Bab. 7

265 30 16
                                    

Si penembak misterius itu pun meregang nyawanya dengan dua timah panas menembus dadanya. Yoongi yang melihat ketepatan Taejung dalam menembak pun merasa takjub.

Selama ini Yoongi merasa belum sepenuhnya mengajari Taejung cara menembak. Tapi melihat kejadian barusan didepan matanya, Yoongi yakin jika Ketua Blackdragon memiliki pewaris bibit unggul.

Yoongi memberi tanda pada Taejung dengan anggukan kepala. Aman.

Mereka pun keluar dari tembok yang melindungi tubuh mereka. Berjalan dengan rasa was was. Jika saja masih ada penembak misterius lainnya. Berjalan beriringan menuju mayat yang sudah tergeletak.

"Sialan! Siapa yang ingin bermain sekarang?!" Gerutu Yoongi sembari melihat bagian tubuh mayat dihadapannya. Mencoba mencari tanda yang mampu menunjukkan identitas sang penembak.

"Paman... Haruskah daddy turun tangan?" Tanya Taejung.

"Daddymu akan segera tiba. Kita akan diskusikan nanti." Yoongi pun kemudian menghubungi seseorang.

"Joon-ah.. Tolong bereskan situasi. Aku akan kirimkan lokasinya." Namjoon pun tahu apa yang harus dia perbuat saat ini.

Tak lama datanglah beberapa orang berpakaian hitam. Mereka membawa senjata seperti balok kayu. Yoongi dan Taejung yang hanya berdua pun sedikit terkejut dengan kedatangan sekelompok orang itu.

"Shibal! Tae bersiaplah pakai jurus beladirimu." Yoongi bersmirk menatap Taejung.

"Aku anggap ini olahraga malam paman." Taejung mulai melemaskan badannya.

Pertarungan pun terjadi...

Kalah jumlah bukan berarti kalah dalam pertarungan. Nyatanya Taejung dan Yoongi pun mampu melumpuhkan beberapa orang dengan mudah.

Menghindari pukulan kayu yang mengayun kearahnya, Taejung pun membalas dengan tinjunya yang tak main-main kerasnya. Tapi sial! Dari arah belakang ada seseorang yang memukul punggung Taejung dengan keras.

"Aarghh sialan!" Teriak Taejung saat terjatuh setelah dipukul. Ketika orang itu ingin memukul kembali tubuh Taejung terdengar suara tembakan dari arah luar. Orang itu pun ambruk disamping Taejung bersimbah darah.

"Bantuan datang Tae! Teruslah fokus!" Teriak Yoongi sambil terus melayangkan pukulannya. Namun satu persatu dari mereka tumbang.

Tak lama terlihat Jimin masuk dengan beberapa orang yang tak lain adalah anak buah Blackdragon yang sempat membuntuti Yoongi dan Taejung. Mereka akan bergerak jika sudah mendapat perintah. Dan sesaat lalu Jimin datang dengan perintah dari Boss besarnya, Taehyung.

"Maaf aku terlambat sayang!" Teriak Jimin sambil ikut memukuli beberapa orang. Yoongi hanya tersenyum smirk dengan nafasnya yang terengah.

Yoongi menuju Taejung yang tengah berbaring dilantai. Akibat pukulan keras balok kayu di punggungnya, Taejung nampaknya mengalami patah tulang.

"Kau tidak apa bocah?" Tanya Yoongi sambil mengecek kondisi Taejung. Terdapat bercak darah di punggungnya. Taejung meringis kesakitan saat Yoongi menyentuh pundaknya.

"Paman ini sakit." Ucap Taejung dengan nafasnya yang masih terengah kelelahan serta menahan rasa sakitnya.

Semua musuh sudah berhasil dihabisi. Menyisakan dua orang yang masih pingsan. Sengaja mereka akan mencari info nantinya. Jimin menghampiri Yoongi dan Taejung.

"Bagaimana sayang?" Tanya Jimin sedikit khawatir.

"Kita bawa kerumah Jin Hyung Jim... Aku rasa Taejung patah tulang." Dengan hati-hati mereka membawa tubuh Taejung. Meninggalkan kekacauan disana yang nantinya akan dibereskan oleh anggota Namjoon.

SWEET MAFIA 2 {BxG}  {BxB}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang