08|tarian monyet

24.3K 1.3K 16
                                    

Happy reading

♡♡♡

Pagi yang cerah dengan pepohonan yang basah karna hujan, langit yang sangat cerah dan juga banyak burung burung berterbangan mencari nafkah untuk keluarganya.

Begitupun dengan xavier pria itu tengah bersiap pergi ke kantor.

Xavier menggulung kemejanya dan memakai jasnya, xavier tak terbiasa mengenakan dasi karna dia tidak bisa memasangnya, menurutnya dasi sangat sulit di taklukan lebih baik ia menaklukan beberapa perusahaan dari pada harus bergelut dengan dasi.

Pria itu berjalan menuju ruang makan melewati kamar istrinya, menghentikan langkahnya saat tepat berada di depan kamar sang istri, xavier membuka sedikit pintu melihat apa yang sedang di lakukan zee.

Xavier terkekeh melihat zee yang sedang bernyayi dan berjoget ria dengan sisir yang ia jadikan sebagai mikrofon.

"Seperti monyet." ucapnya dengan santai dan berlalu dari kamar sang istri menuruni anak tangga sambil membayangkan tarian zee yang seperti monyet kerasukan.

Sementara gadis yang sedang di tertawai oleh suaminya sendiri masih asik dengan dunianya tanpa tau ada yang menertawakannya.

Menghentikan sejenak acaranya zee melihat ke arah jam yang sudah menunjukan pukul 07:45, ternyata sudah memasuki waktu sarapan.

"Udah dulu lahh, my perut sangat lapar." ucapnya dan berjalan ke ruang makan.

Di meja makan ternyata sudah ada sang suami yang sepertinya menunggunya??
Aiss zee tidak boleh terlalu percaya diri!!

Berjalan ke arah meja makan dan menduduki salah satu bangku disana.

"Sudah selesai dengan tarian monyetmu?" tanya xavier yang membuat zee memelototkan matanya.

Para maid dan bodyguard yang mendengarnya pun ikut melotot terkejut.

"Heh!! apa maksudmu?"ucapnya garang dengan tangan yang berada di pinggang.

"Tadi di kamar kau berjo–

"Berisik, mending sekarang makan! cacing di perutku sudah meminta jatah mereka." ucap zee mengalihkan pembicaraan dengan wajah memerah malu mengetahui xavier melihatnya tadi.

kok dia bisa tau? kan gue jadi malu,pasti dia ngintip!! yakin gue teh!!~batin zee

"Kenapa kau bengong? ingin menyiapkan keografi tambahan untuk tarian monyetmu?" tanya xavier membuat para maid dan bodyguard ingin tertawa, namun melihat wajah nyonyanya yang sudah memerah seperti tomat merah karna menahan amarah mereka langsung menguburkan niat untuk tertawa.

Sementara xavier tersenyum menunggu jawaban istrinya yang di mata zee adalah senyum menyebalkan.

"Sedang memikirkan cara membunuhmu!! dasar menyebalkan!!" ucap zee dan mulai memakan makanannya tanpa menghiraukan suaminya yang sedang tertawa, para maid dan bodyguard yang melihat tuannya tertawa untuk pertama kali membuat mereka keheranan. dengan salah satu dari mereka yang mengepalkan tangannya.

Zee menyelesaikan makanannya.
"Aku selesai." ucapnya seraya berdiri dari tempat duduknya bersiap pergi.

"Kau akan pergi kemana?" ucap xavier yang melihat istrinya membawa tas.

"Pergi menemui papa mama." ucap zee malas, ia masih marah pada suaminya itu.

"Aku ikut." ucap xvier berdiri dari duduknya.

gue kibulin enak kali yaa~batin zee

"Gak. aku akan pergi di antar kenzio." ucapan zee itu seperti bomerang untuknya, sekarang pria yang menjabat sebagai suaminya itu mengepalkan tangannya, terlihat urat urat di sekitar tangan dan lehernya serta aura di sekitar yang berubah mencekam.

"Kau sepertinya benar benar ingin aku menghabisinya." ucap xavier membuat zee melotot.

"Enak aja lu, sekali lu sentuh dia abis lu di tangan gue." ucap zee.

Xvier terkekeh mendengar pembelaan istrinya itu.
"Membela mantan mu huh?!!." ucap xavier menghentikan kekehannya dan menatap tajam zee.

Tuhh kan emang mental yupi bener dah, di tatap kek gini doang udah kek mau isdet~batin zee

"T-tidak a-aku membela sahabatku." balas zee.

Xavier mengangguk anggukann kepalanya.
"Oh..jadi sekarang mantan merangkap manjadi sahabat hm.." ucap zee

"Bacot ahh,jadi kau mau ikut?" ucap zee yang di angguki xavier.

"Yaudah ayok jangan banyak bacot..." lanjut zee saat melihat xavier hendak berbicara.

Mereka memasuki mobil dan sang supir mulai menjalankan mobilnya ke tempat tujuan.

Zee menghadap jendela mobil melihat pepohonan rindang yang tumbuh subur dan banyak burung yang berkelana kesana kemari.

Xavier sedsri tadi hanya memperhatikan istrinya itu.

"Bagaimana dengan perusahaanmu bila kau tinggal sekarang?" tanya zee.

"Aku tak akan bangkrut bahkan bila tak berkerja bertahun tahun." ucapnya sombong membuat zee mendelik.

"Sombong amat." ucapnya yang membuat xavier terkekeh.

"Tapi apakah kau tidak ada pertemuan penting?" tanya zee lagi yang di balas gelengan xavier.

"Arsen bisa mengurusnya." jawab xavier yang di angguki zee.

Zee kembali menghadap ke arah jendela namun ucapan xavier membuatnya membeku.

"Kau seperti bukan zelina."

Deg

Cihh tau apa lo tantang gue?~batin zee

"Tau apa kau tentang kehidupanku tuan xavier? bukankah kau hanya sibuk bekerja? lagipula kita hanya pernah bertemu 2 kali pada saat itu dimana saat perkenalan dan hari pernikahan jangan bersikap seolah olah kau tau semua tantangku." ucap zee dan keluar dari mobil karna sudah sampai di tempat tujuannya.

Apakah dia marah?~batin xavier.

Xavier ikut menyusul sang istri, entah keberanian dari mana pria itu dengan berani menyentuh lengan zee dan memegangnya erat.

"Lepasih anjirr." makinya.

"Jangan mengumpat sayang.." ucap xavier.

Deg

"Lep–

"Zelina!!" ucap seseorang membuat zee terpaku.

Dia..~batin zee

♡♡♡

Chapter kali pendek hehe, maafin aku lagi banyak tugas sekolah ><

Tapi aku usahain update setiap hari.

Jangan lupa vote and komen

Ayokk FOLOW AKUN WATTPAD ku yaww ><


Lanjut gak nih?

🥑👇

VIENA {REVISI}Where stories live. Discover now