01. Lee Eunhyuk : Stranger

632 68 1
                                    


ㅡㅡㅡㅡㅡㅡ ◕ ☆ ◕ ㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Menangis.
Hanya itu yang bisa kamu lakukan sejak dua jam yang lalu.

Kamu terlalu takut.
Kamu sendirian di dunia ini. Di dunia asing yang tak pernah kamu bayangkan akan menjadi kenyataan.

"Minumlah."

Suara seseorang di sampingmu membuatmu mendongak. Dengan mata sembab, kamu menatapnya. Laki-laki berkacamata itu berjongkok untuk mensejajarkan diri dengan dirimu yang duduk di anakan tangga.

"Kau bisa bergabung dengan yang lain di ruang berkumpul. Aku akan meminta Eunyu untuk menemanimu nanti."

Ia berdiri dan hendak pergi setelah menaruh sebotol air minum di sampingmu. Namun, kamu menahan tangannya, membuat laki-laki itu seketika berhenti dan menatapmu.

"Bolehkah aku ikut bersamamu?" ucapmu.

Sempat kamu lihat bahwa laki-laki itu memandangmu terkejut. Namun ia dengan cepat menetralkan kembali ekspresinya seperti semula.

"Baiklah."

Akhirnya kamu beranjak dari tempatmu dan mengikuti langkah laki-laki itu.

Saat melewati koridor yang menjadi tempat berkumpul para penghuni apartment ini, kamu sontak menunduk. Kamu terlalu takut untuk membalas berbagai macam tatapan yang mereka berikan padamu.

"Ayo."

Kamu baru mendongak ketika laki-laki itu membawamu masuk ke sebuah ruangan dengan layar monitor dan sebuah sofa usang di sudut tembok.

"Ini ruang CCTV. Tidak ada yang masuk kesini kecuali aku dan orang-orang tertentu."

Kamu mengangguk kecil mendengar penjelasannya.

"Kau bisa beristirahat di sofa, selagi aku melakukan tugas," ucap lelaki itu.

Matamu mengawasi pergerakan lelaki itu yang kini duduk di depan layar monitor. Ia terlihat sangat fokus, seolah-olah langsung melupakan keberadaan dirimu di ruangan ini.

Matamu kini bergulir ke sisi yang berlainan. Dengan langkah perlahan kamu pergi menuju kearah sofa. Kamu duduk dan menatap kosong pemandangan di depanmu yang berupa punggung lelaki itu.

Seiring bergantinya detik ke menit, matamu mulai terasa berat. Kamu menduga ini efek kelelahan setelah seharian berlari kabur dari makhluk-makhluk mengerikan yang kamu temui dan juga karena setelah sekian lama kamu akhirnya bisa merasakan empuknya sofa yang kamu duduki saat ini.

Hingga akhirnya kamu benar-benar jatuh tertidur di atas sofa.

- - - - -

Entah berapa lama kamu tertidur, hingga saat membuka mata yang kamu lihat adalah ruangan yang kosong. Kamu menatap kearah kursi yang kini ditinggal oleh pemiliknya entah kemana.

Kamu menunduk saat menyadari bahwa ada sebuah kemeja kotak-kotak yang menyelimuti dirimu. Kamu teringat bahwa kemeja ini sama dengan yang dipakai oleh laki-laki berkacamata itu sebelumnya.

"Sudah bangun?"

Suara itu terdengar bersamaan dengan seseorang yang barusan masuk ke ruangan.

"Berapa lama aku tertidur?" tanyamu sembari mengubah posisi tidurmu sebelumnya menjadi duduk.

"Sekitar 3 jam. Sekarang sudah jam makan malam, ambilah."

"Eh... terimakasih." Kamu menerima sodoran mangkuk makanan darinya.

Ia mengangguk lalu berjalan kembali ke tempat duduknya di depan monitor.

Kamu menyadari bahwa kemeja lelaki itu masih di pangkuanmu. Kamu berdehem pelan.

Dehemanmu berhasil membuat lelaki itu memutar bangkunya menghadapmu. "Em, ini... milikmu?" ucapmu menunjukkan kemejanya.

"Ya. Pakai saja jika kau merasa kedinginan." Ia kembali memutar kursinya ke arah layar.

"Siapa kau? Maksudku, siapa namamu?"

Akhirnya pertanyaan yang sejak awal mendekam di kepalamu bisa kamu utarakan. Sejak siang tadi, begitu kamu berhasil menginjakkan kakimu di lantai dasar Apartment Green Home, laki-laki itu yang pertama kali menyambutmu di bawah tangga. Seolah ia memang sudah tahu bahwa kamu akan datang.

"Namaku Lee Eunhyuk. Aku yang kemarin membuat pengumuman supaya para penghuni bisa datang ke lantai satu untuk mengamankan diri dari monster."

Kamu seketika teringat dengan suara laki-laki dari speaker gedung. Pantas saja saat ia berbicara terdengar familiar.

"Terimakasih, Eunhyuk," ucapmu tersenyum tulus.

"Bukan apa-apa. Harusnya aku yang berterimakasih," balas Eunhyuk.

Kamu memandangnya bingung. "Untuk apa?" tanyamu.

"Terimakasih karena sudah bertahan dan berjuang sampai sini. Aku benar-benar bersyukur kau masih hidup, (Name)."

Lengkungan bibirmu kembali terlihat. Hatimu terasa menghangat karena mengetahui bahwa ada seseorang yang memedulikanmu. Bahkan ia adalah orang asing yang belum pernah kamu kenal sebelumnya.

Tunggu.

Senyummu perlahan memudar, seiring dengan munculnya sebuah pertanyaan di kepalamu.





"Bagaimana kau tau namaku?"





"Bagaimana kau tau namaku?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡ [ ✓ ] ㅡㅡㅡㅡㅡㅡ













yooooo!!
finally aku bikin buku halu (read: imagine) buat drama sweet home!!!

sorry buat duty after school imagine yang belum kulanjut, idenya belum ada soalnya abis kepake sama cowok-cowok ganteng di sweet home hihi.

stay tune buat imagine selanjutnya yaaa

as always, hope you'll like it! <33

Sweet Home ImaginesWhere stories live. Discover now