6. BAB VI [ Alasan Jared ] ✅

90 10 7
                                    

Sabtu, 24 Februari 2024
21.36

Terbaring dengan tubuh menempel pada kasur, tak merasakan lelah sama sekali atau entah sudah cukup dalam tidur nyenyak mataku tak ingin terpejam. Seperti tidak ingin meninggalkan malam ini.

Ting.. Ting...

Suara notif handphoneku membaut tanganku meraihnya yang berada pada meja kecil sebelah kasurku dan membuka isi pesan yang terpampang nama seorang ^Jared Hughes^

Suara notif handphoneku membaut tanganku meraihnya yang berada pada meja kecil sebelah kasurku dan membuka isi pesan yang terpampang nama seorang ^Jared Hughes^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mematikan layar Handphoneku, menaruh kembali pada nakas. terduduk sebentar pada kasur lalu mencoba bangkit.

Aku bisa merasakan sakit pada area pahaku, gesekan pahaku membuat aku sedikit mengerang dan menatap tubuhku pada cermin lemari kamarku.

"Aku tidak tau jika aku secantik ini" gumam ku dengan meletakan beberapa rambut pada lipatan teliangku.

Klik.

Suara pintu apartemen yang terbuka membuyarkan fantasiku lalu membuat aku menuju pada ruang tamu, melihat siapa yang yang datang membuat sudut bibirku sedikit terangkat

"Aku membawakan sosis" teriak Jared mengangkat satu kantong plastik putih penuh menunjukan kearahku.

"Sogokan untukku?" Tanyaku yang dibalas tawaan oleh Jared.

—————

Balkon Apartement Abby

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Balkon Apartement Abby

Menatap Jared menyiapkan Meja lipat di hadapanku dengan menaruh beberapa makanan tersebut di atas meja.

"Jadi Brother Date?" Aku menyunggingkan senyuman pada Jared yang dibalas tawaan sedikit keras.

"Balkon mu selalu tidak gagal Abby" pujinya membuat aku menatap langit malam New York.

Jared terduduk pada samping saat semua makanan selesai diletakan pada atas meja, aku mengambil sosis yang sudah matang ditusuk seperti sate lalu melahapnya.

"Jadi kau diusir atau?"

"Aku bosan papa mengatakan kapan aku nikah" ungkapnya memelas bersandar pada bahu yang kubalas angkat cepat membuat kepalanya terjatuh pada belakang bokongku.

Foolish one : Abby  [ 21+ ] Where stories live. Discover now