"Maaf ini juga kebaikan lo, lo udah lama ngak cek kesihatan lo Rayyan" batin Lio.

Rayyan yang udah ngak tahan emosinya langsung mengambil ahli tubuhnya.

Elvis terdiam melihat iris mata Rayyan yang kembali.

"Ngak mau cek kesihatan! Ngak mau pergi hospital!"jerit Rayyan lalu berlari menuju ke kamarnya.

"Aduh adek kita kenapa Elvis"ucap Freddy melihat emosi adeknya yang berubah-ubah.

"Lo lupa apa adek punya alter ego?"

"Ohh ya gw lupa"

"Kadang-kadang lo goblok juga ya Ed"

*

*

*

*

*

*
"Kiyo! Ian! Makan dulu! Mainnya nanti aja!"ucap sang mommy kiyo.

Menurut, kiyo dan Ian yang main di belakang mansion milik Andrew tadi berlari masuk ke dalam mansion.

"Kiyo yok!"ucap Ian memegang pergelangan tangan kiyo erat.

"Jangan lari Ian, kali terakhir Ian larikan jatuh lagi"peringat kiyo dan mereka berdua pun sudah berada di meja makan.

Di situ ada Nathan, Andrew, Charlotte, Ace dan Kim.

Kebetulan tadi nathan mengajak Charlotte ke mansion buat makan-makan.

"Nih Ian makan"ucap kiyo meletakkan satu ayam goreng di hadapan Ian.

"Tapi Ian mau yang pedas"

"Ngak boleh, nanti Ian kepedasan nanti"tolak kiyo.

"Ngak papa Ian bisa tahan"

"Ngak boleh"

"Tapi-"

"Atau mau ku kurung di dalam kamar ku?"ancam kiyo membuatkan Ian berdesak kesel.

Yang lain hanya menatap gemes ke kedua bocil imut di hadapan mereka berbeda nathan menatap kiyo datar.

"Sudah ku duga perangai kiyo diturun oleh kau"ucap nathan menatap Andrew datar.

Andrew terkekeh lucu mendengar ucapan sang isterinya.

"Sekurang kurangnya penerus ku ada"ucap Andrew dan mendapat tumbukan kuat di dada bidangnya.

"Ini yang membuatku khawatir pasal kiyo"ucap nathan memandang anak tunggalnya.

"Aku harap anak kita tidak akan kenapa-napa bila dia membesar nanti" ucap nathan duduk di samping Andrew.

"Sayang, aku pasti dia tidak akan kenapa-napa. Dia ada darah ku, darah seorang mafia. Pemikiran nya sangat hebat dibandingkan dengan anak biasa, jadi ngak usah khawatir"ucap Andrew mengelus lembut rambut Nathan.

Nathan mengangguk perlahan lalu menatap ke arah Ian yang sedang makan.

"Kayaknya Ian akan menjadi pendamping kiyo bila dia besar nanti" ucap nathan tersenyum lembut menatap Ian.

"Yah ku juga berpikir seperti itu, kiyo pun seperti menyukai Ian"ucap Andrew menatap Ian dan kiyo sedang bergaduh karena satu ayam pedas.

"Jodohkan saja bila Ian sudah mencecah 17 tahun"ucap nathan.

"Kenapa tidak 15 tahun aja?"tanya Andrew dan mendapat cubitan kuat di perut nya.

Andrew meringis sakit lalu memegang perutnya yang perih.

"Kau pikir dia tidak sekolah masa umur dia 15 tahun? Bahkan SPMnya aja dia belum ambil!"omel nathan.

"Iya iya maaf sayang"ucap Andrew menahan perih di perutnya.

"Ian, nanti kau main di kamar ku ya. Di dalam kamar ku banyak mainan, mau kan?"tanya kiyo menatap Ian berharap.

"Mau mau! Ian mau main mainan!" Semangat Ian menghabiskan semua makanannya.

Kiyo tersenyum puas lalu menghabiskan makanannya juga.

*

*

*

*

*

*

Di tempat Charles, sekarang ini Charles sedang enak-enakkan membaca buku di dalam bilik axel.

Axel pula berada di samping Charles sedang baring di atas paha Charles sebagai bantal kepalanya.

"Charles.. sudah lah baca bukunya itu" ucap axel memegang wajah Charles.

"Sedikit lagi mau habis sayang, nanti kita turun ke bawah ya"ucap Charles membelai rambut hitam gelap axel.

Axel tersenyum senang mendengar panggilan yang akhir akhir ini Charles menyebutnya dengan panggilan 'sayang'.

"Ayolah kita turun makan, perut sayang udah laper"ucap axel menggoyang tangan Charles seperti anak kecil.

Charles menghela nafasnya berat lalu meletakkan buku itu di atas meja.

"Baiklah baiklah, yok turun makan" ucap Charles bangun dari duduknya.

Charles ingin turun ke bawah tapi axel terlebih dahulu menggendong nya ala koala.

"Sayang! Aku bisa jalan sendiri!" Ucap Charles menepuk kuat bahu axel.

Axel terkekeh lucu Mendengar itu lalu mencium singkat pipi Charles.

"Yok makan, nanti kita keluar jalan-jalan"ucap axel mendudukkan Charles di pangkuan nya.

Sekarang mereka di meja makan.

"Emang kita mau kemana?"tanya Charles memakan makanannya.

"Jalan jalan aja sayang tapi ku dengar malam nanti ada bunga api di bandar nanti"ucap Axel.

"Wahh bunyinya menyeronokkan, nanti kita pergi ya"ucap Charles menatap axel mata berbinar-binar nya.

"Iya sayang, sebab itu aku memberitahu mu"ucap axel mengacak-acak rambut Charles.

Bersambung..

Mungkin kedepannya nanti aku akan melebihkan situasi Rayyan dan Charles..

Karena nathan udah habis..

Aku nak buat yang baru cerita tentang Charles dan Rayyan tapi tajuk tak tahu nak letak apa..

Sebab tu aku sambung kat sini je lah, tak janji mungkin buat yang baru tapi lanjutan cerita ni..

MAFIA FALLS IN LOVE WITH VICTIMS OF BULLYING (OG)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