02. Kim Yeonghu : Ahjussi

495 56 5
                                    


ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ ◕⁠ ☆ ⁠◕ ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

"Ahjussi!"

Kamu tersenyum senang saat sosok yang kamu panggil itu berhenti. Terlihat dari belakang, sosok itu tampak menghela napas. Namun kamu tak begitu peduli. Kamu dengan segera berpindah ke hadapan pria berseragam itu.

"Apa aku boleh ikut ekspedisi nanti?" tanyamu penuh harap.

"Tidak."

Kamu menatapnya memohon. "Ayolah, ahjussi! Boleh ya?" pintamu.

Sersan Kim Yeonghu menghela napas. Ia tampaknya lelah menghadapimu.

"Tidak. Kau hanya akan jadi beban jika ikut." Yeonghu berucap datar.

Seketika senyum di wajahmu berubah menjadi raut sedih.

Lagi-lagi keinginanmu tidak terwujud. Kamu langsung berbalik pergi, meninggalkan Yeonghu yang mencoba tak ambil pusing dengan sikapmu itu.

"Sersan Kim," Seseorang memanggil Yeonghu.

Pria itu berbalik dan mendapati sosok anak buah setianya ㅡSeokchan, berjalan menghampirinya.

"Ada apa?" tanya Yeonghu.

"Sersan Mayor Tak memanggil Anda," ucap Seokchan.

Tanpa menjawab apapun, Yeonghu segera beranjak pergi.

Seokchan yang hendak mengikuti Yeonghu, sontak terhenti ketika ada yang menahan tangannya secara tiba-tiba.

"(Name)? Kenapa?" tanyanya.

"Nanti aku ikut ya?" pintamu penuh harap.

Seokchan menghela napas pelan. Ia tidak terkejut dengan permintaan yang sudah beberapa kali kamu ajukan itu.

"Tanyalah pada Sersan Kim."

Kamu mendecak kesal. "Dia tidak mengizinkan, katanya aku hanya akan jadi beban."

Seokchan diam-diam menyetujuinya, namun ia tak berkomentar.

"Tapi, mana mungkin? Aku sudah sabuk hitam karate, aku pasti bisa menghadapi para monster di luar sana. Jadi, bantulah aku ya, Seokchan?" lanjutmu memohon.

"Maaf, (Name). Jika Sersan Kim berkata tidak, maka aku tidak bisa membantu."

Senyum di wajahmu seketika hilang. Dengan sebal kamu memukul lengan pria itu dan berjalan pergi dengan suasana hati yang muram.

"Aduh, (Name)!"

Kamu terus berjalan, tak memedulikan teriakan kesakitan dari laki-laki itu.

"(Name), darimana?"

Kamu berpapasan dengan Park Chanyoung yang sedang berpatroli di lorong.

"Masih tidak diizinkan, ya?" tanya Chanyoung yang menyadari ekspresi tidak menyenangkan di wajahmu.

"Ahjussi satu itu memang pelit! Awas saja jika dia terluka nanti, aku tidak akan membantunya!" ucapmu.

"Jangan begitu. Kau harus membantu orang lain tanpa pandang bulu." Chanyoung berucap.

Kamu memutar bola matamu malas. Saat ini kamu sedang tidak mood untuk berpikiran bijak seperti sosok tentara tugasan di depanmu ini.

Kamu hendak kembali melanjutkan langkahmu, hingga Chanyoung memegang lenganmu.

"Apa?" tanyamu.

"Di manaㅡ"

"Tidak tau, setelah absensi aku tidak bersama Eunyu," potongmu, langsung mengetahui pertanyaan yang akan diajukan Chanyoung.

Sweet Home ImaginesМесто, где живут истории. Откройте их для себя