~ Dangerous Heartache ~

1K 67 5
                                    

Selamat membaca

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat membaca

"Sepertinya sudah waktuku untuk pergi." Ucap Rubi sambil meletakkan gelas sampanye yang baru saja ia minum.

"Kamu mau kemana?" Tanya Cetta salah satu teman Rubi.

"Sepertinya aku melihat Simon. Aku harus menemuinya supaya ia tidak mengacaukan pernikahan Melani." Sahut Rubi dan segera meninggalkan temannya.

Hari ini adalah pernikahan Melani, salah satu anggota MenTaRi yang terbentuk sejak mereka sama sama kuliah. MenTaRi terdiri dari Melani, Cetta dan Rubi.

"Aku yakin Rubi bisa mengatasi Simon. Kamu gak perlu kuatir." Ucap Toni, pacar Cetta.

"Iya semoga." Ucap Cetta dengan resah. Ekor matanya masih mengikuti punggung Rubi hingga sosok itu menghilang dari keramaian.

Rubi memang tidak salah, ia menemukan Simon yang berdiri mondar mandir di depan pintu ballroom.

"Simon. Apa yang kamu lakukan disini? Ayo ikut aku." Ucap Rubi dan dengan segera meraih lengan Simon untuk membawa lelaki ini menjauh dari area pesta.

"Rubi lepaskan aku. Aku hanya ingin melihat Melani untuk yang terakir kali. Besok aku akan kembali ke New Zeland."

"Tidak boleh. Melani akan goyah jika melihat kamu. Ingat Simon, orangtua Melani bisa melakukan apapun untuk menghancurkan kamu jika kamu masih menghalangi pernikahan Melani."

"Aku tidak peduli. Tanpa Melani pun duniaku sudah hancur." Ucap Simon sambil mengusap mulutnya.

Rubi menjadi iba melihat air mata yang mengalir dari sudut mata Simon. Seorang Simon yang biasanya kuat, nampak tak berdaya di mata Rubi.

Simon dan Melani memang saling mencintai. Tetapi orangtua Melani tidak setuju karena Simon hanya yatim piatu dan bekerja sebagai karyawan biasa. Walaupun jabatannya adalah manager hotel, tapi dia bukanlah pemilik hotel ataupun seorang pengusaha yang kaya raya. Sedangkan orangtua Melani adalah pemilik perusahaan tempat Simon bekerja yang menginginkan menantu yang kekayaannya setara dengan mereka.

Bahkan untuk menjauhkan putrinya dari Simon, mereka memindahkan Simon ke cabang perusahaan diluar negeri. Dan saat Simon pergi, orangtua Melani menggelar pernikahan putrinya dengan lelaki pilihan orang tuanya, yaitu seorang anak konglomerat.

"Kamu kesini naik apa? Biar aku antar." Ucap Rubi.

"Aku naik taksi. Aku bisa pulang sendiri. Kmu ga perlu kuatir, aku gak akan merusak pernikahan Melani." Ucap Simon

"Ya udah aku ikut kamu aja. Anterin aku pulang." Ucap Rubi. Sebenarnya dia sangat kuatir dan tidak mau hal buruk terjadi pada rekan kerjanya ini.

"Aku ga bisa antar kamu. Aku mau mampir dulu ke Bar temanku. Aku ingin kesana." Ucap Simon. Sebenarnya ia ingin pergi sendirian, tetapi ia sangat tau jika Rubi keras kepala, makanya ia mencari alasan supaya Rubi tidak ikut.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 10 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Ladies First [21+]Where stories live. Discover now