GG berarti Good Game (TaEla fluff)

GG berarti Good Game

A/N
Selemat Pagi/Sore/ Malam, ID bros and sis.
Pertama-tama, saya ingin berterima kasih kepada Shira_Yuki69 on Twitter yang telah membantu saya dalam memeriksa terjemahan ID. Dan juga DeepL translate yang secara signifikan menerjemahkan bahasa Inggris ke bahasa Indonesia
Ini adalah karya dari seri Golden Heart & Silver Smile yang merupakan kumpulan cerita TaEla

Saya masih belajar Bahasa Indonesia jadi tolong sabar ya, saya masih pemula ya
Namun demikian, di samping itu, saya sangat gembira! Dan saya harap Anda juga bersemangat untuk membaca ini. Ayo pergi. skuyyy

——————

— GG berarti Good Game —

Ini hanyalah hari yang lambat di rumah HoloH3ro.

Semuanya ada di tempat yang tepat; tidak ada misi, tidak ada masalah, tidak ada pekerjaan yang harus diselesaikan, tidak ada apa-apa. Ini adalah istirahat yang baik setelah streaming dan minggu yang melelahkan. Sekarang semuanya akhirnya bisa beristirahat. Itu tidak lain berarti waktu bermain, yang juga berarti waktu bersenang-senang.

Dan itu juga berlaku untuk pasangan yang satu ini.

Zeta berguling-guling di sofa yang nyaman, tangannya mencengkeram erat pengontrol game, dan matanya tertuju pada TV. Suara klik berasal dari penekanan tombol yang intens. Pengontrolnya berteriak saat si rambut perak menyalahgunakannya terus-menerus.

Kaela duduk di sampingnya, juga memegang kontroler. Gadis pirang itu memperlakukan permainannya dengan santai; jarinya berbunyi klik perlahan-lahan sambil menyeringai di wajahnya. Joystick bergerak perlahan dengan kecepatan tinggi.

"Permainan selesai! Pemain Satu Menang!"

Suara itu keluar dari TV, menandakan berakhirnya permainan, dan suasana kompetitif pun bubar.

"Ugh-!!" Mata-mata perak itu mengerang. Dia telah merasakan kekalahan sekali lagi, ini adalah yang ketiga kalinya hari ini!

Kaela mendengus pelan, lalu menoleh ke arah istrinya. Ekspresi cemberut namun menggemaskan yang tertera di wajah Zeta membuat Kaela merasa geli. Ini menunjukkan tekad yang kuat bahwa menyerah bukanlah sebuah pilihan. Sepertinya mereka harus melakukan ronde berikutnya.

"Mau coba lagi?" Suara dingin itu bertanya dengan nada mengejek.

Mata biru cerahnya berkedip-kedip menatap merah tua, memancarkan niatnya yang sangat tajam. Joypad itu dipegangnya seperti sebuah pelukan erat saat Zeta menyelipkan poni berantakannya ke samping. Dia menatap Kaela dengan ragu-ragu, karena dia tahu pandai besi itu sama sekali tidak terkalahkan.

Tapi ekspresi puas yang dimilikinya sangat menjengkelkan! Zeta berharap dia bisa memberi si pirang itu rasa obatnya sendiri, di sini, sekarang juga.

Sebuah desahan keluar dari bibirnya yang kering, lalu mulut merah jambu itu menganga untuk menerima tantangan.

"Oke Kaela, satu ronde lagi!" Zeta memijat jari-jarinya untuk pemanasan.

Tawa kecil terdengar, menikmati sikap imut yang diberikan gadis berambut perak itu, dan Kaela mengulurkan tangannya untuk menepuk-nepuk kepala gadis itu.

"Kamu sangat imut." Kaela menyeringai saat tangannya menelusuri helai-helai rambut merkuri.

"Aku tahu." Zeta menunduk sedikit, senyumnya menampakkan ketulusan, "Aku manis sekali."