LTPS Pt 2

2.4K 23 1
                                    

Tubuh Lola menegang saat Damian berjongkok di depan wajahnya. Di saat yang bersamaan, orgasme hebat melandanya.

"Ohhh... " Lola memejam dan menengadah meresapi kenikmatan yang berpusat di bagian intimnya. Tubuhnya gemetar hebat lalu kembali tenang.

Damian tertawa sambil mencubit dagu Lola. Pagi itu, Damian dan kedua pengawalnya memakai sarung tangan latex berwarna hitam.

"Pagi-pagi begini pasti kamu sudah banjir," ejek Damian.

Meskipun mengejek, suara Damian tenang dan nadanya yang lembut, meredakan kekhawatiran Lola. Apalagi, Damian membelai kedua pipi Lola bergantian dengan lembut.

Lola berharap, pria itu sedikit memberi belas kasihan. Memberi Lola kesenangan dan tidak terlalu banyak siksaan hari ini.

Damian memasukkan tiga jarinya ke mulut Lola yang membuka. Pria itu memajumundurkan jemarinya di sana. "Pasti yang di bawah sana sudah gatal ingin digaruk seperti ini kan? Hmmm?"

"Mmmhhh... Mmmhhh... " Bukannya menolak, Lola malah menghisap jemari Damian yang basah oleh air liurnya. Wanita juga menjilatinya.

Damian melepaskan dagu Lola. Sebagai gantinya, pria itu menjepit pipi wanita itu dengan satu telapak tangan.

"Benar-benar anjing betina yang binal. Saya suka," bisik Damian sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Lola. Pria itu menjilati pipi Lola seperti es krim.

Kata-kata dan perlakuan Damian membuat Lola bergairah. Wanita itu membuka kelopak matanya juga mulutnya. Mengharap Damian menciumnya.

"Cuih!" Tiba-tiba saja, Damian meludah di mulut Lola.

"Telan itu dan habiskan makananmu," perintah Damian seraya merapatkan bibir Lola dengan tangannya.

Lola tidak bisa melakukan apa-apa. Jadi dia menuruti permintaan Damian. Wanita itu menelan air liur Damian yang beraroma mint tanpa memikirkan apa pun lagi.

"Su.. dahhh, Mas.. ter... Ohhhh.." balas Lola saat Damian melepaskannya.

Wanita itu merem melek. Nafasnya tersengal. Suaranya tersendat karena kegelian.

Rupanya, Abel memainkan remote control yang terhubung dengan vibrator di dalam tubuh Lola. Pria itu sengaja menyiksa Lola dengan menaikkan volume getaran menjadi maksimal.

Belum lagi Noel dengan jahil meremasi payudaranya yang menggantung. Juga memelintir dan menarik cincin yang menghiasi putingnya.

Plak!

Damian menampar pipi Lola. Pria itu lalu meletakkan telunjuk di bibir. "Sssttt... Kamu lupa peraturannya? Anjing betina tidak bicara kecuali diperintah. Juga ketika kamu bersedia mengatakan siapa yang mengirimmu. Ayo! Habiskan makanan dan minumanmu."

Lola tidak menyahut lagi. Damian benar. Saat ini Lola hanyalah seekor anjing betina peliharaan Damian. Sebagai konsekuensi atas kesalahan yang Lola lakukan.

"Ohhh... " Lola tersungkur karena tidak tahan dengan sensasi menggelitik di liang kewanitaannya. Bokongnya terangkat tinggi.

Damian melepaskan tali yang menghubungkan rambut Lola dengan belt di pinggangnya. Pria itu merenggut kepangan rambut Lola dan menuntun wajah wanita itu mendekat pada mangkuk makanannya.

"Lima menit saya kira cukup untuk menghabiskan makananmu. Kalau kamu berhasil, kamu boleh mendapatkan orgasme dari sebatang penis. Tentu saja, tetap saya yang menentukan penis siapa yang boleh memuaskan vagina murahanmu. Kalau tidak berhasil, tidak ada penis untukmu selama seminggu. Saya juga sudah menyiapkan hukuman yang tidak akan pernah kamu lupakan. Mengerti?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 15 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Lola (The Pet Slave)Where stories live. Discover now