Special Ramadhan 2024

507 50 232
                                    

Sore hari yang begitu indah dan tenang dengan angin sepoi-sepoi-nya. Ketujuh kembar Boboiboy sekarang sedang duduk bersama di halaman belakang rumah.

Ceritanya mereka sedang piknik bersama, menikmati banyak makanan dan minuman serta jajanan untuk yang terakhir kalinya, karena mulai besok mereka akan mulai berpuasa--yang mana mereka tidak akan bisa makanan-makanan seperti ini lagi, kecuali malam hari.

"Malam ini udah mulai tarawih kan?" tanya Thorn setelah menelan brownis pandan coklat lumer yang ia kunyah. Ia tampak begitu semangat. Netra hijau zamrud itu berbinar-binar indah.

"Iyalah, kan besok puasanya." Solar di samping Thorn menyahut. Ia menusuk salad buahnya dengan garpu, lalu memakannya dengan gaya elegan. Lihatlah, duduknya pun juga sangat slayy.~ Iye-in aja gess.

"Gitu doang gak tau," timpalnya, tersenyum mengejek.

Thorn auto merengut.

-Gyut!

"Huaaa! Pipi! Pipi!!" jerit Solar, memukul-mukul tangan Thorn yang mencubit kedua pipinya.

"Keknya bagus nih Lar, pipinya dibikin melar sampe kaki hihi.~" Thorn mamerin senyum sikopetnya.

Solar auto melotot. "Awas aja kau!!"

-Greb!

"HUAAA RAMBUT THORN!!" jerit Thorn begitu rambutnya yang tak tertutup topi berhasil dijambak oleh Solar.

"Heran, masih aja gak akur," celetuk Ice, menatap datar Thorn dan Solar yang sekarang jambak-jambakan, cubit-cubitan.

"Kek kita dong ye kan Ice? Gak pernah berantem lagi hoho,~" ucap Blaze bangga.

"Hiliiihhh!" Taufan auto pasang muka julid. "Yang gelud satu bulan lalu sampe bikin jendela kamar orang jebol siapa hah??"

Blaze seketika cengengesan, manakala Ice senyum canggung.

"Ampun Abangkuu,~" ucap Blaze sambil menyatukan kedua tangannya di depan wajah.

Taufan mendengus sambil bersedekap dada. Ia menggembungkan pipinya.

"Gak usah pasang muka kayak gitu. Gak ada imut-imutnya, jelek," komentar Halilintar ngeselin.

Taufan auto melotot tajam pada Halilintar.

-Plak!

"Pftt-!/Pftt-!" Blaze dan Ice hampir tertawa melihat pipi Halilintar digampar oleh Taufan.

"No komen ya, Hali!" cetus Taufan galak.

Halilintar hanya memasang ekspresi datar sambil mengusap pipinya."Kalian kalau gelud jauh lebih parah dari Thorn sama Bensin," lanjutnya pada Blaze dan Ice.

"Hiliiihhh!" Blaze pasang muka julid.

"Dih, gak ngaca. Kamu sama Taufan kalau kelahi lebih parah dari kami," ucap Ice.

Blaze mengangguk, setuju dengan kembaran terlope-lopenya itu. "Tau tuh! Kalian kalau gelud rumah auto berantakan dan barang-barang banyak yang rusak."

"Mana ada!!" sangkal Taufan.

"Mana ada apanya? Yang bikin tivi bolong siapa?" tanya Ice.

"Itu mah ulah Halilintar!" balas Taufan.

"Terus yang bikin kulkas kebelah dua siapa?" tanya Blaze juga.

"Itu mah ulah Taufan," balas Halilintar.

"Ekhem-!"

Suasana seketika hening setelah Gempa berdekham. Bahkan Thorn dan Solar yang masih cubit-cubitan plus jambak-jambakan juga membeku di tempat.

Tragedi Ramadhan Lagi?! (End)Where stories live. Discover now