu tangan miliknya, dia menaruh sapu tangannya di saku nya lalu kembali meminum teh miliknya.

Dia menaruh cangkir teh miliknya di atas meja dan menatap amu. "Kamu sendiri gimana, mu?" tanya (m/n)

"Enggak tau" jawab amu sambil mengangkat bahunya.

"Aku belum menemukan impian masa depanku"

"Hmm... Agak sulit ya" (m/n) menaruh jari telunjuknya di dagu dan mencoba mencari jawaban untuk amu.

"Oto, jangan pukul upi" tegur (m/n). sho yang siap memukul upi, Sho hanya bisa menurut dan melepaskan upi.

"Coba cari pekerjaan yang kamu mau" ucap upi menepuk-nepuk seragam miliknya.

"Ibuku sih pengennya aku jadi dokter" jawab amu

"Itukan maunya ibumu, kalau maunya kamu apa?" Sho memegang sebuah kayu berbentuk matahari di belakang upi.

"Teuing ah!!" amu melempar kertas dan penanya ke belakang.

Kertas amu terjatuh ke wajah Toro. Toro mengambil kertas dari wajahnya dan menatap amu dengan wajah khasnya.

"Amu, sampahmu jangan dibuang sembarangan" ujarnya memberikan kertas tersebut ke pemiliknya.

"Oh Toro, sorry" amu mengambil kertas dari Toro.

"Oh ya toro, mau tanya dong"

"Menurutmu! Pekerjaan yang cocok buatku apa!?" tanya amu menaruh tangannya di dadanya.

Toro memasang wajah yang sulit diartikan dan begitulah isi batin Toro 'Mana ku tahu'.

"Seharusnya kamu yang lebih tau" ujarnya.

"Enggak, aku enggak tau"

"Gimana caranya agar kita bisa tau kemampuan kita? Apa kelebihan yang kita punya?"

Toro menggaruk pipinya yang tidak gatal, dia menatap amu dan berucap "Yhaa~ banyak belajar"

"Banyak nyoba hal-hal baru"

"Mungkin akan jauh lebih mudah kalau kamu tau passion mu"

"Teuing ah..." amu memasang wajah masam dan menopang wajahnya di sandaran kursi

"Yang dikatakan Toro Benar, amu" ucap (m/n) yang mendekati amu dan Toro

"Coba asah lagi kemampuanmu dan coba hal-hal yang baru" ujar (m/n) yang mencoba memberikan saran.

"Ah ya, lalu apa cita-cita mu, Toro?" tanya (m/n)

"Ya, paling aku melanjutkan usaha ayahku"

"Bagaimana denganmu, (m/n)?"

"Sama seperti mu"

(M/n) dan Toro menghela nafas gusar, "kita punya nasib yang sama" ucap mereka berdua bersamaan.

Tiba-tiba kiki nongol, "kalau bingung mau jadi apa, jadi belahan jiwa ku aja" ucap kiki dengan pedenya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
That's okay - WEE!! X MALE.READER -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang