New School (Chapter 3)

964 41 0
                                    

Dipagi hari yang cerah, Prilly tampak tengah menunggu jemputannya datang. "Lama banget sih Ali!" Gerutu Prilly kesal. Sebelum Ali pulang kemarin malam ke rumahnya, ia bilang kalau akan menjemput Prilly pagi-pagi ke sekolah. "Awas yah kalau gue telat gara-gara dianya telat jemput!" Lanjutnya.

5 menit kemudian, mobil sport putih tiba di hadapan Prilly. Ali keluar dari mobilnya dengan kacamata berlensa hitamnya. "Lama banget sih Li! Liat ini udah jam berapa!" Omel Prilly kesal. "Iye maaf. Tadi jalan sempet macet,," jawab Ali ngasal. Padahal tadi ia terlambat bangun tidur. "Huh! Yaudah ayok berangkat!" Pinta Prilly kemudian menaiki mobil Ali.

Beberapa menit kemudian, mereka pun telah sampai di sekolah mewah itu. Lincoln Internasional School, adalah sekolah Ali dan Prilly. Prilly keluar dari mobil itu dengan tampang bete-nya. Ia betul-betul kesal dengan Ali, di mobil tadi ia sempat menggoda Prilly terus menerus. Sementara Ali keluar dari mobil dengan tampang coolnya yang membuat banyak kaum hawa menatap kagum kearahnya. Ali melambaikan tangannya kearah banyak siswi yang berlalu lalang di depannya. Sementara Prilly melirik Ali dengan tatapan tajamnya. Ali yang masih sibuk melambaikan tangannya kepada para wanita mendapatkan pukulan keras di lengannya dari Prilly. "AWWW!" ringis ali sambil mengelus lengannya.

"Kenapa sih Prilly sayang?" Tanya Ali geram namun ia juga gemas dengan Prilly. "Ihh! Dasar cowok kecentilan lo," ledek Prilly kesal. "Cie cemburu cie..." Goda Ali. "Cemburu? Eww eww najis tralala gue cemburu sama lo!" Teriak Prilly kesal kemudian pergi meninggalkan Ali.

"Eehh! Tungguin, lo temenin gue dulu ke ruang kepsek." Ali menarik tangan Prilly dan membawanya paksa ke ruang kepsek. Sesampainya disana, Ali diberitahu dimana kelasnya. Ternyata ia sama kelas dengan Prilly.

***

Sesampainya di kelas, Prilly menuju ke tempat duduknya diikuti Ali yang duduk disampingnya. "Gue duduk disini yah Prilly-ku.." Goda Ali. "Berhenti godain gue! Ali! Lo gak pernah berubah yah dari kecil" omel Prilly.

Beberapa saat kemudian Miss Rheina pun datang ke kelas. Sebelum memulai pelajaran, dipersilahkan Ali untuk memperkenalkan dirinya terlebih dahulu. Ali maju kedepan kelas diiringi tatapan kagum dari para gadis.

"Perkenalkan nama saya Aliando Syarief, biasa dipanggil Ali. Kalian kenal Prilly Latuconsina kan? Dia sahabat gue.. Dia itu cantik dan manis tapi galak. Dari kecil kita selalu berantem terus gue selalu goda dia, tapi dianya malah ngambek. Gue suka mukanya kalau ngambek tambah cantik... Oh iya, salam kenal yah semuanya. Apalagi buat para cewek-cewek nih,," ucap Ali panjang lebar. Prilly membulatkan matanya. Apa yang baru Ali katakan? Dia bilang gue galak? Awas yah lo! Batin Prilly kesal. Rasanya Prilly ingin sekali menghajar Ali sekarang juga, tapi ia juga masih tahu tempat.. Tidak mungkin ia menghajar Ali sekarang.

Semua teman dan guru tampak bingung dengan ucapan Ali tadi. "Ya udah Ali. Kembali ke tempat duduk yah!." Pinta Miss Rheina lembut. Ali mengangguk kemudian kembali duduk di samping Prilly. Prilly hanya menatap tajam kearah Ali, sementara Ali menatap Prilly seolah-olah tak mempunyai salah sedikit pun.

***

Bel istirahat pun tiba, Prilly mengajak Ali ke kantin untuk bertemu ketiga sahabatnya. Sesuai janjinya beberapa hari lalu kalau ia akan mengenalkan Ali kepada mereka. Sesampainya di kantin, Prilly kemudian menghampiri ketiga sahabatnya. "hai guys!" Sapa Prilly ramah. Tangannya menggandeng tangan Ali. Ketiga sahabatnya berbalik kearah Prilly. Ali menyapukan pandangannya kepada ketiga orang di depannya ini.

Ali terkejut melihat salah satu dari mereka. Ia mengenal perempuan itu. TASYA!. Kenapa dia ada disini? Begitu pun sebaliknya, Tasya menatap kaget kearah Ali. "Ali.." Gumamnya lirih. Prilly heran melihat Ali dan Tasya yang sejak tadi bertatapan. "kalian udah saling kenal yah? Dimana?" Tanya Prilly pelan. Ada sedikit kecemburuan yang muncul dihatinya. Keduanya tak menjawab. "ALI! TASYA! Kalian udah saling kenalll?!!" Bentak Prilly kesal. Namun tetap saja keduanya tak menyahut. "ah! Udahlah!" Ucap Prilly sedikit marah. Ada sedikit rasa kecewa, marah, dan cemburu yang membakar hatinya.

"Aku mau bicara sama kamu.." Ucap Ali pelan menarik tangan Tasya. Keduanya berlalu begitu saja tanpa memperdulikan Prilly yang matanya berkaca-kaca. "Mereka ada hubungan apa sebenarnya?! Sampai-sampai gue gak di peduliin?!" Batin Prilly menangis.

***

Waduh! Ali sama Tasya ada hubungan apa yah?

Little FriendWhere stories live. Discover now