chapter 1.

320 18 0
                                    

Di mansion keluarga Dirgantara.

"sayang kamu papi titip sama aunty dulu ya jangan nakal ya kalau papi gak ada" ucap Lorenzo kepada Gavin.

Gavin yang masih belum bisa bicara hanya menatap wajah sang papi.

Lorenzo menggendong Gavin sambil menelpon shani.

Hallo Shani kamu di mana?

.....

Hati-hati di jalan ya jangan ngebut.

....

Ya udah koko tunggu di rumah.

Tut tut

Lorenzo mematikan panggilan nya.

"gavin tunggu sebentar ya papi mau packing dulu" ucap lorenzo menaruh gavin di box bayi.

Gavin bermain dengan mainan yang ada di sekitarnya sedang kan lorenzo dia asik packing barang yang mau dia bawa.

*Di mobil

"ci kita mau ke mana sih kok buru-buru banget?" Tanya gracia.

"kita mau ke rumah koko ge" ucap shani.

"ngapain kita ke rumah koko ci?" Tanya jinan.

"gak tau nan kata koko kita semua di suruh ke rumah" ucap shani.

Sekitar 30 menit akhirnya mobil shani sampai juga di mansion.

"yuk turun" ucap shani.

Mereka semua turun dari mobil dan berjalan ke arah pintu rumah.

Tok tok tok

"iya sebentar" ucap bibi.

Bibi langsung berjalan ke arah pintu dan membukanya.

"eh ada non shani silahkan masuk non" ucap bibi.

"iya bi" ucap shani.

Mereka semua masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang tamu.

"non mau minum apa biar bibi buatin?" Tanya bibi.

"apa aja deh bi" ucap gracia.

"iya sebentar ya non bibi buatin dulu" ucap bibi.

"iya bi, bi tunggu koko mana?" Tanya gracia.

"oh tuan lagi di kamar non" ucap bibi.

"oh ya udah makasih ya bi" ucap gracia.

"iya sama-sama non" ucap bibi

Shani, gracia, jinan, indah dan chika menunggu di ruang tamu sambil menonton tv.

"ini koko mana sih katanya di suruh ke sini tapi orang nya gak ada heran deh" ucap jinan.

"sabar kali nan mungkin koko lagi mandi" ucap gracia.

"tapi ci aku mau ketemu sama gavin" ucap chika.

"iya juga sih chik cici juga kangen sama gavin" ucap gracia.

"chik mending ke kamar koko aja yuk kita cari gavin" ajak gita.

"ayo kak indah" ucap chika.

Gita dan chika berjalan menuju kamar Lorenzo untuk mencari keponakan kesayangan mereka.

"koko" teriak chika di depan kamar Lorenzo.

"chik gak usah teriak-teriak kali" ucap indah.

"hehe maaf kak indah" ucap chika.

Lorenzo yang di dalam kamar langsung keluar karena mendengar suara adik nya.

Ceklek

"eh kalian udah dateng" ucap Lorenzo.

Menjadi Baby Sitter Dadakan.Where stories live. Discover now