1

677 56 6
                                    

"Berbicara" berbicara normal
'Batin' membatin
Happy reading

•-•

Untuk kali ini seorang Draco Malfoy tak kuasa membendung lagi air matanya, dirinya menangis disaat kekasihnya yaitu Harry Potter akan dimasukkan ke liang lahat, kekasihnya yang ia cintai, ia sayangi, mereka juga sudah berjanji untuk hidup bersama sebagai pasangan namun apa?. Ternyata takdir berkata lain, Harry meninggal karena tertabrak mobil dan untuk kali ini juga Harry tidak bisa menepati janjinya kepada kekasihnya.

"Malfoy, sebelum Harry meninggal ia berpesan kepadaku bahwa dia sangat mencintaimu dan juga tolong lupakan dirinya, hanya itu pesan yang Harry sampaikan sebelum dirinya menutup mata untuk selamanya" Hermione berkata dengan air mata yang mengalir di pipinya, ia tak menyangka bahwa sahabatnya yang ia sudah anggap saudara malah pergi meninggalkannya, terlebih lagi dirinyalah yang menyaksikan kecelakaan tersebut.

"Aku juga sangat mencintaimu sayang, kau menyuruhku untuk melupakanmu tapi maaf aku tidak bisa melupakanmu seumur hidupku..." Draco memeluk batu nisan kekasihnya dengan erat, para pelayat yang menyaksikan kesetiaan dan kesungguhan dari seorang Draco Malfoy pun turut merasakan kesedihan terutama untuk orang tua Draco.

"Nak.. ayo kita pulang, biarkan Harry beristirahat dengan tenang dia tidak mau melihatmu seperti ini terus menerus" Narcissa menghampiri putranya dan memeluknya, dirinya juga sedih karena harus kehilangan menantunya. Narcissa mencoba membujuk Draco untuk pulang namun ditolak dengan alasan ingin menemani Harry.

"Drake.. kau harus pulang, kau tidak mau kan Harry sedih disana?" Ucapan Pansy membuat Draco merenung sejenak, ia lantas berdiri dan pergi bersama orang tuanya.

"Sebaiknya kita juga pulang, sebentar lagi akan turun hujan" Ucapan Blaize membuat seluruh teman temannya menatap ke arah langit dan benar saja sebentar lagi akan hujan.

Semuanya pun berlalu pulang dengan merasakan kehilangan, mereka tak menyangka bahwa sahabatnya akan pergi secepat ini.

Pagi harinya saat memasuki sekolah mereka nampak tak gembira sama sekali, mereka semua memandang kursi kosong di samping Ron. Ya itu adalah kursi milik Harry Potter sahabat mereka, kekasih Draco, mereka sudah tidak bisa lagi melihatnya untuk selama lamanya.

"Kudengar ada murid baru yang akan masuk, apa benar?" Ujar salah satu murid yang duduk di depan Pansy.

"Iya benar, katanya mirip dengan Harry hanya saja tidak memakai kacamata, begitu sih rumornya" Sahabat Harry yang mendengarnya lantas tak percaya, namun berbeda dengan Draco ia hanya menampilkan wajah datar dan terus mendengarkan apa yang dibicarakan oleh teman sekelasnya.

"Mereka itu ada ada saja mana mungkin ada yang mirip dengan Harry" Ron tertawa namun melihat ekspresi teman temannya ia langsung menghentikan tawanya.

Bel berbunyi seluruh siswa berbondong bondong masuk ke kelasnya masing masing, saat ini adalah pelajaran kimia yang dimana gurunya adalah Serverus Snape. Ia masuk ke kelas dan meletakkan bukunya di meja guru setelah itu dirinya berdiri di tengah papan tulis.

"Kita kedatangan murid baru ku harap kalian bisa akrab, kamu ayo masuk dan perkenalkan diri"

Dengan ragu siswa tersebut melangkahkan kakinya memasuki kelas dirinya takut, apakah mereka akan membullynya, menertawakan hanya karena kecerobohannya yang kurang hati hati, atau mengguyurkan air dingin ditubuhnya seperti di sekolah lamanya? Namun dugaannya salah disana, barisan bangku belakang segerombolan siswa siswi yang menatapnya dengan pandangan terkejut, sedih, dan berbagai ekspresi yang ditunjukkan, dirinya dengan penuh keyakinan segera memperkenalkan diri dengan senyuman andalannya.

"Hai semuanya namaku Daniel Radcliffe Black, salam kenal semuanya semoga kita bisa berteman dengan baik"

"Hai semuanya namaku Daniel Radcliffe Black, salam kenal semuanya semoga kita bisa berteman dengan baik"

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Nama: Daniel Radcliffe Black putra angkat Sirius Black
Umur: 17 tahun
Tinggi: 165 cm

"MUSTAHIL!!" Seluruh kelas melihat ke arah Ron, dirinya berteriak sambil mengebrak meja dengan keras.

"Kau sangat mirip dengan sahabat kami..." Hermione melihat ke arah Daniel dengan mata yang berkaca kaca.

Bruk

"Harry..." Seisi kelas terkejut saat Draco memeluk Daniel dengan erat, air matanya pun sudah turun membasahi pipinya.

"M... maaf tapi aku bukan Harry... aku Daniel" Draco menggelengkan kepalanya ia tak percaya ia bahkan semakin erat memeluk Daniel.

"Draco kembali ketempat duduk mu dan Daniel kau bisa duduk di sebelah Ron!" Dengan terpaksa Draco melepaskan pelukannya dan kembali ke tempat duduknya, Daniel pun duduk di sebelah Ron dirinya masih menatapnya dengan lekat.

"H.. hai??" Daniel melambaikan tangannya di depan wajah Ron.

"Hai juga... kau sangat mirip dengan Harry ya..." Ron tersenyum sendu, ia pun segera mengalihkan pandangannya ke arah Snape takut jika harus terkena lemparan penghapusan papan tulis lagi.

'mirip dengan Harry? Kurasa aku harus menanyakannya nanti' Daniel segera membuka bukunya dan memperhatikan snape yang sedang mengajar berbeda dengan Draco, ia memandang Daniel dengan lekat seakan akan ia akan pergi jika tidak di pandang oleh Draco.

Tbc....

Mirip Namun Bukan Dirinya ||drarry||Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu