15. Rekognisi dan Rekonstruksi

Start from the beginning
                                    

Doria terkekeh mendengar ucapanku. Sepertinya dia tahu ada badai persaingan yang tak terlihat di antara kami berdua. Sejak tahun pertama aku tak pernah masuk dalam nominasi, dan aku cukup menikmatinya sebab aku memang tak mengejar posisi itu. Sementara Ilesse selalu masuk nominasi dan tak pernah sebab lawannya adalah kakak kelas yang empat kali berturut-turut memenangi kontes ini. Untungnya dia sudah lulus tahun lalu, ini seharusnya kesempatan bagi Ilesse tetapi aku muncul sebagai kuda hitam yang akan menusuk temanku sendiri. Kedengaran mengerikan, tetapi aku tak pernah bermaksud seperti itu. Raja dan Ratu prom dipilih dan diajukan siswa, orang yang bersangkutan tak boleh mengajukan diri sendiri. Entah orang gila mana yang menominasikanku dan Kirk, seakan dia betulan ingin melihat 'kriminal' berdansa.

"Sampaikan pada Ilesse aku tak akan datang dan dia bebas memakan mahkota itu sampai puas."

Menikmati hidup dengan menonton telenovela di malam hari ketika tak ada siapa-siapa di rumah dan menyeduh matcha sepertinya terdengar menyenangkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Menikmati hidup dengan menonton telenovela di malam hari ketika tak ada siapa-siapa di rumah dan menyeduh matcha sepertinya terdengar menyenangkan. Rencanaku begitu. Tetapi mendengar suara Santiago Díaz Herrera yang berbahasa spanyol jadi mengingatkanku pada Kirk. Aku jadi kepikiran lagi. Rumah di seberang jalan hari ini cukup sepi, hanya ada penjaga baru dari barisan pengawal resmi wali kota yang bertugas di luar sana. Orang-orang sedang sedang berkumpul di Sheraton untuk merayakan kemenangan Benjamin. Aku yakin hotel itu bakal sangat ramai dengan wartawan.

"Kau tak ganti baju?" Neil menuruni tangga saat aku menoleh. Dia merapikan lengan kemejanya sebelum menempelkan jas untuk melapisi tuxedo hitamnya.

"Aku tak akan pergi kemana-mana."

Dengan gerakan secepat kilat, Neil sudah berdiri di depanku. "Yang benar saja, hasil votingmu cukup tinggi tahu."

"Aku tidak peduli."

Neil menganga bingung. "Kau serius? Bukannya kau bilang akan bergandengan dengan Kirk?" Aku mendengkus. Dan mengabaikan tatapannya. "Jadi setelah hari itu kalian masih belum bicara juga?" Lanjutnya dengan nada mulai meninggi. Aku menggigit ujung jariku dan berusaha mengusir Neil agar cepat pergi.

"Kau sebaiknya cepat ke rumah Katarina dengan asisten Mom, mobilnya sudah datang." Suara mesin mobil yang dimatikan membuat atensinya sempat teralihkan meski akhirnya kembali menginterogasiku. "Aku tak habis pikir, Lori. Aku kan sudah bilang padamu, masalah tak akan selesai kalau kau diam saja."

"Dia sepertinya belum mau bicara lagi denganku."

"Kenapa tidak kau duluan saja yang menyapanya? Kau bersalah dan kau seharusnya meminta maaf."

Setelah hari itu Neil menceramahiku habis-habisan dan membuatku sadar kalau tuduhanku pada Kirk adalah sesuatu yang fatal. Aku tahu itu dan sekarang aku jadi bingung apa yang harus kulakukan karena cowok itu hanya bilang akan bicara denganku lain kali. Tapi lain kalinya itu kapan? Apakah maksudnya tahun depan?

Aku menghela napas. "Aku ... malu. Aku juga tak bisa memaksanya kalau dia memang tak mau bicara denganku."

Neil menepuk jidatnya sendiri dan mulai berjalan mondar-mandir di depanku, menghalangi adegan Laura dan Santiago sedang berciuman. "Astaga Lori, bagaimana kalau-"

Moonlight And RosesWhere stories live. Discover now