PROLOG.

2 0 0
                                    

.

.

.

"Ngapain susah susah belajar kalau bisa nyontek ke Anin?"

"Iya sih, untung aja ada maniak belajar disini"

****

"Ga usah kepedean cuma gegara lo pinter deh!"

"Otak pinter kalau muka lo kayak begitu mana dia suka, hahaha!"

****

"Anin!! Bagi jawaban matematika dong!!"

"Eh sekalian deh, Nin. Nih, kerjain tugas Fisika gue, lagi mager gue"

****

"DASAR GA TAU TERIMASIH! AYAH KECEWA SAMA KAMU!"

"BUNDA SETUJU SAMA AYAH! KAMU HARUS CONTOHIN VARA! MESKI DIA SERING MAIN MAIN TAPI DIA TETAP DAPAT NILAI BAGUS!"

"LAH KAMU?! BELAJAR SIANG MALAM TAPI HANYA DAPAT NILAI 94?!"

****

"Maaf. Maaf. Maaf."

"Aku cape, bunda, ayah."

"Mana pelukan kalian untukku?"

.
.
.

Ditengah tengah ombak masalah menghampiri seorang Gaura Anindya yang bahkan dirinya sendiri tak sanggup menghadapinya. Mengapa lelaki dengan nama Evan Aryandra berani menerjangnya?

"Gak akan gue lepas lagi, setelah gue temukan lo, Anin."

"Semua nya percuma."

.

.

.


LUKA Où les histoires vivent. Découvrez maintenant