JT 12

732 151 13
                                    

















*


Pagi itu Kim Taehyung di kejutkan oleh gedoran pintunya yang bisa di katakan cukup barbar -

" Pagi Senior Kim- "

" Pagi. Ayo cepat bersiap! "

Mendengar kalimat mendesak disertai dengan raut wajah tergesa-gesa seniornya tersebut, Kim Taehyung tidak ingin banyak berpikir, menutup pintu tak lupa dengan menguncinya dengan benar. Kedua melangkah dengan langkah tergesa-gesa menuju unit darurat.

" Senior- apakah telah terjadi sesuatu pagi ini? "

Kim Seok Jin terlihat sibuk dengan memeriksa tablet Android miliknya seraya menjawab pertanyaan juniornya tersebut.

" Sebagian besar tentara dari lapangan akan kembali ke pangkalan hari ini, tidak tahu apa yang terjadi tapi kita harus selalu bersiap untuk apapun kemungkinan. "

Kim Taehyung sedikit tertegun tapi dengan cepat pulih, mengangguk setuju. Jika benar terjadi sesuatu, maka di pastikan hari ini dia akan sangat sibuk.

*

Dan benar saja, dari pagi dimana pasukan tentara itu tiba, kedua dokter tersebut sudah sangat sibuk, meskipun mereka juga mendapat bantuan dari para medis lainnya namun tetap saja Kim Taehyung harus mengakui bahwasanya dia sedikit kewalahan dibuatnya. Bahkan untuk sekedar makan siang pun, jika tidak di ingatkan Taehyung mungkin juga lupa dan tidak akan makan apapun, itupun harus dengan bantuan dari salah seorang para medis wanita yang bersedia membantunya menyuap nasi ke mulutnya. Mendadak Kim Taehyung merasa tak kuasa menahan kekehannya sendiri.

Melihat senyum manis terbit di bibir Kim Taehyung, seketika wajahnya terlihat jauh lebih cantik- prajurit yang sedang di obati olehnya kebetulan melihat itu dan tak bisa untuk tidak terpesona bahkan dia sampai lupa untuk merasakan rasa sakit ketika jarum jahit itu mulai menjahit kulitnya.

Kim Taehyung masih tidak sadar sampai akhirnya tatapan matanya tidak sadar bertemu dengan tatapan pria tersebut.

" Ada apa? "

" Dokter..... Kau begitu cantik- (?) "

Kim Taehyung hampir saja salah menusukkan jarum jahitannya di kulit pemuda itu dan setelah dia merasa bisa mengatur kembali ekspresi wajah nya, Kim Taehyung lantas segera menyelesaikan pekerjaannya tersebut sebelum benar-benar bisa menjawab pernyataan pemuda tersebut.

" Begitu kah? Ku anggap itu pujian. "

Mendengar tidak ada penolakan ataupun perasaan marah dari lawan bicaranya, tentara itu lantas semakin memberanikan diri untuk membuka suara, menonjolkan dirinya.

" Benar! Selain itu, dokter- kenapa saya merasa sangat asing? Darimana dokter cantik ini berasal? "

" Tentu saja asing. Saya juga terbilang baru disini. Saya datang dari Seoul. "

" Oh? Apakah itu dokter yang diminta oleh presiden untuk kami? "

" Bisa dikatakan begitu- Ok, semuanya selesai, usahakan untuk tidak langsung bersentuhan dengan air, cukup usap dengan kain basah untuk membersihkan nya. "

" Terimakasih dokter! "

Kim Taehyung mengangguk, mengemasi kapas kapas bekas menumpuknya menjadi satu begitupun dengan setiap jarum suntik yang telah terpakai olehnya. Masih ada cukup banyak pasien yang harus mereka obati, tapi sejauh ini tampaknya tidak ada yang fatal, dan semoga saja tidak ada. Saking sibuknya dia dengan para pasien Taehyung sampai tidak sadar bahwa ponselnya telah berdering beberapa kali di tas kerjanya.






ᴊᴇᴏɴ ᴛᴡɪɴsWhere stories live. Discover now