EPILOG

98 9 6
                                    


Ben & Kamal

Akhirnya tiba juga hari pernikahan Daniel dan Ben. Pasangan itu tengah bersiap-siap sebelum mengucapkan ikrar sehidup semati di atas altar.

Dengan langkah pelan, Kamal memasuki ruang ganti mempelai wanita, walau kenyataannya yang ada di dalam adalah laki-laki yang kewanita-wanitaan.

"Kamal!" Ben terlihat senang melihat kemunculan calon adik iparnya.

"Kau kenapa? Gugup?"

Ben mengangguk. "Bagaimana penampilanku? Daniel mengundang semua orang penting di Perusahaan dan aku jadi gugup. Aku harus cantik agar tidak memalukan Daniel. Aku sudah cantik kan?"

"Cantik!"
Senyuman Ben mengembang. "Tapi masih kalah cantik denganku."
Ben memasang wajah mau muntah dan Kamal cuma terkekeh.

"Bedewe, kau serius mau menikah dengan Daniel?" Kamal bertanya dengan wajah serius hingga Ben kebingungan.

"Tentu saja! Kami klop mengalahkan snack TOP. Lengket seperti perangko dan setia seperti Merpati. Kenapa kau bertanya padahal pernikahan kami tinggal beberapa menit lagi?"

"Well," Kamal memasang smirk setan miliknya. "Begini, kami pernah bercinta sangat panas. Bergumul di ranjang sampai ranjangnya berdecit-decit. Desahan kami menggema. Dan penis besarnya menusukku hingga titik terdalam. Selain itu…"

"YAAAK! DIAM KAU, SETAN!"

"HUAHAHAAAAAAAAAAAAA..!" Kamal melenggang pergi meninggalkan Ben yang bersiap menerkamnya. Yah, setidaknya ia sudah mengembalikan perkataan yang dulu pernah diucapkan Ben padanya. XDXDXD

.

.

.

.

Daniel & Steve

"Sekali lagi kau bercermin, aku yakin cermin itu akan pecah, Bro!" Steve memandang Daniel dengan bosan. Entah dari mana sikap narsisnya itu menurun. Sedari tadi ia terus memuja-muja manusia paling tampan di depan cermin. Plisss… Steve muaq.

"Jangan begitu, kau harusnya tahu kalau hari ini adalah hari bahagia. Kenapa kau tidak menyenangkan Brothermu ini, hm?"

Steve pura-pura tidak mendengar.

"Oh iya. Setelah ini aku akan pergi berbulan madu dengan Ben selama berbulan-bulan. Perusahaan kau yang menangani. Aku sengaja menikah hari ini menunggu kau selesai kuliah dan bisa menjaga perusahaan selagi aku pergi."

"Wah.. kau kakak yang perhatian," ejek Steve.

"Terima kasih,"

"Memangnya kau pergi berapa lama?"

"Sepuluh bulan."

"SEPULUH BULAANNN? BULAN MADU SEPULUH BULAN? ITU NAMANYA TAHUN MADU!"

Daniel terkekeh.

"Yah, bagus sih kau akhirnya menikah,"

"Maksudmu?" Daniel mengerutkan keningnya.

"Kau mungkin tidak tahu kalau semua orang selalu mengejekmu. Daniel sudah tua dan tampan tapi masih belum menikah. Dia dikalahkan adiknya yang bahkan menikah di usia muda. Semua khawatir kau akan jadi jones selamanya. Aku juga khawatir, Bro."

"YAAK!" Daniel melempar Steve dengan kaleng minuman, tapi anak sialan itu malah menghindar.

"Adik macam apa kau ini? Bukannya mengucapkan selamat malah menghina! Keluar kau, setan!"

"HAHAHAA…" Steve keluar dengan tenang tanpa rasa bersalah sudah membuat mempelai pria mengamuk.

Steve masih terkekeh begitu tiba di luar. Dan kebetulan sekali Kamal juga keluar dari ruangan Ben dengan terkekeh pula. Namanya juga jodoh ya…

.

.

.

.

Gumz alias SteveMal

"Apa yang kau lakukan sampai terkekeh sendiri?" Steve bertanya pada Kamal.

"Kau sendiri?"

"Yah, kapan lagi bisa mengganggu Daniel." Steve tersenyum ganteng. "Wajahnya yang marah terlihat lucu."

"HAHAHA.. Sama. Wajah Ben yang kesal juga terlihat lucu."

Mereka mendekat dengan tangan yang bertautan. Kamal mendongak dan Steve mengelus wajahnya. Beberapa saat kemudian dua sejoli mesyum itu sudah tenggelam dalam ciuman panas. Steve tidak pernah bisa menahan tangannya untuk tidak menjamah Kamal. Mereka masih ada di koridor dan siapa saja bisa melihat. Tapi Steve tidak peduli. Ia bahkan meremas bokong Kamal dan Kamal membalasnya dengan melakukan hal yang sama.

Daniel dan Ben keluar bersamaan dan terkejut mendapati Gumz yang hampir saling memperkaos di koridor.

"YAAAAKKKK!" Mereka teriak bersama. Gumz tidak peduli dan tetap melanjutkan acara remash-meremash mereka.

Daniel menjewer telinga Steve dan Ben melakukan hal yang sama pada Kamal hingga dua orang itu berhenti dan tautan bibir mereka terlepas. Begitu pun, Steve menjulurkan lidahnya dan menyempatkan diri menjilat bibir Kamal sebelum ditarik Daniel menjauh.

"Kalian ini sudah menikah, tapi masih saja tetap seperti itu. Bisa tidak kalian istirahat sebentar selama acara pernikahanku?"

Steve tidak menjawab dan hanya mengelus telinganya yang memerah. Daniel tahu benar kalau Gumz tidak pernah tidak bercinta setiap hari. Pasangan nafsuan. Memang bagus sih, keharmonisan rumah tangga mereka terjaga. Tapi tetap saja keterlaluan kalau para cleaning service di kantor sering mendapati mereka bercinta.

Steve dan Kamal berpandangan dan saling melempar senyum. Dan mereka sama-sama mendesah kecewa karena acara mereka terganggu, "HAISHH!"





The real END


Thank you yang sudah mau baca ff gaje bin abal ku Ini yah, Dan jangan lupa follow Wattpad aku. See you di ff selanjutnya yah, muuuuuuuuaahhhhh 😘😘😘

Cantik banget yah si adeqqq, bikin gemesshhhh soobin sama yeonjun sama author juga 😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cantik banget yah si adeqqq, bikin gemesshhhh soobin sama yeonjun sama author juga 😘

Dan mari kita nikmati hari-hari txt comeback di tgl 1 April nanti 🥰🥰

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE SWEETY 🔞 GUMJUNEEZ CHAPTERED | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang