Chapter 11

68 18 21
                                    

(Rumah Paman Yunho, hadiah dari neneknya Sean)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Rumah Paman Yunho, hadiah dari neneknya Sean)

----

Irene 'putri' Park Yunho telah diundang ke pesta sanga duke. 

Orang-orang di rumah keluarga Oh segera mengetahui rumor itu. Kabar tentang pesta itu beredar dengan cepat ke seluruh penghuni. Semua orang awalnya bingung sebelum akhirnya bersimpati kepada Irene setelah mengetahui keseluruhan cerita.  Setiap orang di kediaman keluarga Oh itu bisa melihat betapa buruknya lady Yeri memperlakukan Irene seperti seorang anjing. 

"Kenapa semua bangsawan begitu jahat" Park Yunho sedang beristirahat di bawah naungan pohon bersama madam Hyena sang koki keluarga Oh yang baru saja mengabarinya berita tersebut.

"Para bangsawan mengaku perhatian, tapi Irene selalu terintimidasi di tempat seperti itu"

"Irene bukan tipe anak yang mudah terintimidasi oleh hal-hal seperti itu. Dia hanya akan menunjukkan wajahnya dan langsung kembali" ujar Park Yunho.

"Dasar, pria tidak tahu apa-apa!"

Park Yunho hanya menggaruk lehernya ketika madam Hyena menggerutu. 

"Ayo tunjukkan kepada mereka dengan penampilan cantik Irene!" seru madam Hyena dengan begitu kesal.

"Apa maksudmu?"

"Apa kau ingin mengirim Irene ke pesta dengan pakaian lusuh nya itu?!"

'Memang ada apa dengan pakaiannya?'

Park Yunho tampak memandang bingung dan madam Hyena hanya menghela napas. "Lihat, Park Yunho, setelah bertahun-tahun kau masih belum mengetahui cara membesarkan anak perempuan, kan?"

"Apa maksudmu anak? aku masih memikirkan kemana aku harus mengirimnya"

"Tentu kau harus memikirkan itu. Kau akan memikirkan bagaimana kau mengirim Irene pada hari pernikahannya dan kau akan berpikir saat-saat menggendong anak-anaknya"

"Bagaimana mungkin aku bisa mengirim gadis kecil itu untuk menikah! omong kosong!"

Melihat rekasi Yunho yang marah, madam Hyena pun melunak, "Dan kau masih mengatakan dia bukan putrimu? ck, pria memang susah dimengerti"

"Ayo belikan Irene baju baru. Dia seorang gadis, betapa bahagianya dia ketika mendapatkan sebuah hadiah?" Madam Hyena menyarankan dengan nada menuntut. "Irene bukanlah anak yang suka meminta, dan kau bukan tipe orang yang peduli. Jadi aku tidak punya pilihan untuk ikut campur kali ini. Bagaimana jika aku membantumu?"

"Kau yang membayar gaun itu dan aku yang akan memilihkannya" tambahnya lagi.

"Baiklah, lakukan"

-----

Malam telah tiba ketika Irene berbaring di ruang kamarnya. Mengamati segala sesuatu di sekitarnya.  langit-langit kamarnya terlihat sangat familiar. Tirai berwarna cream yang tergantung di atas jendela, sebuah meja tua dengan beberapa buku diatasnya, dan selimut lembut dengan aroma manis. 

Arthdal (Cry, Beg, and Smile)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang