21. di keluarkan dari pesantren?

233 10 0
                                    

Assalamualaikum, manteman 🌹☁️

maaf banget jarang up akhir-akhir ini, anw selamat menjalankan ibadah puasa yaa 🌹☁️ bagi yang lagi berhalangan semangat juga, dan jangan lupa di bayar utangnya☁️🌹

aku ga minta banyak dari kalian kok, cuma minta vote, komen, follow akun sosmedku.

*hanya sekedar menghargai pemula kayak aku hehe. ig aku bolong bgtt, ga ada yang follow.

ig; _r.dwiiaryanti
tt; r.dwiiaryanti
wp; _rdwiiaryanti

oke deh, makasih 😍

next part?

Happy reading, all 🌹☁️

°

°

°

Semuanya sudah di kumpulkan di Ndalem disana juga ada Bunda dan Ayah Kia yang sudah di panggil oleh Gus Arhan.

Kecuali Alan. Ia masih berada di jakarta sedang dalam perjalanan pulang.

Hening.

Kia hanya menunduk sambil menangis ketakutan. Takut karena melihat wajah Bunda dan Ayahnya yang kecewa.

"Kenapa kamu mabuk-mabukan, Nak? Ayah dan Bunda memasuki kamu ke pesantren agar menjadi lebih baik. Tapi kenapa kamu malah bertambah liar?"

"Seharusnya dari kecil Ayah tak terlalu memanjakan kamu. Ayah.. gagal mendidik kamu. Maafkan Ayah.." lirihan dari Ayah Abbas membuat Kia mendongak menatap sang Ayah dengan tatapan sedih.

Kia menggeleng pelan, "enggak.. Ayah ngak salah didik Kia. Kia nya aja yang selalu menantang Ayah, Kia nya aja yang terlalu mau hidup bebas. Maafin Kia," kedua tepak  tangannya ia taruh di wajahnya untuk menutupi wajahnya, menangis dalam sana.

"Lo tuh udah kelewat batas! Gue aja yang cowok ngak sampe tidur bareng cewek!" Nyamber Rey membuat emosi Kia yang dari tadi ia tahan menjadi tak terkontrol.

"Udah gue bilang, gue gak tau kalo gue tidur bareng sama dia, sialan! Gue dijebak sama si Naumi!" Sahut Kia.

"Tapi tetep aja, lo malu-maluin keluarga kita! Lo gak pantes lagi buat dianggap keluarga kita! Lo cuma bisa buat malu aja!"

"Gila, baru kali ini gue denger lo ngomong gitu. Oh gue tau, lo pasti nahan diri buat ngak ngomong gitu kan? Tapi sekarang waktu yang pas buat ngeluapin apa yang selama ini lo tahan, iyakan?!" Tuduh Kia.

Rey terdiam. Memang bener apa adanya. "Iya, kenapa? Lo emang gak kayak Ila yang pendiam, dewasa sedangkan lo? Kekanak-kanakan, selalu ngerepotin orang!"

"Abang!"

Kia terdiam. Seperti kenal nama yang baru saja Rey sebut.

"I-ila? K-kia kayak pernah k-kenal.."

Kepalanya tiba-tiba pusing.

Rey yang telah sadar apa yang ia ucapkan langsung mendekat kearah Kia.

"Kia.. Kia, gak usah di pikirin ya, omongan gue tadi?" Kia menepis lengan Rey.

ARNAF, surga dari zaujiku ||ON GOING||Where stories live. Discover now