We meet (Chapter 02)

1K 47 0
                                    

Setelah menempuh perjalanan sejam, akhirnya mereka pun telah sampai di salah satu Mall. Ali menggenggam tangan Prilly. Jari keduanya saling bertautan. Prilly yang melihatnya senyum-senyum tak jelas, sementara Ali yang berjalan di samping Prilly tampak cuek saja. "Kita mau kemana sekarang?" Tanya Prilly lembut. "Gimana kalau kita makan dulu aja. Lo belum makan kan?" Jawab Ali sambil tersenyum. Prilly menggeleng. "Yaudah yuk!" Ali semakin mempererat genggamannya seakan2 tak membiarkan Prilly jauh darinya.

***

Seusai makan, Ali dan Prilly melanjutkan jalan-jalan mereka. Keduanya menuju book store yang ada di Mall itu. Prilly pergi mencari buku-buku novel romantis. Sementara Ali hanya mengekor Prilly. "Li, kok diem aja sih? Gak cari buku? Dari tadi ngikutin gue doang.." Omel Prilly. "Gak ah! Ga minat, males gue baca-baca buku.. Apalagi buku novel kayak yang lo baca" tolak Ali. "Yaudah deh.. Eh ini udah selesai, ke kasir yuk" ajak Prilly. Ali mengangguk kemudian mengikuti Prilly.

Setelah lama di Mall, Ali dan Prilly pun memutuskan pulang. Jam menunjukkan pukul 20.00 malam, Prilly sudah tampak sangat lelah. Terbukti sekarang Prilly jalan dengan bantuan Ali.

Prilly menyenderkan kepalanya di bahu Ali sementara tangannya melingkar di lengan Ali. Prilly sepertinya tidak menyadari itu, sementara Ali hanya senyum-senyum sendiri. Banyak orang yang menatap keduanya. Ada yang menatapnya iri.

Mereka pun telah berada di dalam mobil. Prilly melepaskan lingkaran tangannya kemudian masuk ke dalam mobil. "Cie, enak kan tadi nyandar di bahu gue.." Goda Ali sambil tersenyum gaje. Prilly membuka matanya. "Si..siapa bilang? Gue gak pernah tuh nyandar di bahu lo,," jawab Prilly gugup. "Aahh! Lo gak sadar jadi gak tahuu,,, atau pura2 gak tahu loo..." Ucap Ali. "Ihh! Ali, udah deh jangan ganggu gue. Gue mau tidur dulu. Lo anter gue yah.." Ucap Prilly. "Iyaa.." Jawab Ali lembut.

***

Keesokan paginya Prilly pun terbangun dari tidurnya. Ia sudah berada di kamarnya. Pikirannya melayang kepada Ali. "Tadi malam kan dia nganter gue, terus dia pulang naik apa dong? Kasihan.." Lirih Prilly. Ia berjalan ke kamar mandi untuk mencuci mukanya sekalian mandi. Kebetulan hari ini adalah hari minggu, harinya untuk bersantai di rumah.

Setengah jam kemudian ia pun keluar dari kamarnya. Rumah tampak sepi, sepertinya belum ada yang bangun. Jam masih menunjukkan pukul 6 pagi, pantas saja. Ia berjalan pelan menuruni tangga rumahnya. Tetapi beberapa saat kemudian ia mendengar suara bising dari dapur. "Siapa yang ngejatuhin panci sih! Masa bibik? Kan lagi pulang kampung.. Mama? Ahh gak mungkin, mama biasanya belum bangun jam segini. Trus siapa dong? Atau jangan-jangan..." Dengan langkah waspada, Prilly mengambil raket kemudian melangkah pelan menuju dapur. Ia mengintip dari pintu. Disana ada seorang cowok. Prilly berjalan pelan agar tak menimbulkan suara. Dengan cepat ia memukul lelaki itu keras menggunakan raket. "Aawww.. Awwww..." Teriak lelaki itu kesakitan. Ia berbalik kearah Prilly. "Loh? Ali... Kok lo ada disini?" Tanya Prilly kaget. Ali tak menjawab dan hanya menatap kearah lain. "Yahh.. Maaf deh, kan gue kaget pas tadi lo jatuhin pancinya, maaf yah.." Ucap Prilly memohon. "Ya tapi gak usah pakai mukul keras juga kali!" Jawab Ali ketus. "Lo marah yah? Yaudah deh.. Maaf yahh,,," ucap Prilly memohon. Ali beralih menatap mata Prilly, "iya deh. Tapi sumpah badan gue sakit-sakit loh Pril gara-gara dipukul. Kasar banget lo jadi cewek.." Omel Ali. "Tadi kan gue kira lo penjahat.." Jawab Prilly sambil manyun. "Ishh! Udah yah, pokoknya sebagai gantinya lo harus buatin gue mie." Mendengar perkataan Ali itu membuat Prilly tertawa. "Jadi tadi lo cuma mau buat mie doang? Sampai..sampai panci gue lo banting-banting? Hahaha Ali..Ali emang yah kalau orang gak tahu masak sejak kecil susah!" Ejek Prilly. "Ihh! Udah deh. Gue lagi males berdebat. Gue lagi laper. Buatin gue mie sekarang! Jangan pakai lama!" Pinta Ali kemudian berlalu dari Prilly menuju ruang tengah. "Huh!"

