the prolog

11 10 7
                                    

"El lo tau ga si!?" Serunya antusias ingin memberitahukan kabar bahagia pada sahabatnya.

"Seneng banget keliatannya, abis di kasih apa lo sama Mavindra?" Jawab Elyna tak kalah antusias, dia tau satu - satunya sumber kebahagian sahabatnya itu ada pada lelaki pujaan hatinya.

"Kemarin dia nembak gue!" serunya menjawab.

"Jadian?" Tanya Elyna meyakinkan, Nayla hanya mengangguk - anggukan kepalanya sebagai jawaban.

"Demi apa? Congratulation Nay! gue seneng banget tau dengernya," Antusias Elyna memberikan ucapan kepada Nayla dan tentu saja Nayla sangat senang dengan respon Elyna barusan.

"Btw Nay, gue ketoilet bentar ya kebelet!" Setelah pamit Elyna langsung berlari ketoilet, mungkin dia sudah tidak kuat lagi menahannya, sementara Nayla hanya geleng - geleng melihat tingkah konyol sahabatnya.

Sesampainya di toilet Elyna tanpa sadar meneteskan air matanya, iya dia menangis. Seharusnya dia bahagia mendengar kabar bahagia dari sahabatnya tapi apa ini? Kenapa dia merasa kecewa mendengar kabar bahagia dari sahabatnya? Bagaimana tidak laki - laki yang dia cintai telah menjadi kekasih sahabatnya.

"Elyna, lo kenapa?"

"Eh elo Sher, enggak gue enggak kenapa - napa," yang baru saja menyapanya adalah Shera, teman sekelasnya sekaligus salah satu perempuan yang tergila - gila dengan Mavindra, kekasih sahabatnya.

"Boong, jelas - jelas lo nangis! Nangis kenapa lo? Btw kabar terbaru Nayla sama Mavindra gimana? lo kan sahabatnya pasti taulah," cerocosnya bertanya.

"Ohh asal lo tau ya, si Nayla udah jadian sama Mavindra." Jawabnya Elyna dengan nada yang sedikit mengejek.

"WHAT? yang bener aja lo!" bagaimana tidak terkejut, sebelumnya saja Elyna sangat terkejut.

"Kurang ngajar Nayla liat aja bakal-"

"Bakal gue apaan? Lo ga usah macem macem ya sama Nayla." Ujar Elyna setelah memotong ucapan Shera.

"Gue cuma punya urusan sama Nayla ya bukan sama lo," ujar Shera sambil mengarahkan jari telunjuknya kearah Elyna.

Elyna menangkis tangan shera cepat lalu kemudian mendorongnya hingga bertabrakan dengan pintu di belakangnya. "Urusan Nayla urusan gue juga karna gue temen Nayla, btw lo itu bukan anak kecilkan? Tapi kenapa sifat lo kaya anak kecil gini sih? Perkara cowo lo kaya gini lo gapunya harga diri ya?" Elyna menggelengkan kepalanya heran.

"Jaga ya omongan lo, dan jangan lo pikir gue takut sama lo," ujarnya lalu mendorong bahu Elyna dan kemudian pergi, mungkin karna merasa tak terima Shera balik mendorong Elyna namun sepertinya doronganya itu sama sekali tidak berpengaruh terhadap Elyna.

"Siapa juga yang bilang lo takut ama gue," monolog Elyna seraya keluar dari toilet.

"Takut? Siapa yang takut sama lo?" Tanya seseorang tiba - tiba dari arah belakangnya.

"Nayla? Ngapain lo kesini?"

"Nyariin lo! Ngapain lagi coba? lo ngapain aja sih!? berak? lama banget." Tanya Nayla meyakinkan.

"Iya sorry mules, btw pak Aripin udh masuk?"

"Pak aripin ga masuk hari ini, katanya sih ada urusan di kota jadi kita cuma di kasih tugas. Btw gue masih penasaran, lo tadi ngomong takut - takut siapasih yang takut sama lo?" Tanya Nayla masih penasaran.

"Ga penting, btw kan jam kosong ya? mending ke kantin yuk! gue tlaktir deh!" Ucap Elyna mengalihkan pembicaraan.

"Serius! Traktir gue ya," tanya Nayla meyakinkan, menanggapinya Elyna hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum pasrah.

"El katanya traktir, masa cuma minuman dua ribuan doangsiih," gerutu Nayla merasa di bohongi.

"Eh lo tu harusnya bersyukur ya udah gue tlaktir," untuk saat ini Nayla hanya bisa pasrah dengan kelakuan sahabatnya yang suka php tersebut.

"Makan apa beb," tiba - tiba saja suara tak asing terdengar di telinga mereka berdua.

"Mavin- eh sorry maksud aku sayang!" Serunya memanggil kekasih barunya itu dengan sebutan sayang.

"Woy! Lu pikir ini tempat pribadi lo berdua?" Sentak Elyna kesal.

"Ah sirik aja lu jomblo," celetuk Mavindra.

"Hahaha iya deh si paling ga jomblo!" Mungkin diluar Elyna terlihat baik - baik saja padahal kenyataannya tidak.

"Makanya El cepet - cepet deh cari cowo, lo perasaan ga pernah deh cerita tentang cowo sama gue jangan jangan lo suka cewe lagi atau jangan - jangan ... lo suka sama gue!?" Sadar Nayla menduga - duga.

"Ga lah gila lo, gue masih waras kali!" Serunya mengelak tegas dugaan sahabatnya barusan.

"Lagian lo ga pernah cerita,"

"Ngapain gue cerita, orang yang gue suka aja-"

"Apaan ko diem?" Kesal Nayla penasaran, begitupun mavindra.

"Orang yang gue suka aja ngak ada hehe,"

"GAK LUCU!" kompak Nayla dan Mavindra.

"Ih kompak, emang ya lu berdua tu cocok!" Elyna tertawa sangat lepas, padahal perasaanya sangat hancur apalagi melihat keduanya kompak.

Sebenarnya yang ingin Elyna katakan adalah 'orang yang gue suka aja pacar sahabat gue sendiri' tapi Elyna sadar,kata kata itu tidak akan dan tidak pantas terucapkan dari mulutnya.

"Serius El, yakali lo gapernah suka sama orang," gumam Nayla masih penasaran.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: 4 days ago ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

friend or loveWhere stories live. Discover now