PROLOG

2K 104 7
                                        

Happy reading PoohPavel shippers

**

Suasana malam di salah satu sirkuit sangat ramai di penuhi oleh muda mudi yang tengah menonton balapan mobil, para penonton sibuk menyerukan nama sang pembalap untuk mendukungnya.

"Phi Pooh, malam ini phi dukung siapa?" tanya seorang pemuda yang berdiri sambil memegang segelas wine.

"Ayolah Pon , apakah kamu harus terus bertanya? Sudah berkali-kali aku menonton balap dan idolaku tetap dia tidak pernah berubah kau tau" ucap pemuda itu menunduk menatap adiknya yang tingginya tidak lebih dari pundaknya.

"Ya siapa tau kali ini berubah, aku bosan phi selalu datang kesini dan mendukungnya tapi tidak pernah mau menemuinya" ucap Pon menatap kakaknya sebentar lalu kembali fokus menatap pertadingan.

"Huffftt, asal kau tau aku sangat ingin menemuinya tapi di saat pertandingan berakhir dia selalu di kerumuni oleh teman-temannya yang kalangan atas itu, dan aku tidak ingin membuatnya malu karena menampakkan diri dengan pakaian culun ini" ucap Pooh menatap lurus kedepan.

Pon kembali diam, memang benar kakaknya ini selalu berpenampilan culun dengan balutan hoodie dan juga celana panjang tak lupa kaca mata minus yang selalu melekat tapi tidak di pungkiri bahwa wajah kakaknya ini sangat amat tampan seakan saat di ciptakan Tuhan sedang bahagia.

"PAVEL PAVEL PAVEL YES YOU ARE THE WINNER" sorakan dari para pendukung saat sang idola memasuki garis finish pertama, termasuk Pooh yang bersorak gembira saat idolanya sekaligus pujaan hatinya kembali memenangkan perlombaan.

"Lihat Pon, Phi Pavel menang dia peringkat pertama" ucap Pooh antusias di balas senyuman lebar oleh Pon.

"Ya phi, sekarang ayo kita pulang!"

"Tunggu dulu nong, kau harus memberikan hadiah ini untuk phi Pavel ya tolong bantu aku" ucap Pooh mengambil paperbag besar bersi boneka kucing dan bouket bunga.

"Aku tidak mau" Pon menatap hadiah itu sekilas.

"Ayolah Pon, bukankan nanti kau akan magang disini hitung-hitung pendekatan kepada bos di sini" Pon menatap kakaknya yang menatapnya dengan puppy eyesnya, huh dia tidak bisa menolak kalau sudah begini.

"Baiklah tapi kali ini phi ikut, ayo!" Pon segera menarik tangan Pooh yang memberontak tidak ingin ikut karena terlalu malu.

"Tidak Pon, aku malu untuk bertemu phi Pavel" ucap Pooh yang hanya di anggap angin lalu oleh Pon yang terus menyeret tangan kakaknya itu.

*

"Wah selamat phi, phi menang lagi malam ini" ucap pemuda dengan mengangkat sebotol wishkey di tangannya dan memberikannya kepada Pavel.

"Terima kasih Lee" ucap Pavel tersenyum bahagia menatap teman-temannya.

"Selamat Pavel, kamu menang lagi" ucap Nut teman dekat Pavel sambil memeluk pria itu.

"Terima kasih ini berkat dukungan kalian" ucap Pavel membalas pelukan sahabat terbaiknya ini.

"Selamat Bro" ucap pemuda tinggi menepuk bahu Pavel dan membuat pelukan antara sahabat itu terlepas.

"Terima kasih" ucap Pavel menatap Ping, kekasih sahabatnya, Nut.

"Pavel kemampuanmu semakin meningkat dari terakhir kali" ucap laki-laki yang menghampiri Pavel dan tersenyum bangga.

"Yah ini berkat phi yang terus melatihku" ucap Pavel menatap laki-laki itu, Sailub orang pertama yang datang mengulurkan tangannya setelah sahabatnya, Pavel sudah menganggap laki-laki di depannya ini seperti kakaknya sendiri.

"Hahaha ya ya, oh iya kalian mau party gak malam ini tenang saja phi yang teraktir sekaligus merayakan kemenangan Pavel" ucap Sailub menatap mereka semua.

"Oi phi, aku yang menang seharusnya aku yang meneraktir kalian" ucap Pavel protes.

"Tidak usah simpan saja uang hadiah tidak seberapa itu untu-

"Mohon maaf menggangu kalian" ucapan Sailub terpotong saat seorang pemuda berjalan mendekat ke arah mereka.

"Ya nong ada apa? Apa kau tersesat di sini?" ucap pemuda yang berpakaian paling heboh dan cantik di antara circle Pavel.

Seluruh atensi mereka memperhatikan pemuda itu yang dari penampilannya terlihat masih di bawah umur tidak cocok untuk berada di sini.

"Tidak, maaf aku hanya ingin ngasih hadiah ini untuk phi Pavel, ehm maksudku khun Pavel" ucap Pon dengan wajah datarnya menatap sekumpulan orang di depannya dan netranya fokus menatap Pavel menunggu.

"Dari siapa?" Tanya Nut.

"Dari phi- tunggu" Pon berbalik saat menyadari bahwa Pooh tidak mengikuti langkahnya, sial seharusnya tadi Pon tidak melepas tangan phinya itu karena berpikir tidak sopan jika di lihat oleh orang lain saat menyeret kakak culunnya itu.

Pavel dan teman-temannya menatap binggung Pon yang mulai terlihat kesal dan bergumam tak jelas.

"Maaf, ini hadiah dari penggemar Khun Pavel di situ ada suratnya, di baca saja aku yakin khun Pavel pasti tau siapa pengirimnya karena itu orang yang sama" ucap Pon sambil mengangkat paperbag besar itu dan di terima baik oleh Pavel.

"Terima kasih untuk hadiahnya, panggil phi saja tidak apa, di panggil 'khun' membuatku merasa tua" ucap Pavel tersenyum yang di angguki oleh Pon.

"Baiklah phi Pavel dan aku pamit dulu semuanya" ucap Pon dan tanpa menunggu balasan langsung berlari meninggalkan Pavel dan teman-temannya.

Pavel menatap hadiah itu dan lagi-lagi hadiahnya sama boneka kucing dan buket bunga mawar kesukaannya, matanya tertuju pada note kecil yang ada di antara kelopak bunga itu.

'Semoga kamu menyukainya Pavel, dari penggemar berat mu.

Daddy Bear️❤️'

'Daddy Bear' Batin Pavel melihat nama pengirim yang sama, yang beberapa waktu terakhir ini selalu mengirimkannya hadiah setiap dia ada pertandingan.

Tapi baru kali ini orang itu mengirimkannya dari orang yang berbeda karena sebelumnya selalu lewat bodyguardnya, dan hampir saja Pavel mengira bahwa 'Daddy Bear' itu adalah Pon.

***

Aku bingung mau pake nama Charlie Babe atau Pooh Pavel karena kalo pake CharlieBabe pasti aku selalu kepikiran ke Pitbabe karena jujur aku masih belum move-on dari seriesnya.

Tapi akhirnya aku pake Pooh Pavel aja dan juga beberapa kisah Pooh Pavel di real life akan aku masukkan sedikit di sini

He Is My Another Part (HIATUS)Where stories live. Discover now