1.| SINAR BULAN 🌛

Start from the beginning
                                    

"Dia beneran pergi ya, padahal baru ingin lebih dekat dengan gadis itu"

Mengingat kejadian tadi aries tersenyum kecil, lalu mulai tertawa pelan."hahaha gadis tadi manis, dia juga asik meski masih malu tapi dia cantik"

Karena selesai membereskan barang-barang nya, aries pun kembali pulang ke rumah nya. Lalu saat sedang berjalan pulang aries terhenti sejenak dan mulai tersenyum tipis.

"Saya tau lu di sini syia, jangan bersembunyi keluar lah" teriak aries dengan pelan.

Beberapa kali aries berbalik dan berteriak, namun tidak ada yang muncul sedikit pun, karena hal itu dia pun hanya bisa berjalan lagi dan pura-pura tidak mengetahui apa-apa.

"Dia sudah pergi" intip cristalisyia yang sedang bersembunyi di balik pohon.

"Dor"

"E-eh!"

Mendengar suara yang mendendak cristalisyia pun kaget bahkan hampir saja kepalanya mengenai pohon yang berbeda di belakangnya tersebut, namun bersyukurnya sebelum kepalanya memukul pohon aries dengan sigap menariknya dan menahan kepalanya gadis itu.

"Gpp kan, sorry saya tidak bermaksud" ucap aries dengan Panik

"Manusia aneh."

"Pft aneh?, Hahaha lu yang aneh gadis kecil dari tadi mengikuti saya Ngapain hm?"

Cristalisyia mulai tersentak dengan kalimat aries, dan diam sejenak tanpa menatap mata pria yang berada di hadapannya. Karena ingin mencari alasan cristalisyia pun mundur, dan aries hanya bisa melihatnya.

"Ayolah tidak masalah jika ingin dekat, kita bisa jadi sahabat jika lu mau? Lagian saya juga tidak pemilih mau apa pun rupa lu"

"Ck jangan geer, saya hanya tersesat di tempat ini"

"Tersesat? Dimana lu tinggal agar saya antar ke perbatasan"

"Ee saya dari.." cristalisyia hanya terdiam, bahkan tidak mengatakan apapun kepada Aries.

Aries pun hanya mengangkat satu alis nya, dan Mulai tersenyum melihat tingkah cristalisyia.

"Hey tenang saja, saya tidak akan menyentuh lu. Lagian niat saya baik ingin antar lu balik, jika ketahuan oleh warga lu bisa dalam bahaya"

"Hmm"

"Ck udah ah ayo"

Aries pun dengan cepat menarik tangan gadis itu, dan mulai memakai kan jaketnya agar tidak terlihat oleh warga sekitar."maaf tapi jika lu ketahuan bisa bahaya, jadi nunduk aj"ucap Aries sambil berusaha menutupi cristalisyia dan mulai berjalan memasuki hutan.

Mereka pun memasuki hutan yang rimbun dan di penuhi dengan pepohonan dan di Sinari dengan cahaya dari bulan, sepanjang perjalanan itu dan melihat semua nya aman. Aries pun melepaskan jaketnya dari tubuh cristalisyia dan mulai berjalan bersama.

"So lu berasal dari mana syia?"tanya aries dan terus berjalan mencari batas perbatasan.

Cristalisyia juga berjalan di samping aries, dan saat mendengar pertanyaan darinya cristalisyia mulai meliriknya."perbatasan selatan"

"Ohh selatan, berarti lu ras vampire dong?"

"Saya campuran vampire dan demon"

"Wah menarik"

"Tidak juga, dunia anda lebih menarik dan sejuk" ucap cristalisyia dan mulai tersenyum kecil, dan mulai berjalan di dekat aries.

Aries yang melihat cristalisyia di sebelahnya, mulai tersenyum dan menaikkan kepalanya sembari melihat bulan di langit.

"Bulan yang indah bukan, bahkan hewan malam saja seperti bernyanyi karena malam ini"

Cristalisyia yang mendengar itu sontak ikut melihat ke atas langit, dan ikut tersenyum kemudian melirik aries kembali. "Anda suka dengan malam?"

Aries melirik gadis itu lalu mengangguk. "Tentu kenapa tidak, bagi saya malam dengan cahaya bulan itu indah"

"Ohh begitu"

"Kalo lu syia bagaimana?"

"Aku"

"Iya lah siapa Lagi yang sedang bersama saya"

Karena pertanyaan dari aries, cristalisyia hanya menghela nafas dan berjalan agak cepat lalu berhenti sejenak dan duduk di atas batu.

Aries yang melihat tingkah cristalisyia hanya bingung, lalu mulai ikut duduk bersama gadis itu dan melirik nya. "Lu belum jawab pertanyaan saya tadi"

"Tempat saya selalu malam, yah bisa di bilang malam yang panjang"

"Tidak ada pergantian hari?"

"Tentu saja ada, tapi bagi ras kami pagi sampai sore itu adalah malam dan malam adalah pagi"

"Hahaha agak aneh, tapi menarik"

"Kapan-kapan berkunjung lah ke tempat vampire"

"Nanti saya ke sana jadi santapan lagi"

"Haha bisa saja, paling di gigit aj"

Aries tertawa pelan sambil melihat cristalisyia dan sedikit mengejeknya." Kalo vampire nya lu saya juga mau setiap saat di gigit mulu"

"Haha bisa saja"

Tepat di malam itu dan di bawa cahaya bulan, Aries dan cristalisyia bisa berbicara lama satu sama lain, bahkan tertawa bersama sambil bercerita hal yang mereka pahami.

Sinar bulan seperti menerangi mereka berdua, bahkan mereka tidak sadar mereka sedang di mana dan apa yang akan terjadi karena tawa dan candaan mereka berdua.



southern border vampire Where stories live. Discover now