4. BAB IV [ Pertama ] ✅

281 11 7
                                    

Aku terbangun dengan hari yang masih gelap

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Aku terbangun dengan hari yang masih gelap. Meraba sekitarku untuk mencari handphoneku tetapi yang aku temukan adalah dada bidang yang tak tertutupi apapun.

Menyadarkan pandanganku, melihat sekitar ruang tersebut tampak asing bagiku.

"Dimana aku?" Lirih ku dengan padangan yang tidak begitu jelas.

"Rumahku" suara barinton disebalahku membuat kepalaku menoleh kearahnya terkejut.

"Ace" reflekku menutupi tubuhku dengan selimut, mengintip dibalik selimut pelan dan melihat semua masih utuh tidak ada satu kain pun terlepas pada tubuhku

"Bagaimana bisa-

"Kau tidak mengingatnya... arghhh..." erangannya membuat aku memeperkejakan otakku berlipat lipat.

—————

Flashback On

"Abby dimana aku harus mengantarmu?"

Aku tak berguming, melainkan tetap menatap gedung gedung dibalik mobil yang entah dijam berapa tetapi semua masih padat.

"Bagaimana bisa kau mabuk hanya Karna Wine" teguran itu membuat aku menatapnya, menyipitkan pandanganku padanya.

"Kau yang memaksaku mengikutimu" teriakku sedikit terisak Karna bentakan ace padaku.

"Kau meraba pahaku" tegurku menyibak rokku keatas dan mengelus pelan dihadapannya.

"Abby bisa kau hentikan!" Larangan Ace terdengar seperti perintah di teliangku, membuat aku menuntun tanganku pada gundukan besar yang terletak pada atas pahanya.

"Ab... by.. kita.. ahhh" Ace berkata dengan terbata saat aku membelai gundukan tersebut dengan senyuman Smirk kearahnya.

"Biarkan aku mencicipinya" lirih ku membuka resleting celananya dengan sang pemilik tetap fokus pada kemudi.

"Abby.. biarka.." kata Ace terputus saat ereaksinya telah penuh pada mulutku dan selanjutnya aku hanya mendengarkan erangan darinya.

"Aku tak Bisaa..." ungkap Ace dengan satu tangan mencoba menjauhkan kepalaku pada eraksinya.

"Kau tak menyukainya? Apa aku tak menarik dimatamu?" Suaraku lirih dibarengi dengan isak tangisku tetapi tanganku menjalar pada eraksinya dan mengocoknya

"Abby buka-... aku tak bisa melakukan dengan orang yang tidak sadar... ahh" kata kata Ace keluar begitu saja pada telingaku, tanpa mendengar larangannya aku kembali memasukan eraksinya pada mulutku.

Mempercepat kepalaku naik turun membuat erangan seksi keluar pada mulut ace berulang kali. hingga suatu cairan mengalir pada tenggorokanku membuat aku menelan semuanya.

Mengakat kepalaku menatapnya dan memberi kecupan singkat pada Ace.

—————

Foolish one : Abby  [ 21+ ] Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin