04. Min Seojin : Expedition

429 47 11
                                    

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡ ◕ ☆ ◕ ㅡㅡㅡㅡㅡㅡ


"Bagi para penyintas yang ingin mengajukan diri dalam ekspedisi besok, harap mengangkat tangan."

Terlihat beberapa penyintas stadion mengangkat tangannya. Salah satu di antaranya adalah dirimu. Kamu agak berjinjit supaya Sersan Tak Inhwan bisa melihatmu yang berada di barisan paling belakang.

"Kau, kau, dan kau yang di belakang, dan juga ... " Sersan Mayor Tak sempat menjeda sembari matanya menelisik ke setiap orang di hadapannya, hingga akhirnya pandangannya terjatuh padamu, "yang terakhir kau, (Name)."

Seketika semua orang di sana menoleh kearahmu. Kamu mengangguk kecil, berusaha menyembunyikan senyum puas dan perasaan adrenalinmu yang meningkat karena akhirnya kamu dipilih untuk ikut ke dalam ekspedisi.

Kamu merasa tidak sabar menunggu hari esok tiba.

"Baiklah, sekian dari saya. Diharap para penyintas yang terpilih bisa datang ke ruang peleton besok pagi setelah absensi. Terimakasih, silakan bubar."

Kemudian para penyintas stadion pun membubarkan diri. Kamu berbalik pergi, berniat untuk kembali ke salah satu sudut ruangan di stadion yang selama beberapa bulan ini menjadi tempatmu beristirahat.

"Wah, ini tak adil. Bagaimana mungkin gadis lemah itu yang terpilih, bukannya aku?"

"Sepertinya ia menggoda anggota peleton, maka dari itu mereka memilihnya."

Mendengar beberapa orang yang sedang membicarakanmu di lorong, membuatmu menghela napas pelan. Kamu sudah sering mendapatkan omongan buruk sejak tragedi yang menimpa suami Ketua Ji. Kamu yang berteman dekat dengan Eunyu, membuatmu jadi ikut dikucilkan oleh orang-orang di stadion.

"Dia sama sialannya dengan si gadis pembunuh itu."

"Heㅡ"

"Jaga bicaramu, sialan!"

Belum sempat kamu membalas ucapan mereka yang membawa-bawa Eunyu, suara orang lain sudah lebih dulu mendahuluimu.

Dari tempatmu berdiri, kamu melihat bahwa sosok yang sedang berhadapan dengan mereka adalah salah satu anggota peleton yang sangat kamu kenali.

"Jika aku mendengar ada yang berbicara buruk tentang dia, aku tidak akan segan-segan menembaknya," ucap Min Seojin lagi.

Kamu terkejut, tak menduga bahwa Seojin akan membelamu dari orang-orang yang berbicara buruk tentangmu itu.

Kamu masih berdiri di tempatmu hingga mereka akhirnya pergi dengan ketakutan dan hanya menyisakan Seojin seorang.

Pria itu baru menyadari keberadaanmu saat ia membalikkan tubuhnya. Seojin tampak berdehem pelan sebelum akhirnya berjalan kearahmu dengan wajah datar nan songong khas pria itu.

"Sebaiknya kau segera menemui Sersan Tak untuk membatalkan keikutsertaanmu besok."

Kamu yang mulanya ingin berterimakasih karena perbuatan Seojin sebelumnya, seketika mengurungkannya.

"Apa maksudmu?" tanyamu.

Seojin sempat menyunggingkan bibirnya. "Kau hanya akan menjadi beban bagi Peleton."

Kamu mendecih tak percaya. "Kau meremehkanku? Kau juga menganggapku lemah seperti yang dikatakan orang-orang tadi?" ujarmu tersinggung.

"Bukㅡ"

Tanpa berniat mendengar kelanjutan ucapan dari laki-laki itu, kamu langsung berjalan pergi dan menyenggol bahunya dengan keras karena merasa kesal.

 

Sweet Home ImaginesWhere stories live. Discover now