5 menit kemudian dua piring mie goreng pun telah jadi. Prilly juga membuat es jeruk sebagai minumannya kemudian membawa semuanya ke ruang tengah. "Nih!" Ucap Prilly lembut. Melihat itu Ali tersenyum manis. "Nah.. Itu baru sahabat baik gue.." Ucap Ali sumringah. Prilly tak menjawab dan langsung menyantap makanannya. Ali yang akan mulai menyantap makanannya tiba-tiba dikejutkan oleh suara Prilly. "Eh! Lo belum cerita, kok lo ada disini pagi2 gini? Bukannya tadi malam lo pulang?" Tanya Prilly heran. "Jadi gini.. Tadi malem itu kita sampai di rumah jam setengah sepuluh malam karena dijalan sempet macet gitu, nah.. Gue males pulang lagi. Kan rumah lo sama rumah gue lumayan jauh, jadi gue mutusin nginap disini dulu," jelas Ali. "Ohh... Terus lo tidur dimana?" Tanya Prilly lagi. "Di kamar tamu.." Jawab Ali singkat. "Ohh..." Jawab Prilly. Ali meneruskan makannya sampai habis kemudian meminum es jeruknya. "Kenyang gue kenyang... Pinter lo masak," puji Ali. "Masak mie doang dibilang pintar.. Gimana sih lo! Tapi makasih yah pujiannya," ucap Prilly.

06.43 Mama & Papa Prilly pun bangun, mereka melihat Ali dan Prilly yang tengah duduk bersama di sofa ruang tengah sambil bercanda. Keduanya tersenyum. "Sebentar Mama dan Papa harus ke kondangan, Prilly sama Ali mau ikut?" Tanya Mama Prilly lembut. "Gak deh ma, Prilly males keluar. Aku disini aja sama Ali, mau main-main" jawab Prilly. "Yaudah, tapi kalian jangan macam-macam yah!" Pesan papa. "Iya pa..." Jawab Prilly lembut.

Sudah jam 11.30 pagi, Mama dan Papa Prilly telah pergi ke kondangan. Kini tinggal Ali dan Prilly di rumah. "Li, rencananya lo bakal sekolah dimana?" Tanya Prilly lembut. "Di sekolah lo," jawab Ali singkat. "Hah? Beneran..?" Tanya Prilly lagi. "Iyeee" jawab Ali lagi. "Aaa!! Gue seneng bangett,,,"jawab Prilly sumringah kemudian memeluk Ali erat. "Cie sekarang main peluk-peluk gue lu.." Goda Ali. "Apaan sih! Itu gue seneng aja." Jawab Prilly gugup. "Hmm.. Masa sih??" Ledek Ali kemudian menoel-noel pipi Prilly. "iyaa!!" Jawab Prilly. "Ga percaya!" Sebentar lagi Ali pasti bakalan ngejailin gue nih, gue harus kabur! Batin Prilly. Prilly berlari kencang di ruang tengah. Sementara Ali mengejarnya dari belakang. "Aa!!" Teriak Prilly. Namun Prilly tak menyadari kalau ia akan menabrak meja di depannya karena sibuk menghadap belakang. "Eh! Pril! Awas meja!" Teriak Ali panik. "ga percaya!" Jawab Prilly cuek. Ali mempercepat larinya kemudian menangkap Prilly agar tak tersundul meja. Ali memeluk Prilly erat dari belakang. Keduanya saling bertatapan lama. 1 menit.. 2 menit.. Prilly dan Ali sadar. "Ihh! Apaan sih lo meluk-meluk gue!!" Teriak Prilly. "Kalau gw gak nahan lo, lo bisa kesundul meja baru tahu!" Jawab Ali.

***

2 part ini aku kasih part unyu2 nya dulu.. Mulai part ke tiga bakalan ada konflik yahh...

Little FriendWhere stories live. Discover now