3. BAB III [ Terulang ]✅

247 12 1
                                    

Jumat, 23 Februari 2024
10.47

"Abby bisa kau ikut saya rapat dengan salah satu Investor perusahaan" mendengar suara ace dari balik pintu ruanganku membuat helaan nafas berat pada tubuhku

Langkahku terambil mengarah pada pintu ruangan, membukanya menampilkan seseorang laki laki, oh tidak mungkin maksudnya anak laki laki dengan Dasi merah polkadotnya.

"Anda bisa masuk Tn Miller" izinku yang hanya dibalas gelengan olehnya tanpa suara

"Aku harus menemui Ruby siang ini, kau bisa menjawab tawaranku. Engkau mau atau tidak" suara pertanyaan ace memutus keheningan diantara kami tetapi membuat jantungku berhenti bersuara beberapa detik.

Lagi, dia menghancurkan hatiku lagi- batinku

"Jam ber-

"Jam 6 Sore" selanya cepat tidak menginginkan aku untuk melanjutkan kata kataku lebih detail.

"Aku haru-

"Tidak ada penolakan, kau harus ikut" potongnya menjawab, jawaban yang belum aku selesaikan lalu mengambil langkah menjauh padaku.

Pandanganku melihat punggungnya yang mulai menjauh dan mengambil langka mundur untuk masuk kembali, menutup rapat ruanganku.

"Persetan denganmu Ace, aku akan pulang jam 5 sore" gumam ku dengan membentuk kerutan pada dahiku, bersandar pada pintu yang tertutup. "Aku tidak peduli ia marah atau tidak, aku akan keluar 2 minggu dari sini"

—————

16.27

Tok.. Tok.. Tok..

Suara ketukan pintu 3 kali membuat aku tersadar pada lamunanku, kemudian mempersilahkan seseorang tersebut masuk pada ruanganku.

"Ac.. Tn. Miller ada yang bisa dibantu?" Mengetuai siapa yang datang membuat tubuhku memposisikan diriku berdiri pada kursi kerjaku, mempersilahkannya duduk pada sofa ruanganku.

"Bukankah kita harus menemui Investor, mari kita berangkat" kupasang raut wajah masam kearahnya saat ia berkata

"Entahlah apa yang dipikirannya, tiba tiba ia mengubahnya menjadi jam 5 sore" lanjut Ace membuat bola mataku berputar.

Aku membalas Ace dengan senyuman tanpa berkata apa apa. Mengambil barang barangku lalu melangkah mendekatinya.

"Mari anda duluan Tn Miller" sudut bibirku terangkat dengan paksa mempersilahkannya untuk mendahuliku tetapi ia tidak mengambil langka apapun.

Merasa tak ada respon sama sekali kudongakkan kepalaku menatapnya, melihat matanya menatapku dengan sudut bibir tersenyum.

Manis-

Merasakan tangan panas kekarnya tiba tiba berada pada pinggangku membuat tubuhku menjadi kaku. "Kau tau.." ia tak menyelesaikan kata katanya tetapi yang aku rasakan selanjutnya adalah sapuan basah pada bibirku.

Ace Miller menciumku sekali lagi, mempererat jarak ku dengannya menarikku mendekat, memeluk pinggangku hingga dada kami bersentuhan yang dibatasi oleh kain masing masing.

"Hmm..." erangan dariku membuatnya memperdalam ciuman tersebut. Ia mengigit bibir bawahku membuat akses lidahnya masuk pada mulutku.

Aku bisa merasakan dalam mulutku lidah seorang Ace Miller mengabsen satu persatu gigiku membawa kami semakin intim.

ciuman kami terlepas pandanganku teralih padanya, ia memasang wajah sayu seperti tak ingin mengakhir.

Foolish one : Abby  [ 21+ ] Where stories live. Discover now