11. Menuruti Saran Ahmad Yani

141 3 0
                                    

Selamat datang...
Jangan lupa vote dan komen ya kakak" dan adik"... lope yu buat kalian semua️❤️❤️
.
.
.
.
.
25-Februari-1965

Jelang memasuki bulan Februari, Yani mulai disibukkan dengan dinas. Dinasnya kali ini Mutiara Laut dari Orien julukan bagi negara Filipina. 4 jam 5 menit lamanya ia duduk di pesawat melewati turbulensi beberapa kali, akhirnya pesawat mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Ninoy Aquino Manila.

Sambutan hangat menantinya dibawah tangga, lambaian tangan para wartawan dan lampu kamera menyoroti wajahnya. Seorang pria dengan pakaian lengkap menghampirinya, mengatakan bahwa ia adalah ajudan Jenderal Ricardo Papa, yang akan membawanya menemui jenderal yang dimaksud tadi.

"Welcome Lieutenant General Ahmad Yani to the Philippines, I'm Danilo, General Ricardo's aide. Let's go straight away." (Selamat datang Letnan Jenderal Ahmad Yani di Filipina, saya Danilo, ajudan Jenderal Ricardo. Ayo langsung berangkat).

"Come on, I don't want him to wait long either." (Ayo, saya juga tidak ingin beliau menunggu lama).

Danilo juga menyuruh Bardi untuk langsung naik saja, dan untuk bawaannya akan dibereskan oleh Danilo. Selama didalam mobil, Yani sedikit risih dengan kawanan wartawan yang memenuhi ruas jalan kiri-kanan dan depan-belakang.

"This has become a habit for journalists when they meet important people."(Ini sudah menjadi kebiasaan para jurnalis ketika bertemu dengan orang-orang penting.) ucap Danilo tanpa melirik ke belakang.

Sampainya didepan markas besar AD Filipina, Yani kagum dengan sambutan pasukan kehormatan Angkatan Darat Filipina yang berbaris rapi. Dan juga untuk menghormati kedatangannya, komandan pasukan memberikan aba-aba dalam bahasa Inggris. Yani dan Ricardo langsung berjabat tangan dengan cepat pula para wartawan memotret momen ini.

 Yani dan Ricardo langsung berjabat tangan dengan cepat pula para wartawan memotret momen ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

     sumber foto Facebook: Donatus Gregorius

Aba-aba tadi membuat Yani merasakan aneh begitu juga Bardi yang berdiri dibelakangnyaa. Di persilahkan duduk di kursi yang ditetapkan, Yani menanyakan hal itu kepada Jenderal Ricardo Papa yang duduk bersebelahan dengannya.

"I am happy and amazed, but it would have been better the signal had used the national language, Tagalog.?"(saya senang sekaligus takjub, namun akan lebih baik jika aba-aba nya menggunakan bahasa nasional yaitu Tagalog).

Mencerna ungkapan Yani barusan, Ricardo pun menyetujuinya sambil menjentikkan jemarinya. "Sumasang-ayon ako."(saya setuju). Balas Ricardo dalam bahasa Tagalog-nya.

"Later, when the Lieutenant General comes home, he must buy typical Filipino souvenirs."(Nanti jika Letjen pulang wajib membeli oleh-oleh khas Filipina).

"Haha, that's a must because my wife always says that if you go anywhere on duty you have to buy souvenirs."(Haha,itu wajib karena istri saya selalu bilang kalau kemana-mana bertugas harus beli oleh-oleh).

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 30 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Anak Emas Soekarno Yang Tersingkir Where stories live. Discover now