Chapter 5

42 0 0
                                    

Halo semua.. Author bakal nyempetin waktu buat Update ya.. insyaallah besok juga update..

Author ingin mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa.

"Tak ingin berpaling darimu, meskipun temanku berkata mundur!"

HAPPY READING
.
.
.
.
.

"Wush! Ada Ekli, tuh. Mayan, pagi-pagi dapet asupan dari wajahnya yang tampan dan keren. Apa lagi atlet sepak bola, paten kali, bah!" ujar Avi saat dirinya tak sengaja melihat pujaan hatinya baru saja menginjakkan kakinya digerbang.

Saatnya melancarkan aksi yang sesungguhnya. "Ekli, aku padamu!" Teriak Avi, membuat sang empu yang merasa namanya disebut langsung menoleh kearah sumber suara.

Lelaki itu terlihat hanya menoleh, tanpa ada respon salting, atau menyapanya balik. Ada sedikit rasa sakit hati saat Ekli sengaja mencuekinya, Padahal kemarin cowok itu tak seperti saat ini. Avi akan mencari tahu semua tentang Ekli.

"Ih, Sakit sekali dadaku. Tapi gapapa, Gue bakal tetep perjuangin Seorang Ekli Fitrah Zaegar! Meskipun temanku tak merestui cintaku. Tapi, Ada diriku sendiri yang menyemangati!" Seru Avi dengan bangga, sembari menepuk dadanya. Siswa yang lain hanya menatap aneh tingkah gadis itu.

****

"Apa lo, liat-liat?! mau gue colok tuh mata? Gue tau gue emang cantik, tapi ga usah ngeliatin gue sampe segitunya, nanti bisa jatuh dalam pesona seorang Avia Arianti Regandra." Bayu yang akan membuang sampah bekas minumannya pun menatap Avi aneh. Padahal dirinya hanya menatap sekilas, tapi kePD an Avi sangat meronta.

"Gak! Jelas!" tekan Bayu, lalu menyibakkan rambutnya, seolah kepalanya yang botak memiliki rambut yang panjang, hingga akhirnya pergi meninggalkan Avi yang memutar bola matanya malas.

"DASAR! BOTI! BOTAK NGGATELI!" Semua teman kelasnya tertawa kencang mendengar lontaran Avi.

Bayu tak mempedulikan cercaan dari gadis Tarzan itu, lebih baik dirinya melanjutkan bermain game dari pada mengurusi Avi. Sejak dirinya satu kelas bersama Avi, gadis itu tak ada henti-hentinya berlagak layaknya manusia hutan. Gadis Aneh.

"Ndin, ikut gue kasih coklat ini, yok!" Ajak Avi kepada Andin yang sibuk dengan buku tulisnya.

"Tapi, Vi. Aku belum selesai nyalin pelajaran ini, bentar lagi juga mau masuk," jawab Andin.

"Ck, padahalkan cuma kekelas sebelah!"

"Yaudah, ayo!"

"Capcus!"

Sesampainya dikelas yang dirinya katakan tadi, Avi meletakkan sebatang coklat dan surat rahasia dimeja seseorang yang hanya nampak ranselnya saja, tak tahu pemiliknya kemana.

"Udah?" tanya Andin.

"Udah kok, Ayo balik!"

"Aku tebak, itu meja Ekli kan?" Tebakkan Andin tepat sasaran.

"90% Benar dan 10% salah!" Andin menatap aneh Avi yang tersenyum jahil kearahnya.

"Itu emang tempat duduknya Ekli, tapi itu ada bangku lagi, berarti Ekli duduk ga sendirian. Jawaban kamu kurang tepat." Avi bersorak layaknya seseorang yang baru saja memenangkan Doorprize.

Memang ada benarnya apa yang dikatakan Bayu kepada Andin waktu itu. Avi anak sedikit urakan, tapi menyenangkan hatinya itu sangat mudah, tinggal kasih tebak-tebakan aja, kalo jawaban Avi benar perempuan itu akan bersorak gembira.

Hai finito le parti pubblicate.

⏰ Ultimo aggiornamento: Mar 12 ⏰

Aggiungi questa storia alla tua Biblioteca per ricevere una notifica quando verrà pubblicata la prossima parte!

Cinta yang tak terbalaskanDove le storie prendono vita. Scoprilo ora