"Apasih, gak usah cemburu gitu dong sayang" goda Haidar mencolek pelan dagu Dhisti.

Dhisti segera mengelap bekas colekan Haidar, "Berak lo. Jauh-jauh dari gue" lanjutnya.

Januar segera mengambil alih suasana dan memerintahkan teman-temannya untuk segera menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk perlombaan.

"Bubar sana, pada siapin alat sama kontrol lapangan,kalau bisa siramin dulu tanahnya biar gak banyak debu nanti" titah Januar.

Mereka semua menurut dan segera mengerjakan perintah Januar.

"Oy Dar tunggu"

"Napa, Nu?"

"Lo udah bilang belum sama penjaga balai desa ini. kalau lapangan badminton mau di pake malam ini? Harusnya ini di pel dulu lapangannya" tanya Januar mengonfirmasi

Haidar mengangguk sekali, "udah kok, gak tau deh kok beliau belum kesini. Apa gue telpon aja?"

"Iya telpon aja buat make sure. Nanti malah ngepelnya malem terus pas mau dipake belum kering kan berabe. Mending suruh sekarang aja, biar nanti malam siap pakai!" balas Januar.

"Yaudah deh bentar lagi gue hubungin" Haidar berjalan keluar menyusul langkah teman-temannya.

Di halaman balai desa beberapa anak-anak KKN sedang melakukan perintah Januar untuk menyirami tanah dengan air supaya debunya berkurang nanti saat lomba dilaksanakan.

Ada juga yang malah asik foto-foto seperti Lita dan Yeshika sekarang.

"Anjir lo berdua napa tengtopan doang?" ucap Dhisti kaget.

"Cuma buat foto sebentar, nanti kita pake kemeja lagi" balas Lita cuek.

"Totalitas banget ya pake kacamata segala. Kalian bawa dari posko?" tambah Naura.

Keduanya mengangguk, "gue udah tau kalau bakal panas, jadi jaga-jaga aja bawa kacamata" balas Lita.

Dhisti dan Naura hanya geleng-geleng kepala, lalu mereka berjalan ke arah teman-temannya yang sedang menyiram halaman balai desa dengan air.

"Widih, cabe-cabean dari mana nih?" ucap Raihan yang baru saja lewat.

"Matamu wi cabe-cabean" sewot Lita namun tak digubris Raihan.

"Udah Gau ayo fotoin, keburu banyak orang nanti" ujar Yeshika yang sedikit malu karena di perhatikan teman-temannya.

"Ya dah, nasib banget jadi tukang foto" gerutu Gauri pelan namun tetap melakukan perintah Yeshika.

"Yang keren ya Gau" pinta Yeshika.

"Bawel lo, keren gak nya ya tergantung gaya lo pada" tanggap Gauri.

Gauri mengarahkan lensa kameranya pada dua temannya yang sedang berpose itu.

"Gak usah banyak-banyak, menuhin memori lo nanti Gau" ceriwis Haidar yang memperhatikan dari jauh.

"Bacot lo tutup panci" balas Lita.

"Udah anjir, udah banyak nih. Udah bisa buat bahan update IG setahun kalo mau" Gauri menyerahkan kameranya untuk dilihat hasil fotonya oleh Yeshika dan Lita.

"Anjay keren banget kita Yes. Nanti kirim ya Gau, mau gue upload ke IG" cicit Lita senang dan Gauri hanya mengangguk sekilas.

Tepat lima menit setelah itu anak-anak KKN kelompok 109 datang dan bersiap membantu kelompok 110.

"Anjir Dhisti gak gitu ya caranya! Basah baju gue" tegur Aji saat Dhisti tak sengaja menyipratkan air yang mengenai kaosnya.

"Eh maaf gak sengaja" ucap Dhisti tak enak.

KKN 110Where stories live. Discover now